Di lapangan Basket, terdapat beberapa team basket sedang berhenti memainkan bola. Sementara itu bola sedang berada di belakang ring basket. Pak Arya dan Pak Amhagu melihat kearah seorang pria yang tengah menggendong sang gadis yang tadi pingsan tepat di tengah lapangan. Dan Louisa yang sedikit berlari kecil mengikuti pria tersebut. Bu Isti mengamati para peserta team basket yang berhenti memainkan bola, dan berlatih untuk pertandingan besok pagi. Tatapan peserta basket menatap ke arah pria yang sedang menggendong seorang gadis yang tadinya pingsan tepat di tengah lapangan, dan seorang gadis yang tengah berjalan dibelakang pria itu. Mereka diam, diam seperti patung yang selalu ada di jalan raya.
"Woi" teriak bu Isti
Peserta basket pun menatap ke arah bu Isti. Dengan tatapan melongo, sekaligus tatapan ingin bertanya. Bu Isti menatap mereka dengan tatapan hampir marah.
" hei, kalian kok malah diam to" kata Bu Isti
Seorang pria yang merupakan salah satu team basket, dan merupakan capten team basket putra pun akhirnya angkat berbicara. Meskipun lapangan itu tampak sepi, seperti kuburan yang sangat tua.
" bu, bukanya kita tadi kita disuruh berhenti main basketnya"
" ya tau tapi itu kan tadi kan, sekarang ayo tading" kata Bu Isti dengan penuh semangat
Suasana pun makin di buat melongo, akibat perkataan bu Isti, sekaligus perkataan itu sangat benar - benar semangat. Semua peserta ekstra basket mulai angkat bicara. Meskipun suasana akan menjadi ramai nantinya. Dan salah satu dari mereka harus ada yang mengalah.
" tading bu?!" kata Christo
" apa kak, tading" kata Hariono
" iya dik, tading" kata Christo
" ha??tading kan bu" kata Afra
" ya sayang ayo tading" kata Bu Isti
" nggak ah bu, tadi katanya pak Arya kita di suruh berhenti, berarti itu tandanya itu kita istirahat dulu kan bu" kata Henry
" iya bu, kita butuh istirahat" kata Ari
" yaelah, baru berhenti sebentar, kalian langsung minta bonus buat istirahat" kata Hanung
" ya bener tu, baru di suruh berhenti sebentar, kok malah minta bonus dari bu Isti" kata Rossa
" gak gak, ayo latihan lagi, nanti setelah 15 menit kita istirahat deh" kata pak Ari yang tiba - tiba saja berbicara
" yaelah pak kita ini lelah, jadi butuh istirahat" kata Carolus
" mulai deh, keluarlah kata kata gombal, gak gak tading" kata pak Ari
" gak saya mau istirahat" kata pak Chello
" hei chel, kok kamu ikutan team cowok se, kamu juga butuh istirahat" kata Ratna
" Hehe iya habis Riana gak ada Rat, jadi aku pengen istirahat juga" kata chello nyengir
" tuh kan chello, aja pengen istirahat, yang lain team basket putri nggak" kata Christo
" yaelah tading yuk" kata Hanung dengan penuh semangat
" iya ayo" kata pak Amhad yang ikut menyemangati
" iya nanti ada hiburannya loh" kata pak Arya
" hiburan, emang ini konser gitu yang ada artinya, terus artinya nyanyi, dan penontonnya itu teriak - teriak gitu"kata cello
" iya bener tuh, kayak penonton bayaran aja" kata Christo
" masya ampun kalian gak mau, yaudah besok selesai tading kalian gak jadi bu Isti tading" kata bu Isti
" iya iya deh bu iya" kata Carolus
Lalu mereka mulai tading kembali. Cello mulai mengambil bola dan melemparkan bola ke arah tengah lapangan.
~ uks~
Sementara itu di ruang uks. Reyno pun mencari akal, agar gadis ini dapat bangun dari pingsanya.
" eh lo, lo" kata Reyno
" saya kak" kata Louisa
" iya elu" kata Reyno
" bahasanya yang sopan napa kak" kata Louisa
" maaf maaf aku lagi panik" kata Reyno
" ciee... Panik nih ya" kata Louisa
" dah, bocah nih, ngapain sih" kata Reyno
" ha?? Kak aku bukan bocah, tapi gadis" kata Louisa
" iya dik, punya air gak" kata Reyno
" gak, Hehe, tapi aku bisa beli kok" kata Louisa
" udah sana, segera beli" kata Reyno
Louisa membeli sebuah air, di kantin. Di kantin hanya tersedia air es, di dua penjual minuman.
" yaudah deh kalau gak ada air putih, atau air mineral, mending air es aja" kata Louisa
" tapi kalau air es gak usah bayar kok" kata Mbak Fitri
Louisa hanya diberi es batu, di sebuah gelas yang terbuat dari kertas. Lalu dia kembali ke uks.
Di uks, terdapat seorang pria yang menunggu kedatangan Louisa dengan wajah yang khawatir.
" udah airnya" kata Reyno
" udah, tapi adanya es batu kak" kata louisa
" yaudah gak papa sini" kata Reyno
Reyno mulai mengambil es batu, dari gelas kertas yang dipegang oleh Louisa. Dia mulai mengoleskannya di dahi sampai ke hidung. Seketika gadis itu akhirnya bangun dari pingsanya. Tapi masih dalam keadaan setengah sadar.
" hajink" bersin Riana
" Riana, akhirnya kamu sadar juga"kata Louisa
" iya akhirnya" kata Reyno
" iya kak, makasihnya atas bantuannya, sampai keringetan gitu" kata Louisa
" iya dik, sama sama" kata Reyno
" who is you" kata Risky sambil bangkit dari ranjang uks
" iam Reyno" kata Reyno
" iya ini Reyno Ri" kata Louisa
Riana mendengar bahwa seseorang di samping kanan Louisa adalah mantan kekasihnya.
" carolus" kata Riana dengan nada yang memastikan.
Louisa mulai mencubit pipi Riana. Otomatis Riana merasakan kesakitan. Dan dia mulai benar benar sadar.
" hei dia kak Reyno, orang yang pernah kamu ceritaan setelah kamu putus dengan Carolus" kata Louisa berbisik
" oh, sorry sorry kak" kata Riana
" iya dik gak papa, ngomong - ngomong tadi aku lepas kacamata kamu, jadi aku maklumin lah kalau kamu gak kelihatan" kata Reyno
" oh, sekarang mana kacamata aku mana" kata Riana
" ini" kata Reyno sambi memberikan kacamata kepada Riana
Riana pun memakainya.
" kalian udah pada makan belum" kata Louisa
" belum" kata Riana dan Reyno serempak
" cie, sama ngomongnya barengan, ati ati jodoh loh''kata Louisa
" apaan sih lou" kata Riana
" gak cuman bercanda, makan yuk" kata Louisa
Lalu Riana pun turun dari ranjang uks.. Dia pun berjalan untuk mengambil makanannya.
Riana berjalan mengambil makanan. Pak Ari melihat dia dari kejauhan. Pak Ari mengisi untuk menyuruh Riana menuju ke arah dia berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal dari Tatap
Teen Fictioncerita ini terinsipirasi dari sebuah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi yaitu Yura Yunita. Di kisahkan ada seorang gadis remaja yang tinggal di Jakarta dengan seorang lelaki yang biasa dipanggilnya dengan sebutan " kak". namanya adalah Eli...