Monthsary 💗

2.2K 207 27
                                        

Sore ini Taeyeon dan Tiffany sedang berada didalam mobil Taeyeon dan seperti biasa Taeyeon akan mengantarkan Tiffany pulang kerumahnya. Biasanya Taeyeon menggunakan motor sport kesayangannya namun saat ini dia sedang ingin menggunakan mobilnya. Saat diperjalan Tiffany memecah keheningan mereka berdua.

" Taetae ... " rengek Tiffany menarik-narik lengan Taeyeon

" Ada apa hum? "

" Aku ingin bicara "

" Nanti saja aku sedang menyetir "

" Hmm baiklah... " ucap Tiffany dengan muka sedihnya

Namun tak selang berapa lama Tiffany mengajak Taeyeon berbicara lagi.

" Taetae apa kau ingat besok hari apa? "

" Tak tahu "

" Ishh kau jahat sekali "

" Kau tadi tak dengar kata-kata ku hum? Diamlah, kita bicarakan nanti saat sudah sampai dirumahmu! "

" Arraso, kau biasa saja tak usah nyolot begitu "

" Salahmu tak mendengarkanku, kau mau kita mati bersama? Aku masih ingin hidup! "

" Kau ini kenapa huh?! Mengapa kau aneh sekali, kau menyolot terus padaku "

" Aku hanya ingin kau diam hingga kita sampai dirumahmu apa kau tak bisa?! "

" Terserah kau saja! "

Tiffany melipat tangannya dan memalingkan wajahnya menatap jalan yang berada diluar lewat kaca mobil.

" Kau marah? "

" ...... "

" Hhh seperti anak kecil saja! "

Setelah kejadian tadi selama diperjalanan mereka berdua hanya terdiam hingga sampailah mobil Taeyeon dirumah Tiffany. Tanpa basa-basi Tiffany langsung saja keluar dari mobil Taeyeon. Tiffany menutup pintu mobil Taeyeon dengan kasar dan melangkahkan kakinya untuk segera masuk kerumahnya.

" Hhhh cobaan apa lagi ini, kuatkan hamba-Mu ya Tuhan " ucap Taeyeon didalam mobil lalu pergi menyusul Tiffany

" Ya! Pany ah ... " ucap Taeyeon menarik tangan Tiffany

" Ada apa lagi? lepaskan tanganku " ucap Tiffany menghempaskan tangannya dari genggaman Taeyeon

" Berbicaralah dulu "

" Bukankah kau tadi menyuruhku diam? "

" Iya memang, tapi itu saat dimobil sekarang lain "

" Aku lelah, aku mau tidur kau pulanglah "

" Tidak sebelum kita bicara "

" Maumu apa huh? "

" Tadi mau bicara apa hum? Katakan "

" Tak jadi aku sudah tak selera "

" Ayolah pany ah jangan seperti anak- "

" Seperti apa? Anak kecil? Ne, aku memang anak kecil puas kau! "

" Mianhae, aku tak bermaksud tadi "

" Iya "

" Kau harusnya mengerti, aku tadi sedang menyetir aku tak mau terjadi apa-apa dengan kita nantinya "

" Ne aku mengerti tapi caramu bicara tak mengenakan bahkan kau membentakku "

" ...... "

" Apa kau tak bisa berbicara lembut? Tanpa harus membentakku? "

Can i ? [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang