Chapter 2 : Compensation

9.4K 560 196
                                    

Arthar's POV

.

.

.

.

Arthar tanpa permisi langsung menempelkan bibirnya pada Vino dengan cepat. Mungkin Brian menjadi alasan utama dia melakukan hal paling mengerikan ini.

Ciuman yang terbilang aneh karena keduanya sama-sama melotot tak percaya. Hingga Arthar melepaskan ciuman itu, Vino menatapnya tegang,

"Kamu...?" ujarnya tak percaya akan apa yang baru saja terjadi. Otaknya seakan berhenti bekerja karena tindakan nekat Arthar yang begitu tiba-tiba. Brian yang ternyata menyaksikan ciuman mereka menghentikan langkahnya dan tercengang.

"Maafkan aku. Anggap saja itu mimpi. Selamat tinggal." Arthar menunduk pelan dan langsung berlalu begitu cepat dari hadapan Vino yang masih tak percaya dengan apa yang terjadi.

Brian juga terdiam pada posisinya hingga Arthar memukul kepalanya.

"Arthar... kamu...?" ucapan Brian tidak diteruskan saat Arthar menyeret paksa dia untuk masuk ke dalam mobilnya.

Arthar mengatur detak jantungnya yang memburu dan entah kenapa suhu tubuhnya meningkat drastis.

Brian yang duduk masih tak bisa menutup mulutnya karena ini adalah hal paling langka yang dia lihat seumur hidup.

"Bagaimana mungkin? Arthar mencium seorang pria seperti itu? Apa dia teman kencanmu?" tanya Brian.

"Aissh.. Benar, lalu apa masalahnya?" balas Arthar spontan.

"Daebbak... Arthar yang begitu polos bisa melakukan hal se-ekstrim ini, bahkan di depan restoran. Ini sebuah keajaiban." Brian menggoyangkan pundak Arthar hingga tangannya ditepis.

"Omong kosong.. Itu hal biasa, bukan sesuatu yang luar biasa. Hanya menempelkannya saja, apa susahnya." Ucapan Arthar ini serta merta membuat Brian hendak menyemburkan ludahnya karena tak bisa menahan tawa.

"Apa kamu bilang? Hanya menempelkannya? Hahahaha.. Arthar Arthar.. Kamu pikir itu lem kertas apa.??"

"Berisik. Cepat keluar!" sergah Arthar.

"Hah? Kamu mengusirku lagi? Bukannya yang menarikku kemari kan kamu? Bagaimana bisa kamu hendak mengusirku lagi kali ini." Balas Brian cepat.

"Tidak usah banyak bicara. Cepat keluar.." Arthar terus mendorong tubuh Brian agar segera membuka pintu mobil di sampingnya.

"Aiissshh.. Araesso! Dasar penyihir!" Brian turun lagi dan menutup pintu mobil Arthar dengan keras.

"Hei!! Kamu sudah gila! Mobil ini mahal! Berani sekali kamu menutupnya seperti ini." Teriak Arthar dari dalam yang dibalas Brian dengan santai.

"Ohoo.. Maafkan aku nyonya."

Arthar berteriak kesal karena dipanggil seperti itu, tapi Brian berlalu meninggalkannya tanpa menoleh lagi.

Vino berada dari kejauhan melihat mereka dan tangannya masih tak henti memegang bibirnya. Entah kesadaran apa yang dia peroleh tiba-tiba, dia langsung berlari menuju mobil Arthar dan menggedor-gedor kaca jendelanya.

"Yakk! Keluar kamu! Kamu tidak bisa pergi seperti ini! Hei!!" Arthar malah tak menggubris dan langsung melajukan mobilnya. Vino mengejarnya hingga kemampuan berlarinya terkalahkan oleh mobil audi yang makin melaju kencang.

"Sialan!! Dasar pria tidak tahu malu! Bagaimana bisa dia mengambil ciuman pertamaku! Ahhhh!!!"

.

Mr. Trouble in Love | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang