Sequel : 5

745 77 193
                                    

Oke, akhirnya sequel ke-5 udah selesai nih ..

Maaf buat kalian yang udah nunggu lama chapter ini 🙏🙏

Abaikan typo yang bertebaran

Selamat membaca 😊😊

-------------------------------------------------------------

Jesun tengah duduk di ruang makan sendirian. Mata lurus memandang ke arah depan. Tapi percayalah sebenarnya tatapannya itu sangatlah kosong. Entah apa yang di pikirkannya saat ini. Apakah tentang pertemuannya dengan Joshua tadi atau yang lain. Hanya Jesun-lah yang tau itu semua.

PUK!

Sebuah tepukan di bahu membuat Jesun kembali sadar. Kepala menoleh ke samping dan menemukan sang pelaku yang tengah tersenyum tipis.

"Sedang memikirkan apa, hm?" tanyanya sambil menarik kursi di sebelah Jesun.

Jesun menggelengkan kepala, "Tidak memikirkan apa-apa oppa. Hanya merasa lelah saja" jawabnya dengan sedikit berbohong.

Wonho kembali tersenyum begitu mendengarkan jawaban Jesun. Ia sebenaranya tau apa yang di pikirkan Jesun saat ini, yaitu tentang kejadian tadi sore. Pertemuan antara dirinya, Jesun juga Joshua.

Flashback On

Ketiganya masih larut dalam susana keheningan. Tak ada satu pun yang memulai percakapan. Hanya suara angin yang terdengar di telinga mereka. Wonho menggenggam lengan Jesun yang membuatnya mengalihkan tatapannya pada pria yang akan menjadi suaminya kelak. Anggukan kepala Wonho berikan sebagai sebuah isyarat bahwa mereka harus pergi dari sana dan Jesun pun menuruti perintah itu. Jino yang berada dalam gendongan Wonho hanya bisa mengeratkan pelukannya di leher Wonho. Takut jika ada seseorang yang akan memisahkannya.

"Kita pergi, Jesun-ah" ucap Wonho yang di setujui Jesun.

Joshua terdiam melihat hal itu. Bagaimana bisa Jesun kini dekat dengan pria lain sedangkan statusnya masih menjadi istrinya?

"Kau tak mau mendengarkan penjelasanku?"

Pertanyaan tersebut membuat langkah Wonho dan Jesun terhenti. Rasa takut menghinggapi diri Wonho. Takut jika Jesun akan mendengarkan penjelasan tersebut. Padahal Jesun telah meyakinkannya semalam, tapi rasa takut tersebut tetaplah ada. Keduanya berbalik menghadap ke arah Joshua.

"Apa lagi yang harus kudengarkan darimu?"

Joshua tercengang begitu Jesun membalasnya dengan sebuah pertanyaan. Harapan dan bayangan bahwa Jesun akan mendengarkan penjelasannya pupus sudah.

"Aku sudah melihatnya sendiri dengan mata kepalaku!" ucapnya. "Semua itu bukti nyata yang sampai sekarang masih terekam di memoriku," lanjutnya.

Bisa Wonho lihat, Jesun sedang menahan kesakitannya. Jadi ia berusaha menguatkan Jesun dengan terus menggenggam tangannya. Berharap bahwa kekuatan akan mengalir pada wanita yang akan menjadi istrinya.

"Aku tak membutuhkan penjelasan apapun darimu. Sekarang aku sudah bahagia dengan mereka," ucapnya sambil menatap Wonho dan Jino bergantian dengan senyum yang terlukis di bibirnya.

"Tapi Jes, semua yang kau lihat itu tidaklah benar! Semuanya salah!" bantah Joshua.

Jesun menggelengkan kepalanya. "Sudah cukup, Josh. Penjelasanmu amat sangat terlambat. Tak ada yang akan berubah sekarang sekalipun kau menjelaskannya padaku." Jesun menarik tangan Wonho untuk pergi dari sana meninggalkan Joshua.

Flashback off

"Apa oppa tidak percaya padaku?"

Pertanyaan tiba-tiba dari Jesun membuat Wonho terdiam. Sesaat kemudian ia kembali memberikan senyuman tulus.

Full House Season 2 ( Seventeen - Joshua ) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang