Chapter 20 : Mad

77 16 1
                                    

Seorang laki-laki duduk di atas pohon oak yang memiliki banyak cabang. Dia membaca sebuah buku sesekali memberi tanda dengan stabilo merah di bukunya.

Dia sangat serius sampai-sampai tidak menyadari ada seseorang yang sedang memanjat pohon itu--yang memang sudah ada pijakan dari kayu untuk memanjat.

"Mwohae?"

Laki-laki yang membaca buku itu memekik karena kaget. Lalu menatap kesal laki-laki yang mengagetinya tadi. "What are you doing?!"

"Bisakah kita bicara menggunakan bahasa Korea saja? Aku masih belum fasih"

Laki-laki itu menatap si pengganggu itu datar. "I can't"

"Tapi, Joshua..."

Laki-laki yang dipanggil Joshua itu pura-pura tidak mendengar.

"Hong Jisoo~~"

Joshua menatap laki-laki pengganggu itu kesal. "Don't call me with that fucking name"

"Yes, i know. My name is Kwoon Soonyoung, but you can call me Hoshi. I'm Korean. And we are friend. Yes, good"

Joshua menatap laki-laki bernama Hoshi itu datar. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya laki-laki itu sok kenal sok dekat dengannya. Sejak pindah sekolah lima hari yang lalu, Hoshi terus saja menempelinya meskipun Joshua tidak pernah menganggapnya.

"Aku tidak tanya!" ujar Joshua dalam bahasa Korea.

Hoshi tersenyum. "Akhirnya kau bicara bahasa Korea. Kenapa kau selalu saja mengabaikanku?"

"Karena kau sangat menyebalkan! Kenapa kau terus saja menempeliku? Kita kan baru saja kenal!"

"Karena kau itu orang Korea. Makanya aku menempelimu. Aku belum terlalu lancar berbahasa Inggris. Mr. Jim menyuruhmu untuk membantuku juga kan?" cerocos Hoshi

"Ada beberapa hal yang harus kau tahu. Pertama, aku bukan orang Korea. Kedua, aku tidak suka ditempeli anak baru. Ketiga, i hate speak Korean so much" ujar Joshua dengan penuh penekanan lalu kembali membaca bukunya.

Hoshi terdiam sebentar. Lalu mendesah pelan. "Angkuh sekali" cibirnya.

Joshua hanya diam dan melanjutkan membacanya.

"Kau tahu? Aku pindah ke LA karena ayahku dimutasi. Sebenarnya aku tidak ingin ikut, tapi kalau aku tetap di Korea, aku tidak punya teman" kata Hoshi

Joshua masih bergeming

"Pertama masuk ke sini aku sudah benar-benar tidak mau belajar. Tapi karena aku melihatmu, aku jadi berubah pikiran" tutur Hoshi. "Karena hanya kau yang berwajah oriental disini"

Joshua menatap Hoshi sebentar, lalu kembali membaca bukunya.

"Jisoo-ya~~" panggil Hoshi sambil mendekat ke arah Joshua. Dia berusaha mengambil buku Joshua tapi malangnya dia terpeleset dan jatuh dari pohon.

BRUUKK

Hoshi jatuh dengan bunyi debuman yang lumayan keras dan berhasil menyita perhatian Joshua.

"HUUUAAAAA!!!" pekik Hoshi kesakitan. Dia bahkan sampai menangis.

Joshua buru-buru turun dan menolong Hoshi. Dia tidak mau dituduh mendorong Hoshi atau semacamnya. Oh, ayolah. Hoshi itu tidak bisa dipercaya.

"Kau tidak apa-apa? Mana yang sakit? Ada yang luka? Lihat! Sikumu lecet! Kau ini kenapa ceroboh sekali?!" omel Joshua

Hoshi masih terisak. Sebenarnya tidak terlalu sakit karena dia jatuh di atas rumput. Tapi pura-pura terkilir sepertinya bukan pilihan yang buruk.

[0.5] My Fate : Peter PanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang