Chapter 14 : First Confession

115 20 5
                                    

Singkatnya, Jungkook sering pergi ke perpustakaan untuk menemui Jiyeon dan belajar saat jam istirahat. Tidak hanya matematika, tapi juga pelajaran yang lainnya. Mereka juga tidak jarang menghabiskan waktu bersama walau hanya sekedar makan ice cream saat pulang sekolah.

Kabar gembiranya, Ayah Jiyeon memberikan izin Jiyeon untuk pergi, dengan syarat Jiyeon harus sudah ada di rumah pada jam makan malam. Para mata-mata juga tidak seberlebihan dulu. Intinya, Jiyeon diberi kebebasan sekarang.

Dan itu membuat Jiyeon berubah menjadi periang. Tidak hanya Seongwu, tapi semua orang yang mengenal Jiyeon jadi takjub sekaligus heran. Ditambah lagi desas-desus Jiyeon dekat dengan adik kelasnya yang bernama Jungkook.

"Apa rumor itu benar?" tanya Sujeong saat dia, Jiyeon, Seongwu dan Minki sedang belajar bersama di rumah Minki.

"Rumor apa?" tanya Jiyeon balik

"Rumor kalau kau dekat dengan Jungkook"

"Benar. Anak kelas sebelah membicarakanmu. Katanya kalian pacaran" timpal Minki

"Tidak kok" elak Jiyeon

Seongwu mendengus kesal. "Semua bukti sudah jelas. Kau pacaran dengannya. Kenapa kau masih mengelak?" kata Seongwu tidak slow

"Kenapa kau marah?" cibir Jiyeon

"Aku tidak marah!"

"Ih, bohong. Kau membentakku tadi" kata Jiyeon

"Ku bilang aku tidak marah!"

"Kenapa kalian jadi bertengkar?" heran Minki

"Kalau cemburu bilang saja, Ong. Jangan marah seperti itu" nasehat Sujeong sok bijak

Seongwu hanya diam menahan kesal. Itu membuat Jiyeon jadi merasa bersalah. "Seongwu-ya..." panggilnya

"Seperti ada yang memanggilku..." kata Seongwu pura-pura tidak mendengar

"Seongwu-ya...." panggil Jiyeon lagi

"Mungkin hanya perasaanku saja. Akhir-akhir ini ada banyak makhluk halus yang berkeliaran dan memanggil namaku" kata Seongwu lagi

Jiyeon jadi gemas. Dia mendekat ke arah Seongwu lalu mencubit pelan pipinya, tapi laki-laki itu menampiknya. "Apa sih?"

Kesal, Jiyeon memiting Seongwu. Seongwu kesakitan.

"HEH! LEPASKAN LENGANMU! KEI! KAU GILA YA??!"

Akhirnya Jiyeon melepaskan lengannya yang melilit leher Seongwu. "Jangan begitu. Kau kan sahabatku. Jangan marah ya... Maaf" kata Jiyeon sambil menampilkan muka melasnya.

Seongwu yang tidak tahan melihat aegyo gadis itu langsung tersenyum. "Tidak. Aku yang minta maaf. Maafkan aku... Aku hanya kesal karena kau sering bersama laki-laki itu. Aku kan akan pergi jauh"

"P-pergi jauh?"

"Kemana?" tanya Minki

"Semester depan aku akan pindah ke Osaka karena Ayahku ditugaskan kesana"

"Osaka? Maksudmu Jepang?" tanya Minki

"Ya..." jawab Seongwu lemas

"Osaka sebelah mana? Bibiku juga tinggal di Osaka loh, dekat Dotonbori" kata Sujeong

"Entahlah" kata Seongwu lemas

"Seongwu-ya..." panggil Jiyeon. Seongwu menoleh dan mendapati Jiyeon yang hampir menangis.

"Kenapa?"

Jiyeon langsung memeluk Seongwu dan menangis. "Kenapa kau pergi? Nanti yang menemaniku di klub teather siapa? Kalau aku dimarahi Minah sunbaenim siapa yang membela? Kenapa kau tidak disini saja? Kau kan tidak begitu bisa bahasa Jepang. Nanti belajarmu bagaimana?" ujar Jiyeon

[0.5] My Fate : Peter PanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang