Bab 2

121 1 0
                                    

biru muda dan pakaiannya yang bermotif kotak - kotak itu untuk dibawah ke kamar mandi. Setelah beberapa saat berpakaian dan mandi Risky mulai menyiapkan beberapa peralatan yang harus dia bawa ke sebuah kampus. Seperti buku agenda, buku blinder, alat tulis dan air minum yang dia taruh disebuah wadah air minum, tak lupa dompet yang berisikan uang Rp 400.000 dan beberapa kartu debit. Setelah semuanya sudah siap dia memasukan seluruh barangnya di dalam tas berwarna merah maroon. Setelah itu dia membawa tas dan juga sebuah kunci mobil yang di gantung di sebuah gantungan pun juga di taruhnya di saku kemeja yang dia pakai tak lupa dia juga memakai kacamata berwarna hitam. Lalu dia keluar dari kamarnya tersebut. Sesampainya dia diruang tengah yaitu ruang keluarga dia melihat beberapa makanan kesukaanya di sajikan di meja makan. Dan dia mulai merasa dia ingin mencoba makanan tersebut.
" Ri, boleh nggak kakak makan makanan yang kamu masak ini" kata Risky
" boleh kok kak, aku tadi mau makan, tapi nunggu kakak" kata Riana sambil membetulkan kacamatanya itu.
" ya udah ayo kita makan" kata Risky sambil mengambil 2 piring yang berada di sebuah rak piring itu.
Setelah itu Risky pun duduk di kursi yang melingkari meja yang berbentuk lingkaran tersebut. Riana mulai mengambil bubur dan menaruh di piringnya. Tak lupa dia memberi kecap asin setelah itu merica, ayam suir, dan juga cakue. Begitupun dengan kakaknya. Lalu mereka pun mengambil garpu. Lalu mereka pun berdoa setelah itu menikmati makanan tersebut.
5 menit kemudian........
Setelah mereka selesai makan. Mereka pergi menuju tempat yang disana. Mereka pun menuju ke ruang dimana disana terdapat sebuah mobil yang berwarna putih bermerk honda jazz terparkir di situ. Laly Risky membuka mobil tersebut dengan kuncinya. Lalu dia pun masuk ke mobil tersebut. Lalu memanaskan mobil tersebut.

Sementara itu Riana masih sibuk mengunci pintu rumah. Setelah selesai mengunci. Riana berjalan menuju ke garasi. Setelah mobil yang di kendarai kakaknya dijalankan sampai di luar pagar. Riana menutup pagarnya kembali. Setelah itu menguncinya. Setelah itu dia masuk ke mobil.

~5 menit kemudian....... ~
Setelah menunggu kurang lebih 5 menit. Akhirnya Riana sampai di sekolah SMP Tarakanita 5 Jakarta. Setelah Riana memasukkan kunci - kunci yang memang sangat penting. Riana pun berpamitan, setelah itu keluar dari mobil tersebut. Lalu menutup pintu mobil.

Lalu dia berjalan menuju pintu masuk. Dan bersalaman dengan para guru. Setelah sampai di dalam Riana pun diarahkan para guru untuk ke ruang Tata usaha. Ruang tersebut terdapat di sebelah pintu gerbang sekolah. Riana pun masuk dan diarahkan untuk masuk ketempat tersebut.

" selamat pagi, kamu duduk di sini dulu" kata seorang bapak yang bernama Pak Rosi

" baik pak" kata Riana

" kamu nanti masuknya pas selesai jam istirahat kedua ya" kata Pak Rosi.

" baik pak" kata Riana

" boleh tahu nama kamu siapa?" Tanya Pak Rosi

" nama saya Elisabet Iriana Dwi Putri Ridwanno" jawab Riana

" pasti panggilanya Riana kan" kata Pak Rosi

" ya benar pak, kok bapak bisa tahu sih" kata Riana

" bapak hanya menebak saja, dan ternyata tebakan bapak benar juga, oh iya nama kamu itu kayak nama ibu negara loh Iriana Jokowidodo, kan benerkan " kata pak Rosi

" benar pak" kata Riana

" aduh, bapak kok tebakannya ini benar semua sih padahal cuma asal jawab loh" kata Pak Rosi

" iya pak, bapak ini memang jenius" kata Riana

" kamu omong dateng sama sapa?" tanya Pak Rosi

" sama kakak pak, tadi sih cuman nganter, terus ditinggal, nanti juga dijemput kok pak" jawab Riana

Berawal dari TatapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang