Suasana yang sepi, terjadi di sebuah rumah, yang seharusnya berpenghuni hanya 2 orang, Tapi karena ada beberapa alasan, akhirnya mereka harus mengisap. Yap! Seorang gadis, yang mengisap, dia adalah seorang teman sekaligus sahabat Riana. Dan satu orang pria yang tengah bersahabat dengan Risky. Mereka adalah Reyno dan Louisa.
~ kamar Riana~
Di sebuah kamar yang rapi dan indah, ada 2 gadis yang tengah duduk di sebuah ranjangnya.
Mereka sedang bercakap - cakap. Yap! Dia adalah Louisa dan Riana, Riana sedang duduk dengan meluruskan kakinya yang benar - benar sangat sakit.
" duh Ri, segitunya kamu itu pas pak Mamad ngehibur kalian saking pusingnya kamu sampai di tidur di pahanya bu Isti" kata Louisa
" yaelah lou, namanya juga lagi sakit" kata Riana
" tapi aku saluttt banget sama kamu, kamu itu kuat banget, udah badan sakit, kaki sakit, masih aja ikut tading, sampai akhirnya team kamu juara 1" kata Louisa
" ya louisa makasih" kata Riana
" eh gimana kabarnya kamu dengan Reyno" kata Louisa
" mulai deh bahas aneh - aneh" kata Riana
" ya kan bener, bukanya kamu kemarin habis jalan berdua" kata Louisa
" mulai kan gak berdua, tapi bertiga, dan berani - ramai, kita jalan berdua cuman untuk keperluan yang penting" kata Riana
" keperluan yang penting apaan sih" kata Louisa
" nih ya kayak ngambil tas, bantuin aku jalan, ingat ya Lou, kaki ini masih sakit" kata Riana
" iya juga sih, tapi itu kan namanya juga berduaan" kata Louisa
" apaan sih kok berduaan, terus kakak aku gak dianggap, kakak yang lain, yang aku ceritain di mobil gak dianggap" kata Riana
" ya iya sih, maaf maaf" kata Louisa
" gak papa kok lou" kata Riana
" eh tidur yuk, katanya kamu capek bangett, udah gitu kaki kamu masih sakittt" kata Louisa
" ya, tapi aku masih Pingin melakukan hal yang lain" kata Louisa
" halllo, bukanya kamu udah melakukan hal yang lain, nih ya cuci piring udah, baca buku udah, hafalin naskah drama udah, lihat tv, kurang ngelakuin hal yang lain apa? " kata Louisa sedikit sewot
" ya kan masih ada yang kurang, oh iya btw kalau kabar kamu sama kakak gimana" kata Riana
" ehm.... Mungkin dia baik, seperti biasanya" kata Louisa
" bukan biasanya tapi udah sering tau, kebanyakan kalau orang nanya gimana kabarnya, yah pasti jawabnya ya baik, udah sering telinga aku mendengar hal itu'' kata Riana sedikit kesal
" gimana lagi Ri, kan emang gitu, terus aku jawab apaan" kata Louisa
" iya, yang lain aja kali, tau kan sekarang tuh ya kakak aku tambah perhatian" kata Riana
" mulai deh, iya lah Ri, kan kamu lagi sakit, dan kakimu itu emang harus butuh perhatian banget" kata Louisa
" dan tambah ganteng itu yang penting" kata Riana
" udah ah ayo istirahat!?" kata Louisa
Louisa menidurkan badannya di sebelah kanan Riana yang sedang duduk dengan meluruskan kedua kakinya. Setelah itu, dia menutup matanya bergantian.
Riana pun mencoba menggerakkan kakinya, ke kiri dan ke kanan, ke bawah lalu keatas, lalu dia melihat ke arah Louisa yang sedang berbaring diatas ranjangnya. Dia melihat Louisa sedang tertidur dengan sangat pulas.
" nih anak malah tidur, temanya lagi sakit, seharusnya dihibur, et, malah di tinggal tidur" kata Riana
Riana pun membaringkan badanya dan dia pun menatap langit - langit kamarnya, lalu dia pun mulai membayangkan semua kejadian yang sejak kemarin dan tadi terjadi di sebuah sekolah, lapangan bola basket yang sangat dekat, dengan salah satu ikon kota Jakarta, yaitu Monas. Pertama, sebuah kejadian di tengah lapangan dimana dia tergeletak dengan mata tertutup, dan ternyata pingsan, lalu dia bermain, pada babak yang hampir mencapai babak terakhir dia sengaja disenggol oleh seorang mantannya, dan akibatnya kakinya terkilir, dan menyebabkan dia merasakan kesakitan hingga hari ini, pada pagi hari yang cerah, dia melihat kakaknya dan kakak kelasnya sedang menyiapkan sebuah sarapan kesukaannya, sebuah buah - buahan yang biasanya diatasnya dituang sebuah saos yang berwarna puti, dan ketika akan dimakan harus diaduk oleh sebuah sendok. Dan dia memakan sebuah makanan yang disebut salad buah. Dan sampai di sebuah sekolah dia disambut dengan pemanasan, dan setelah itu hiburan dari seorang guru yang menjadi idaman kelasnya yaitu Pak Mamad, dan setelah itu team basket putra bermain dengan sangat benar - benar keras, dan pertandingan disebut pertandingan ynag sengit antara 2 team basket putra. Setelah itu team basket putra mendapat juara 2. Dan mendapat uang Rp 2.000.000. Dan setelah itu dia bertanding dengan sangat hati - hati dan tetap sportif, dan sampai akhirnya di akhir dia mulai merasa pucat pada babak terkhir, dan dia pun merasa kelelahan. Ternyata perjuangan Riana tidak sia - sia, dia mendapat poin yang tinggi, semua teamnya berteriak dengan sangat bersemangat. Dan pada akhirnya dia mendapat juara 1 membawa nama sekolah sekaligus teamnya. Dan ternyata yang lebih bikin dia bahagia adalah dia dan team mendapat uang Rp 3.000.000. Sungguh semua hal itu adalah hal yang sangat membahagiakan. Dan dia, team, pak guru, team basket putra, semua hal itu adalah hal yang mengejutkan dan tidak menyangka pastinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal dari Tatap
Dla nastolatkówcerita ini terinsipirasi dari sebuah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi yaitu Yura Yunita. Di kisahkan ada seorang gadis remaja yang tinggal di Jakarta dengan seorang lelaki yang biasa dipanggilnya dengan sebutan " kak". namanya adalah Eli...