Traitor

1.8K 172 26
                                    

Tiffany POV
***

Seperti biasanya aku saat ini sedang belanja segala keperluanku di supermarket, mulai dari sayuran, daging, dan bumbu-bumbu lainnya.

Aku ditemani oleh Taeyeon. Baru kali ini... Tumben dia menawarkan dirinya sendiri untuk menemaniku belanja, biasanya aku harus marayu nya dengan semua kemampuanku untuk mengajaknya berbelanja bahkan aku kadang-kadang berakting marah dulu padanya agar dia mau menemaniku belanja.

Aku dengan dia memang berbeda jauh dimana aku yang orangnya suka bershoping, suka dengan dunia luar, yang terpenting aku tidak menyukai kesunyian. Dan dia adalah orang yang tidak suka dunia luar, tidak banyak tingkah, berbanding terbalik denganku namun walaupun begitu kita bisa saling membaur satu sama lain. Itu karena kita tahu perbedaan itu bukan untuk diperdebatkan tapi justru kami menjadikannya ajang untuk saling melengkapi.

" Tae menurut mu lebih segar ini atau ini? " tanyaku menunjukkan ikan padanya

" Kau lepaskan saja di air siapa yang masih bisa renang ya berarti dia yang segar "

" Ishhh kau ini! Ini sudah mati ikannya pabo! "

" Kau salah bertanya pany ah, bukannya kau yang sudah sering berbelanja? Jadi pasti kau lebih jeli daripada aku "

" Arraso tapi kau terlalu polos hingga membuatmu seperti orang bodoh "

" Terserah apa katamu sayang. Cepatlah pilih mana yang segar "

" Hummm kurasa ini yang lebih segar "

" Baiklah, sekarang mau beli apa lagi hum? "

" Apa lagi ya? Ikan sudah, sayur sudah, bumbu-bumbu juga sudah... Berarti sekarang kita- "

" Kita beli cemilan.... " ucapnya semangat

" Aishh tak ada cemilan buatmu! "

" Huhu kau jahat " ucap Taeyeon sedih lalu mengerucutkan bibirnya

" Aish mukamu itu membuatku gemas "

" Aku ingin cemilan " rengek Taeyeon

" Ishh hentikan rengekan mu itu, nanti orang-orang melihat kita "

" Aku tak peduli sebelum kau membelikanku cemilan " rengek Taeyeon seperti anak kecil

" Ishhh dasar! palli kau pilih mana yang akan kau beli "

" Jinja? Ahh gomawo pany ah " ucap Taeyeon girang dan segera berlari ketempat cemilan

Serius dia seperti anak kecil, kalian lihat sendiri bukan? Tapi aku menyukainya jika saat seperti ini, aku seperti seorang ibu saja untuknya. Lihat saja bahkan dia tanpa malu merengek padaku seperti anak kecil yang minta permen. Jika saja orang-orang tidak memandangi kita aku tidak akan mengizinkannya. Aishh dimana anak itu? Lebih baik aku cari dia.

" Kau disini rupanya, Tae sudah apa bel- Omo?! Kau banyak sekali membeli cemilannya Tae "

" Hihi tak apa kan? Malah jika bisa aku ingin beli semuanya "

" Ya! Jangan banyak-banyak Tae, siapa nanti yang akan memakannya? "

" Wae??? Jelas aku yang akan memakannya pany ah "

" Cukup ambil 5 atau tidak sama sekali "

" Apa-apaan kau ini, apa kau tak suka melihatku senang hum? "

" Suka, tapi tidak untuk yang ini "

" Ayolah sayang kali ini saja " mohonnya padaku

Aku melipat tanganku dan melototkan mataku, memberinya kode agar mengembalikan sebagian cemilan yang sudah dia ambil.

Can i ? [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang