28. Pulang Bareng

3.4K 619 10
                                    

"Ya nggak mau aja, nanti Mira cemburu. Lo kan pacarnya Mira."

---000---

Reynan berjalan dengan satu tangan di masukan ke dalam saku celana abu-abu dan satu tangannya lagi memegang cup berisi jus jeruk. Reynan berhenti tepat di depan Vania lantas menaruh jus itu di atas meja Vania.

"Pacar, kamu sehat kan?"

"Kenapa?"

"Aneh aja gitu... Kayak bukan Reynan yang aku kenal. Biasanya cuek banget."

Reynan diam menatap Vania, hatinya bergemuruh, sadar bahwa selama ini dia sangat jarang, ah ralat, bahkan tidak pernah sama sekali memberikan perhatiannya kepada gadis itu. Disisi lain Vania yang ditatap seperti itu pun menjadi salting.

"Ngapain dateng ke kelas aku?"

"Nyasar."

Vania tertawa, "masa?"

"Iya."

"Mau minta suapin nggak?" Tanya Vania yang dijawab anggukan oleh Reynan.

"Boleh."

Vania tersenyum ceria. Sumpah demi apapun, saat ini Vania bahagia.

"A' ..."

Reynan terdiam sebentar kemudian membuka mulutnya.

"Awas ada pesawat terbang mau masuk gua.... ngeng... ngeng... ngeng...!" Oceh Vania seraya memasukan nasi goreng ke dalam mulut Reynan layaknya seorang balita.

"Pacar... kamu yang beli jus jeruk ini buat aku kan?"

"Nggak."

"Terus kalo bukan kamu siapa dong?"

"Keyla." Reynan beranjak dari duduknya.

"Eh? kamu mau kemana?"

"Kelas."

"Yaudah deh, makasih pacarku..." Ucap Vania seraya melambaikan tangan pada Reynan.

"Pacar!"

Reynan menoleh "Apa?"

"Nanti jangan lupa pulang bareng ya, ehe..."

"Nggak bisa."

"Yaaah... kok nggak bisa, kenapa?"

"Ada rapat OSIS."

Setelah mengatakan itu Reynan benar-benar pergi dari kelas X IPA 1. Kebiasaan memang, pasti rapat OSIS. Mana pernah Reynan mengantarkan Vania pulang kalau tidak Vania yang meminta, bahkan Vania rela menunggunya sampai selesai rapat semata-mata hanya untuk pulang bareng.

---000---

Vania berdiri di samping pos satpam menunggu jemputan Raka. Mang Ujang hari ini cuti karena istrinya sakit.

TIN TIN...

Sesekali Vania melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Vania menghela napas berat, sudah hampir setengah jam dia berdiri di pos satpam, namun Raka tak kunjung datang.

Tilung!

Sebuah pesan masuk dari aplikasi whatsapp miliknya.

Raka ganteng : Dek, gue nggak bisa jemput.
Ada meeting penting. Sorry :(

Chat dari abangnya itu cuma Vania read. Vania sudah menunggu lama tetapi Raka baru sekarang mengabarinya tidak bisa menjemput. Menyebalkan!

TIN TIN TIN TIN TIN TIN....

CRUSH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang