Riana masuk ke dalam mobil dengan hati - hati agar dia tidak jatuh dari mobil tersebut. Tapi sebelum itu ada seorang guru yang tidak asing bagi Riana, dia bertubuh sangat bagus, dan berambut pendek, seperti rambut laki - laki, dia guru yang sangat cantik bagi Riana, guru yang paling mengerti murid - muridnya, dia juga pembina ekstrakurikuler basket.
Yah, siapa lagi kalau bukan Bu Isti. Dia tampak mengejar - mengejar Riana yang hampir masuk di mobilnya.
" Riana!!" teriak bu Isti
Riana pun menurunkan kaki kanannya yang tadinya akan naik di mobil, sekarang jadi turun, karena teriakan bu Isti. Riana berbalik badan, dan berjalan menuju ke arah bu Isti, yang tadinya berlari. setelah Bu Isti bertemu dengan Riana, bu Isti menghentikan lariannya. Bu Isti pun ngos - ngosan.
" bu mending, bu Isti tarik nafas deh" kata Riana
Bu Isti menarik nafas, lalu membuangnya. lalu Bu Isti pun menegakkan badannya. Lalu mulai menatap Riana.
" kenapa bu?" tanya Riana dengan lembut
" bu Isti mau kasih surat nih, ini dari sekolah buat acara interview, ini dari anggota osis kelas 9, dan juga dari pak Mamad" jawab Bu Isti
" itu aja bu, ada lagi selain itu" kata Riana
" ehm.... ada, katanya Louisa kamu habis diselingkuhin Reyno ya" kata Bu Isti
Riana menatap wajah bu Isti dengan tampang yang sedih, dan lelah. Dia lelah karena semua ini, dia benar - benar lelah, kenapa dia menerima kenyataan pahit yang sudah dia terima kesekian kalinya, Riana mulai menunduk dan tanpa sadar, dia mulai meneteskan sebuah cairan yang berwarna bening, Riana mengarahkan badannya ke arah bu Isti. Lalu bu Isti pun memeluknya.
" sayang bu Isti tahu kok, udah dapat kejadian ini 2 kali. Bu Isti mau dapet mau ngasih tahu suatu hal, hidup ini memang kejam. Kita dituntut oleh Tuhan untuk bisa bertahan dalam hidup ini. Memang hidup ini berliku bagai sebuah roda yang yang bisa berputar kadang kamu ada dibawah, kadang kamu ada diatas. Nah sekarang kamu ada dibawah, jadi sekarang ada dibawah, nah sekarang kamu harus kuat ya menerima ini. Sekarang ini suratnya kamu terima dulu" kata bu Isti panjang lebar, dan sambil memberikan surat itu pada Riana
Riana menerima surat itu, Lalu Bu Isti menegakkan badan Riana.
" sayang murid bu Isti yang cantik, bu Isti tahu bahwa ini adalah hal yang menyakitkan, tapi kamu sebagai anak perempuan kamu harus kuat, oke" kata Bu Isti
Riana hanya mengganggukkan kepalanya dengan cepat.
" Riana turut berduka cita atas kematian nenek kamu" kata Bu Isti
Bu Isti melepaskan pegangan tangannya dengan perlahan - lahan.
" ya bu makasih" kata Riana
" udah sekarang kamu jangan nangis ya, sia - sia tahu air mata kamu" kata Bu Isti dengan tegas
( Riana pun mengahpu air matanya yang sejak tadi menetes, dengan kedua tangannya)
" ehm... bu, bay the way, ini surat apa ya?" Tanya Riana
" eh... gini ya nak, bu isti juga kurang tahu ini surat apa, yang jelas, ini surat buat kamu, nanti pas kamu sampai rumah kamu buka, nah disitulah kamu mengetahui isi surat itu" jawab Bu Isti
" oh gitu ya bu, ehm... yaudah Riana pulang dulu ya bu" kata Riana sambil berpamitan dengan bu Isti
" iya nak, hati - hati ya" kata Bu Isti
Riana pun berpamitan dan berjalan menuju mobilnya. Lalu setelah sampai mobil. Riana pun menaikinya. lalu menutup pintu, setelah Riana menutup pintu Risky pun menjalankan mobil tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal dari Tatap
أدب المراهقينcerita ini terinsipirasi dari sebuah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi yaitu Yura Yunita. Di kisahkan ada seorang gadis remaja yang tinggal di Jakarta dengan seorang lelaki yang biasa dipanggilnya dengan sebutan " kak". namanya adalah Eli...