Tiga tahun berlalu..
Joshua yang dulu terkenal arogan dan keras kepala, kini berubah 180° semenjak di tinggalkan oleh sang istri yaitu Jung Jesun. Jesun meninggal karna sebuah kecelakaan yang menimpanya dan kebenaran yang ia ketahui tentang kehamilan Jesun membuatnya semakin merasa bersalah. Malaikat kecil yang selalu ia dan keluarga inginkan, kini harus pergi tanpa pernah melihat indahnya dunia. Dan ini karna kesalahan Joshua, itulah yang selalu di ucapkannya.
Semua keluarga dan sahabat mencoba menghibur Joshua agar tidak terlalu menyalahkan dirinya. Bagaimana pun semuanya merupakan takdir yang telah di tulis oleh Tuhan. Walopun di awal mereka sangat marah-apalagi Yemin dan Hoshi, namun semuanya kembali berjalan seperti semula. Semua sudah kembali ke kehidupannya yang semula dan tak berlarut dalam kesedihan, kecuali Joshua.
Diam-diam Joshua selalu menangis di tengah malam sambil memeluk foto pernikahan dirinya juga Jesun. Pernikahan yang awalnya hanya sebatas perjanjian dan berakhir dengan kisah cinta juga masalah di antara keduanya, yang membuat mereka memutuskan untuk berpisah. Namun ternyata Tuhan berkata lain dan mereka kembali di persatukan.
Kehidupan rumah tangga yang mereka harapkan akan berjalan lancar dan bahagia, justru di terpa masalah yang membuatnya harus kehilangan sosok Jung Jesun selama-lamanya. Andai saja pada saat itu Joshua tak termakan omongan gadis bengis, mungkin kejadiannya akan berbeda dan sekarang mereka akan hidup bahagia bersama dengan kehadiran malaikat kecil diantara.
Sungguh semua tak akan berguna sekarang. Beratus bahkan berpuluh-puluh penyesalan pun tak akan mengubah semuanya. Yang bisa Joshua lakukan sekarang hanyalah berdoa dan berharap bahwa suatu saat nanti ia dapat bertemu dengan Jesun-walopun entah kapan dan kembali bersama membangun kehidupan berkeluarga yang bahagia.
"Josh, kau melamun lagi?" tanya sang mama yang kini sudah memasuki kamarnya dan duduk di sampingnya.
Joshua yang tersentak pun hanya diam karna apa yang mamanya katakan memang benar.
"Jangan berlarut-larut dalam kesedihan, Josh.." ujarnya. "Kau mau membuat Jesun semakin menderita disana?"
Tak ada jawaban apapun dari Joshua.
"Daripada kau terus memikirkan hal itu, lebih baik sekarang kau pergi ke pesta pernikahan Dokyeom sama Yemin," lanjutnya.
Joshua menolehkan kepalanya menghadap sang mama.
"Apa pestanya hari ini?" tanya Joshua.
"Iya, apa kau tidak akan datang di pesta pernikahan sahabatmu sendiri?"
Terdiam sebentar, berusaha memikirkan apa yang barusan di katakan mamanya. Akan terdengar jahat jika Joshua tidak hadir di acara bahagia itu.
"Baiklah ma, aku akan datang" keputusan sudah Joshua ambil. "Lalu bagaimana denganmu? Apa mama akan datang bersama ku?"
Sang mama menggeleng. "Mama tidak bisa hadir karna harus kembali ke LA. Kasian papamu disana. Sampaikan permintaan maaf mama pada mereka."
Joshua mengangguk. "Baiklah ma, akan ku sampaikan."
"Kalo begitu bersiaplah," titahnya. "Mama harus berangkat sekarang," lanjutnya sambil beranjak dari duduknya.
"Hati-hati di jalan ma.. dan maaf aku tidak bisa mengantarkanmu," ujar Joshua yang kini sudah berdiri dan memeluk mamanya.
"Tidak apa-apa. Berhati-hatilah saat kau berkendara nanti dan ingat selalu perkataan mama, oke?"
Joshua tersenyum kecut, "Iya ma.."
Selepas mamanya pergi, Joshua segera mengganti bajunya dan bersiap menuju ke pesta pernikahan Dokyeom juga Yemin. Dalam waktu tiga tahun berturut-turut, MinMinSeo menggelar pernikahan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House Season 2 ( Seventeen - Joshua ) [END]
FanfictionKisah kehidupan berumah tangga yang sebenarnya antara dua orang dengan kepribadian berbeda. Joshua Hong si pria dingin yang suka seenaknya dengan gadis biasa namun galak bernama Jung Jesun. Akankah kisah kehidupan mereka selalu bahagia?