bab 3

51 3 0
                                    


Riana menunggu kedatangan kakaknya sambil melihat jam yang berada di tangan kirinya, dia memperhatikan hpnya juga, dia berpirkir barang kali kakaknya nelfon, tiba - tiba saja seorang pria berdiri di hadapannya. Riana tidak tahu siapa gerangan pria tersebut rambutnya seperti pria pada umumnya, tinggi, tampan, dan Riana rasa dia pintar bermain alat musik, dan pintar dalam hal pelajaran dan pelajaran olahraga, dia rasa dia pintar bermain basket.
" hai" sapa pria tersebut
" hai" sapa Riana balik
" aku rasa kamu anak baru di sini, dan kamu baru masuk ya!?" kata pria tersebut
" iya aku anak baru disini, namaku Riana," kata Riana
" ok, namaku Reyno kakak kelas 9" kata Reyno
" oh" kata Riana
" ehm.... Kamu pulang sama sapa? " tanya Reyno
" sama kak Risky" jawab Riana
" oh,kok belum datang" kata Reyno
" gak tau" kata Riana dengan kesal
Tak lama kemudian Risky sang kakak Riana pun datang dan menghampiri Riana
" ayo pulang!!? " kata Riana
'' loh ini Reyno ya, hei bro masih ingat sama aku gak" kata Risky
" kamu Risky, ya ya aku ingat" kata Reyno sambil menyatukan tangan lalu mereka berpelukan
" ehm... Hei bro, kamu tambah ganteng aja" kata Risky
" kamu juga" kata Reyno
" ri, kenalin ini sahabat kakak dari dulu. Dulu kakak adalah kakak kelas kak Reyno" kata Risky
" hai kak" kata Riana sambil berjabat tangan
" hai Riana" kata Reyno
" kak ayo pulang.....!? " kata Riana
" iya iya kamu kenapa sih dik?"kata Risky
" aku capek mau istirahat kak!?" kata Riana
" ok, udah ya aku pulang dulu, kasian adikku lagi capek" kata Risky
" ok bro, gak papa" kata Reyno
Risky dan Riana pun pergi menuju parkiran mobil. Lalu Risky membuka pintu, lalu mereka pun masuk dan setelah itu mereka pun menutup pintu dan Risky menyalakan mesin dan menjalankan mobil tersebut.
Tak lama kemudian, akhirnya mereka pun sampai dirumah.
Riana mulai membuka pagar, lalu setelah itu dia membuka pintu rumah. Dia pun masuk ke rumah. Dia menuju kamarnya untuk beristirahat sejenak.
~ kamar Riana~
Setelah Riana mandi dan berpakaian. Riana pun merebahkan badanya di atas ranjangnya yang empuk tersebut. Dia mulai menutup matanya dan tertidur.
~ kamar Risky~
Sementara itu Risky sedang memainkan handphonenya dia sedang melihat aplikasi di hpnya yaitu wa, dan memutuskan untuk melihat grup wa untuk bisnisnya.
Setelah dirinya membaca dia benar benar terkejut, kalau bisnisnya hampir mengalami kebangkurtan, Risky harus benar - benar pergi kesana karena dia sebagai orangnya mengolah bisnisnya, dan memberikan kepercayaan seseorang untuk mengolah bisnisnya. Tapi bagaimana dengan gadis yang dikenal dengan nama Riana dan gadis tersebut merupakan adiknya, yang baru saja masuk di sekolah barunya. Riana belum membeli semua buku yang diperlukannya untuk dia sekolah.
" haduhhhh, jangan sampai bisnis ini bangkrut, kalau bangkrut aku gak bakalan bisa beli buku adikku dongg"kata Risky dalam hati
Risky pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke Malang, selama beberapa hari, untuk mengeceng bisnisnya yang memang sangat diperlukan.
Dia mulai mengambil barang barang seperti baju, alat mandi dan beberapa barang lainya. Setelah menaruh semuanya di dalam koper. Risky memutuskan untuk keluar dari kamarnya.
~ di ruang makan sekaligus dapur~
Dia melihat gadis yang diketahui indentitasnya bahwa dia adalah adik sematawayang Risky sedang memasak makanan untuk makan siangnya, kali ini dia memasak sayur bayam, dadar jagung, kue cubit, ikan pidang, dan minuman yaitu es sirup merah rasa coco pandan. Setelah menyajikanya di meja makan.
Riana dan Risky pun makan
15 menit kemudian........
Setelah selesai makan mereka pun pergi ke kamar masing - masing untuk bersantai sekaligus menyelesaikan tugas sekolah ataupun kampus.
~ kamar Riana ~
Riana membuka kamarnya, lalu memasuki kamarnya, dia duduk di atas ranjangnya, dan tiba tiba saja hp Riana berbunyi, Riana mengambil lalu melihatnya ternyata Bu Isti menelponnya, lalu dia pun mengangkatnya. Dia menaruhnya di telinganya sebelah kanan.
" hallo Riana" kata Bu Isti
" halo, kenapa bu?" kata Riana
" ehm sayang maaf bu Isti nginformasinya telat ke kamu, bu Isti udah chat di grup 8c kalau besok libur selama 6 hari" kata Bu Isti
" ok bu, kenapa ya libur bu??! " kata Riana
" karena rapat sekaligus ada workshop di tempat lain selama 6 hari" kata bu Isti
" makasih ya bu atas informasinya, dahhh bu" kata Riana lalu dia menutup telfonnya.
" aneh kok malah di liburin baru masuk sehari loh ahhh" kata Riana
Tiba - tiba saja Risky datang tanpa mengetuk pintu sekalipun.
" dik!?" panggil Risky
" apa se kak, udah manggil masuk gak pakai ketuk pintu" kata Riana kesal
" ya udah lah ya dik" kata Risky dengan santai
Dia pun langsung duduk, di sebuah kursi bambu di sebelah ranjang Riana.
" ha??yaudah gimana kak??" tanya Riana
" ya udah ya gitu dik" jawab Risky
" eh!? Apa dik yaudah, ya gitu, aduh kakak, kalau kakak jawab gitu berarti kakak gak tau tata krama ngerti kan kita dari dulu udah diajarin tata krama, kalau masuk sebelumnya ya ngetuk pintu dulu, bilang permisi atau bahasa jawanya amit kak" kata Riana
" ya udah lah dik udah kakak tau kalau soal itu dik" kata Risky
" ya kalau udah tau napa gak di lakukan dengan hal yang benar" kata Riana
" dik, udah ya kita bahas yang lainnya napa" kata Risky
" ehm... Yaudah mau bahas apa??" tanya Riana
" ehm.. Dik kakak besok mau pergi ke mana hayo" kata Risky
" hayo mulai deh, kak, kasih tau napa gak usah di buat tebak tebakan emang kita itu, mau main cerdas cermat gitu biar dapat uang" kata Riana
" eh.. Ya udah lah ya dik, hayo kemana tebak dulu, nanti kakak kasih uang itu deh Rp. 50.000" kata Risky
" bener gak, kak entar bohong Lagi" kata Riana
" masyaampun ya beneran lah dek, masak kakak bohong, emang kakak pernah bohong" kata Risky
" kakak itu pernah bohong sama aku ya katanya mau jemput ternyata enggak terus pas kakak Happpy birthday itu katanya mau traktir ternyata enggak juga, malahan aku di suruh masak, terus katanya mau ngasih aku uang Rp. 90.000 ternyata enggak juga" kata Riana
" iya iya kali ini beneran deh kakak bakalan ngasih uang sama kamu" kata Risky
" bener gak bohong" kata Riana
" iya lah" kata Risky
" Malang kan" kata Riana
" benar uangnya besok ya" kata Risky
" iya beneran loh kasih uangnya entar enggak gitu" kata Riana
" ya bener lah" kata Risky
" ya emang ke Malang ngapain??" kata Riana
" kakak ada urusan di Malang kok, kamu di rumah sendirian ya gak papa" kata Risky
" ya udah gak papa kok" kata Riana
" gak papa kok lagian aku libur kok kak" kata Riana
" oh ok yaudah ya kakak mau istirahat dulu udah jam 20.01 nih" kata Risky
" ya kak dah" kata Riana
Risky pun pergi dari kamar Riana. Tiba - tiba hp Riana yang ditaruhnya di sebuah meja dekat lampu pun berbunyi.
Dring.... Dring.... Dring... Ternyata itu telfon dari temanya yaitu Louisa.
Riana pun menekan tanda telfon berwarna hijau dan menaruhnya di telinganya yang sebelah kanan.
" halo Riana" kata Louisa
" halo, kenapa telfon aku ha???" kata Riana
" ehm.. Aku boleh ke rumahmu gak?!" tanya Louisa
" boleh emang kamu tau" kata Riana
" tau, di kasih tau sama itu sapa, " kata Louisa
" sapa??ha??, pasti antara Carolus sama itu ya Abraham" kata Riana
" gak lah ya dari Bu Isti" kata Louisa
" ha? Dari Bu Isti, bu isti tau dari mana" kata Riana
" ya dari buku daftar nama siswa baru lah, kan disana tercantum nama kelas nomer, nomer telefon alamat rumah nama wali orangtua lah Ri" kata Louisa
" ok, ya udah kapan kerumah jam berapa?? " tanya Riana
" besok jam 08.30 aku nginap sampai hari jumat Ri" jawab Louisa
" ya udah deh gak papa kamu nginap ya asal kamu udah ijin mama papa kamu ya" kata Riana
" ya udah ya aku udah ijin kok" kata Louisa
" ok ya udah aku tunggu besok bye" kata Riana lalu dia menutup telfonya, lalu mengecas hpnya.
" ngapain kakak pergi ke malang ya, emang urusanya penting sampai ninggalin aku selama 4 hari lamanya, terus kok bisa bu Isti tau alamat rumahku padahal aku itu baru masuk loh ya, terus ngapain di liburin padahal aku juga baru masuk aneh ah kok bisa sih hal ini terjadi dan ada?!" kata Riana dengan wajah yang kaget
" udah lah ya kalau libur ya puji Tuhan kalau ada yang nginap di rumahku iam so happy jadi ada yang nemenin gak sendirian" kata Riana
 



Berawal dari TatapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang