Chapter 7 : Not Over

142 24 0
                                    

"Tapi dengan satu syarat"

"Apa itu?"

"Libur Hari Anak Nasional nanti, kau harus bersamaku dan pergi kemanapun aku mau"

"Tapi bagaimana---"

"Hanya satu hari. Jangan mengajak Kei"


---


Joshua mencoret-coret buku tulisnya. Penjelasan Guru Yoon sama sekali tidak bisa masuk otaknya. Berkali-kali dia melirik ke bangku Jiyeon yang ada di sebelahnya.

Kosong

Bangku itu kosong

Jiyeon tidak masuk hari ini

Entah apa yang terjadi, ibunya bilang bahwa babysitter Yoonji memberitahu kalau gadis itu sakit. Tapi saat Joshua akan ke rumahnya, si babysitter melarangnya.

Kei tidak boleh diganggu, katanya.

Oh, ayolah, mana mungkin Kei alias Jiyeon tidak mau diganggu oleh Joshua?

"Apa dia kecewa karena aku tidak datang ke rumahnya?" guman Joshua

Bel pulang sekolah berdentang. Joshua hanya menghela napas. Sepi juga jika tidak ada Jiyeon, biasanya dia akan bersorak senang lalu bicara tanpa henti, pikirnya.

Joshua cepat-cepat membereskan buku-bukunya lalu pergi begitu saja. Tanpa menghiraukan semua ucapan teman-temannya, bahkan tidak peduli pada Jiae yang memanggil-manggil namanya.

Dia benar-benar harus ke rumah Jiyeon secepatnya.

Beruntung, ibunya menjemputnya tepat waktu. Dia segera naik mobilnya lalu pulang.

Setelah sampai, Joshua langsung turun dan meletakkan tasnya di kamar, lalu bergegas ke rumah Jiyeon tanpa mengganti seragamnya.

Seperti biasanya, Joshua langsung masuk tanpa harus mengetuk pintu. Betapa senangnya dia saat menemukan Jiyeon yang sedang memakan kue di dapur sambil memeluk boneka rillakuma.

Jiyeon tidak sendiri, dia bersama babysitter Yoonji yang sepertinya sedang membuat kue.

"Kei-ya!" panggil Joshua

Yang dipanggil menatap Joshua kaget, tapi sedetik kemudian dia merengut kesal lalu pergi begitu saja.

Joshua mengikutinya sambil memanggil-manggil Jiyeon tapi Jiyeon tidak mendengarkan. Lalu--

'Brak'

Jiyeon masuk ke kamar dan menutup pintunya kasar

Joshua mengerjap pelan. Dia benar-benar terkejut dengan apa yang barusan terjadi.

"Tidak apa-apa. Dia hanya sedang marah padamu. Aku yakin, dia tidak akan lama mendiamimu begitu"

Joshua menoleh, dan menemukan Woobin berdiri tak jauh di dekatnya.

"H-hyung..."

"Dia terus merengek tidak mau sekolah, dan parahnya dia juga menyuruhku untuk bolos juga padahal aku ada ulangan harian. Aaa, menyebalkan."

"K-kenapa?"

Woobin berdecak pelan. "Menurutmu kenapa? Dia melihatmu bersama Jiae-Jiae itu."

Joshua terdiam

"Sudah tidak jadi ke Everland, harus mengikuti ulangan susulan. Aish, anak SD memang merepotkan" cibir Woobin pelan.

"Pulanglah. Kembalilah besok dan minta maaf padanya. Untuk saat ini, biarkan dia sendiri dulu"

[0.5] My Fate : Peter PanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang