I Know

1.4K 200 40
                                    

Previous~

Aku semakin mendekatkan wajahku padanya. Hingga akhirnya aku mengetahui siapa orang ini, aku terkejut seketika saat melihat orang itu. Ini jauh diluar pikiranku.

" K-kau... ! " ucapku kaget

*****

Tiffany POV

Seharian ini sangat membosankan. Sama seperti hari-hari sebelumnya, bahkan tidak ada yang berubah sedikitpun. Mengapa hidupku semakin tidak terarah saja? Sendirian menyusuri jalan tanpa ada tujuan pasti. Aku merasa ada yang hilang disebagian diriku. Tidak salah lagi jika kalian menyimpulkannya adalah hatiku. Benar, sebagian hatiku telah hilang yang dimana sekarang tertutup oleh rasa kecewa, kebencian.

Disatu sisi aku membencinya tapi entah mengapa disisi lain aku juga masih mencintainya. Sangat aneh. Mungkin ini yang dinamakan benci tapi cinta. Cinta memang membuatku bahagia tapi seketika juga memukulku dengan luka. Seberapa besarnya bahagia dalam suatu hubungan akan kalah jika sebuah penghianatan datang menghampiri. Merusak! Tanpa perduli siapapun orang itu, tanpa perduli seberapa besar cinta kedua insan itu. Ahh bukan, maksudku seberapa besar cinta satu insan itu karena pada intinya jika kedua insan sama-sama memiliki cinta yang sama besar pasti dengan mudah sebuah penghianatan akan tersingkir. Mereka akan berjuang bersama sekuat apapun penghianatan mencoba mengelabuhi untuk merusak mereka.

" Ck. Memang bodoh " ucapku tersenyum kecut

Aku menatap langit malam dibalkon kamarku. Banyak bintang menghiasi langit malam ini. Mereka saling berkedip satu sama lain menampakkan sinarnya kecilnya. Tatkala ada yang beberapa membentuk sebuah rasi pada umumnya. Aku menatap mereka dengan lekat, senyumku semakin mengembang saat aku melihat ada dua bintang yang saling berdekatan, bersinar terang.

" Mereka terlihat bahagia " gumamku

Kedua mataku tak lepas menatapi kedua bintang tersebut. Itu sangat membuatku iri untuk saat ini. Hingga perlahan salah satu dari keduanya mulai beranjak pergi meninggalkan bintang yang berada disisinya tadi. Bola mataku mengikuti kemana arah dia pergi, berjalan cukup lama dan pada akhirnya dia berhenti. Aku kembali tersenyum tapi kali ini bukan senyum bahagia, ini senyum yang lain. Aku tersenyum kecut, bagaimana tidak? Kukira bintang itu ingin mencarikan sesuatu untuk pasangannya tapi bukan mencarikan malah mencari. Dia berhenti pada bintang lain, bintang barunya.

" Ck. Dia seperti dia saja, menyebalkan "

" Mereka sedang mengejekku atau memang mereka mengalami hal sepertiku? Jika iya kupastikan mulai saat ini aku membencimu! Dasar penghianat " ucapku menunjuk bintang itu

" Kau bersabarlah ne. Kita memang bernasib sama. Tapi aku harap kau juga sama kuatnya sepertiku "

Jangan percaya dengan omonganku tadi. Aku kuat ? Haha yang benar saja. Tidak! Aku bukanlah orang yang kuat. Aku hanya ingin menghiburnya saja agar dia sedikit bahagia walaupun tetap saja kenyataannya dia ditinggalkan. Miris.

" Hhhh kurasa aku akan gila jika terus-menerus melihat kalian " ucapku lalu masuk kembali menuju kamarku

Kurebahkan tubuhku diranjang kesayanganku tak lupa juga aku menarik selimut untuk menutupi tubuhku. Tubuhku rasanya sangat lelah hari ini dan ini menurutku waktu yang pas untuk mengistirahatkan tubuhku yang telah seharian berkeliling tanpa ada maksud dan tujuan pasti. Aku lelah.

" Good night Tiff , nice dream to you " gumamku sebelum menutup kedua mataku untuk menuju ke alam bawah sadarku

****

Tidak terasa sekarang sudah menginjak pagi hari menuju siang. Tiffany mulai menggerakkan bagian tubuhnya sedikit demi sedikit lalu merentangkannya tanpa arah. Kemudian kedua matanya terbuka, mengerjap-ngerjap mencoba mengakrabkan dengan sinar matahari yang sudah terpancar menembus jendelanya. Dia lalu bangun terduduk diranjang, tangannya terangkat menutupi mulutnya yang menguap lebar.

Can i ? [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang