FH - 3

1.2K 109 35
                                    

Selesai makan malam bersama dengan Hoshi dan juga Hyemi, Joshua memutuskan untuk pulang setelah sebelumnya mengantarkan pasangan suami istri Kwon itu. Perjalanan dari rumah Hoshi menuju Full House yang cukup jauh membuat Jesun mengantuk dan akhirnya tertidur di dalam mobil.

Setibanya di rumah, Joshua langsung menggendong Jesun menuju kamar mereka. Ia pun lantas melepas sepatu istrinya dan—

Tidak tidak!

Ia tidak melepas baju Jesun. Karna jika Joshua menggantinya mengenakan piyama, bisa di pastikan esok paginya ia akan mendapatkan omelan dari istri tercintanya.

"Jalja~ mimpi indah" ucap Joshua setelah mengecup kening Jesun.

Ia pun lantas keluar dari kamar dan duduk di ruang makan dengan sekaleng cola di hadapannya. Karena setelah makan tadi dia belum meminumnya. Ibarat kata sayur tanpa garam jadi hambar, itulah yang di rasakan oleh Joshua saat ia tak meminum cola sehabis makan.

Tiba-tiba ponselnya berdering menandakan sebuah panggilan masuk dan ternyata itu dari ibunya.

"Halo ibu.." sapanya.

"Halo Josh! Bagaiamana kabarmu? Dan juga bagaimana Jesun?" tanya ibunya di sebrang sana.

"Kabarku baik, begitu pula dengan Jesun. Semuanya baik-baik saja" jawabnya.

"Lalu dimana menantuku sekarang? Ibu ingin berbicara dengannya."

"Jesun sudah tidur, bu. Mungkin dia kelelahan karna tadi kami habis mengunjungi Hoshi dan juga Hyemi."

"Hoshi dan Hyemi? Bagaimana kabar mereka sekarang? Astaga sudah lama ibu tak mendengar kabar mereka!"

"Kabar mereka baik-baik saja, bu. Tentu saja sudah lama, karna ibu belum pernah kembali ke Korea lagi semenjak pernikahan mereka."

"Ah benar juga! Ibu akan menyempatkan untuk pulang ke Korea. Sekalian ibu ingin bertemu Jesun. Duh ibu gak sabar buat ketemu sama menantu."

Joshua tersenyum mendengar perkataan ibunya. "Sepertinya ibu sangat antusias untuk bertemu istriku."

"Of course. Pokoknya udah gak sabar ketemu Jesun! Ibu akan pulang secepatnya."

"Iya bu. Aku tunggu ibu pulang."

"Baiklah, kalo begitu kau tidurlah sekarang. Ibu tau di sana sudah cukup larut. Ibu tidak ingin kau menyusahkan Jesun besok."

Joshua terkekeh mendengar ucapan ibunya. "Iya bu.. aku tidak akan menyusahkan Jesun ko."

"Selamat malam, sayang. Jangan lupa buatkan cucu untuk ibu segera."

Tut tut tut. Panggilan tersebut terputus sesaat sebelum Joshua membalas ucapan ibunya. Ia sedikit shock dengan kalimat terakhir ibunya.

'Jangan lupa buatkan cucu untuk ibu segera'

"Cucu? Itu artinya ibu ingin aku cepat punya anak?" gumam Joshua pada dirinya sendiri.

Bingung.

Itulah yang di rasakan Joshua saat ini. Bagaimana mungkin ia bisa memberikan cucu untuk ibunya sementara Jesun saja masih suka kaget melihat dirinya tidur di ranjang yang sama. Joshua mengacak-acak rambutnya. Tak mau larut dalam pemikiran itu, ia pun segera kembali ke kamar dan tidur.

***

Sebagai istri yang baik, Jesun selalu bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan bagi suaminya. Yah walopun hanya sebuah roti dengan beberapa selai di atas meja. Bukannya ia tak mau memasak, tapi menurutnya roti saja cukup untuk sarapan. Lagipula Joshua tidak pernah mengeluh tentang hal ini.

Full House Season 2 ( Seventeen - Joshua ) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang