Hari demi hari telah mereka lewati. Semenjak kejadian itu, Joshua jadi rajin mengirimkan pesan pada Jesun. Bahkan ia rela pulang ke rumah hanya sekedar untuk makan siang. Atau jika Jesun tak memiliki pekerjaan apapun, Joshua selalu mengajaknya ke kantor dan berakhir dengan Jesun yang diam menonton suaminya bekerja.
Kini Joshua pun tak pernah membiarkan Jesun untuk pergi sendirian setelah mengetahui kejadian yang menimpa istrinya—tepatnya kejadian sebulan yang lalu. Ya, Dokyeom menceritakan semua kejadian yang di ceritakan Yemin pada Joshua. Tapi mereka belum mengetahui tentang kabar kehamilan Jesun. Itu semua karna belum ada kejelasan apapun, walau orang yang memeriksanya adalah dokter. Yemin tak ingin gegabah memberikan berita itu pada siapapun, biar Jesun saja yang meceritakan tentang kehamilannya itu.
Pagi kali ini sama seperti pagi-pagi sebelumnya. Jesun selalu saja membuatkan sarapan untuk suami tercintanya. Ia berniat membuat nasi goreng dengan telur gulung di atasnya. Jesun memulai aksinya sebelum sang suami bangun. Tak butuh waktu lama bagi Jesun, karna kini masakannya telah siap. Ia pun berjalan melangkahkan kakinya menuju kamar guna membangunkan sang suami.
Saat pintu terbuka..
"Oh! Ku kira kau belum bangun" seru Jesun saat Joshua telah siap dengan pakaian kerjanya.
Joshua yang sedang menata rambutnya menolehkan sebentar kepalanya dan tersenyum pada Jesun. Senyum yang amat sangat manis.
"Aku mencium bau masakan, makanya aku segera bangun dan bersiap" jawabnya.
Jesun menganggukkan kepalanya. "Kalo kau sudah selesai, segera turun. Aku menunggumu dibawah."
"Tunggu!"
Suara Joshua menghentikan langkah Jesun. Ia pun berbalik pada suaminya. Joshua hanya mengacungkan sebuah dasi.
"Kau tak ingin memasangkan ini untukku?" tanya Joshua.
Jesun memutar bola matanya dengan malas. Padahal selama ini Joshua biasa memakainya sendiri, tapi kenapa sekarang minta ia pakaikan? Jesun pun berjalan mendekat ke arah Joshua dan segera memasangkan dasinya ketika ia tiba di hadapan Joshua.
"Sudah selesai!" seru Jesun dengan senang.
CUP
Jesun terpaku seketika saat menerima perlakuan seperi itu. Joshua memberi sebuah kecupan di bibirnya.
"Terimakasih sudah memasangkan dasinya dan itu... morning kiss sekaligus ucapan terimakasihku." Joshua kembali memberikan senyumannya. Senyuman yang selalu membuat Jesun senang dan berdebar.
"Sudah cukup, Josh!! Jangan tersenyum seperti itu padaku!! Sungguh aku tidak akan kuat!" – jeritan hati seorang Jung Jesun.
"Ayo kita turun!"
Perkataan Joshua berhasil membuat Jesun sadar. Ia pun segera mengikuti Joshua yang sudah terlebih dahulu turun ke bawah.
"Apa kau akan pulang seperti biasa saat jam makan siang?" tanya Jesun yang baru saja tiba di ruang makan.
Joshua mengangguk. "Tentu saja aku akan pulang!"
"Kau ingin aku masak apa?" tanya Jesun.
Joshua memasang pose berpikir lalu tersenyum kemudian. "Apa saja yang kau masak akan aku makan."
"Oh~ so sweet-nya pasangan kita yang satu ini" – author yang gemes.
Mereka pun mulai menyantap sarapan masing-masing. Joshua sangat menikmati menu masakannya, tapi tidak bagi Jesun. Baru saja ia memasukan suapan yang pertama malah terjadi hal yang tak di inginkan.
"Huek"
Joshua langsung menoleh ke arah Jesun.
"Huek"
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House Season 2 ( Seventeen - Joshua ) [END]
FanfictionKisah kehidupan berumah tangga yang sebenarnya antara dua orang dengan kepribadian berbeda. Joshua Hong si pria dingin yang suka seenaknya dengan gadis biasa namun galak bernama Jung Jesun. Akankah kisah kehidupan mereka selalu bahagia?