Prejudice

2.2K 226 16
                                    

Taeyeon POV
***

" Pany ah aku senang kau selalu bersama ku sampai saat ini "

" Aku juga Tae, aku bahagia denganmu "

" Jangan pernah pergi, tetaplah disini pany ah dihatiku... "

" Kau pun juga tae, tetaplah bersamaku, jangan pernah bosan padaku "

" Saranghae ... "

" Nado saranghae Tae... "

Aku memberi senyum pada Tiffany lalu aku menatap mata indah itu, oh dia juga membalas senyum dan tatapku. Mengapa bulan sabit dimatanya itu sangat membuatku gemas, apalagi bibirnya.. aku seperti singa kelaparan yang ingin memangsa bibir itu. Bibirnya begitu sangat menggoda. Aku menatapnya gemas lalu mencoba mendekatkan wajahku ke wajahnya, sepertinya tidak ada penolakan darinya langsung saja aku menutup mataku mengikis jarak diantara kita berdua saat ini hingga pada akhirnya bibirku telah bertemu dengan bibirnya. Aku menempelkan nya sejenak, kurasa dia tidak ada penolakan langsung saja aku mulai melumat bibir yang ranum itu dengan lembut tapi pasti kurasa Tiffany juga mulai membalas lumatanku. Aku memiringkan kepalaku sedikit untuk menyesap lebih dalam lagi pada bibirnya. Kami saling membuka mulut untuk lebih leluasa didalam sana sesekali ruangan itu dipenuhi dengan dercak suara ciuman kami berdua. Aku tak peduli apa yang akan terjadi selanjutnya, yang jelas aku hanya mengikuti nafsuku pada Tiffany. Semakin lama ciumanku dan Tiffany semakin memanas.

" Mmpphhh tae... "
dia mendesah lembut dan itu semakin membuatku frustasi akan desahan itu. Ah aku ingin lebih dari ini, aku mencoba menurunkan ciumanku menuju lehernya. Tiffany menekan tengkuk leherku agar aku dapat lebih dalam menciuminya.

" mpphhh , ahhh Tae ""
Aku semakin dibuat gila olehnya, aku ingin membuat tanda disini dan ini sangat manis buatku namun tiba -tiba ...

Gee ... Gee... Gee... Gee... Baby... Baby...
( Suara dering telepon )

Aku terbangun dari mimpi indahku dengan Tiffany aisshhh siapa pagi-pagi begini meneleponku mengganggu mimpiku saja, apa dia tidak tahu kalau mimpiku sedang panas-panasnya. Dengan nada kesal aku mengangkat telepon itu tanpa melihat namanya terlebih dahulu.

" Ya!! ini masih pagi mengapa kau menelepon ku?! Kau merusak mimpiku dengan Tiffany saja!! "

"......."

" Mwo! Tiffany... "

Aku terkejut serasa mataku ingin keluar seketika setelah mendengar suara dari teleponku. Mengapa aku bodoh sekali tidak melihat terlebih dahulu siapa yang meneleponku. Kau memang bodoh Kim Taeyeon!

Taeyeon POV end
***

Tiffany POV
***

06.00

Pagi yang indah... Aku memang sengaja bangun pagi karena memang jadwal kuliahku mulai jam 08.00 . Aishhh badanku rasanya sakit semua, mungkin karena jarang olahraga. Aku meregangkan badanku untuk menghilangkan rasa sakit sedikit sampai pada akhirnya aku teringat Taeyeon, tumben dia tidak menelepon ku karena biasanya dia selalu menelepon ku pagi-pagi begini untuk sekedar mengucapkan selamat pagi padaku.

Akhir-akhir ini aku semakin dekat saja dengannya daripada hari-hari yang lalu entah mengapa setiap hari rinduku semakin memuncak saja pada Taeyeon, aku tak tahu maksud dari semua ini apa yang jelas aku selalu ingin berada didekatnya. Apa mungkin aku ada perasaan lebih dengannya?? Ahh apa yang kau pikirkan Tiff?! Lebih baik aku telepon Taeyeon saja.

Tutttt....tuttt....tuttt.....

"Aishhh anak ini kemana sih?! Apa dia belum bangun kenapa lama sekali mengangkat teleponnya "

Can i ? [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang