Arthar memeluk dan mengeratkan selimut yang membungkus tubuhnya. Dia tersenyum sambil menatap lurus ke langit-langit diatasnya. Apa mungkin yang dia rasakan ini cinta? Apa selama ini perasaannya muncul tak terduga saat ia bersama Vino? Ia bahkan sesekali tertawa kecil karena tak percaya dengan apa yang terjadi beberapa saat yang lalu. Vino dengan tiba-tiba menciumnya; dia bahkan sama sekali tak menolak. Bisa dibilang, Arthar mungkin menikmati hal itu. Pelukan Vino juga membuatnya mati kaku sesaat, pelukan yang seakan adalah campuran semen dan pasir yang perlahan membuatnya mati kaku karena campurannya mengeras. Apa ini? Bahkan dia tidak bisa diam saja dari tadi. Dia kembali bangun dan mondar-mandir di balkon apartemennya. Dia berhenti dan menatap indah cahaya lampu kota.
"Sungguh indah. Kenapa aku baru menyadarinya sekarang ya?" gumamnya sendiri.
Lamunan dalamnya berakhir saat dia mendengar nada dering dari ponsel di meja nakasnya yang cukup keras. Masuk kembali dan segera meraih ponselnya, Arthar duduk dan mengerutkan dahinya.
"Nomor siapa ini?" matanya menatap barisan angka tanpa tanda pengenal dalam layar itu.
"Halo..." Belum juga Arthar menyapa, suara dari balik ponsel langsung membuatnya merasa kesal.
"Halo....? Hyung?? Apa kamu mendengarku?" tanya penelpon yang ternyata adalah Minki.
"Umm.. Waeyo? Kenapa kamu menelponku selarut ini? Jika tidak ada hal penting yang ingin kamu bicarakan, aku tutup telponnya sekarang." Ucap Arthar ketus yang membuat Minki kaget.
"Hei Hyung! Kamu ini tidak berubah sama sekali. Aku menelponmu untuk alasan yang baik." Balas Minki dengan nada yang dibuatnya begitu lembut. Arthar melototkan matanya pada ponselnya sendiri, dia mengutuk semua nada suara yang baru saja ia dengar.
"Cih... Tumben sekali kamu bicara seperti ini."
"Apa tak boleh aku bicara seperti ini? Mungkinkah suaraku membuatmu tersentuh? Omo!!! Kamu... Hyung! Jangan bilang kamu jatuh cinta padaku." Minki begitu percaya diri.
"Bodoh.. Berhenti bercanda, katakan ada apa sebenarnya kamu menelponku." Arthar tidak ingin masuk ke dalam gurauan aneh temannya itu.
"Oke oke oke.. Tidak asyik sama sekali hyung ini. KAKU..." tutur Minki.
"Hyung... Besok, kita ada trip gitu kecil-kecilan sih. Kamu mau ikut tidak?" tanya Minki dengan nada bersemangat.
"Tidak. Aku punya pekerjaan yang harus diselesaikan." Balas Arthar datar.
"Pekerjaan apa? Aku sudah memeriksa jadwalmu tadi ke Yuri-ssi, dia bilang besok kamu tak punya meeting bersama klien manapun. Syuting iklan juga sudah kalian lakukan. Jadi, kamu jangan membuat alasan lain untuk menolak ya hyung. Besok pukul 08.30, aku akan ke apartemenmu bersama Kibum sunbae. Deal?"
Seketika Arthar terdiam mendengar nama yang Minki sebutkan, dan dia tersenyum kecil.
"Umm oke. Tapi, aku akan mengajak Vino dan Steven juga untuk pergi bersama. Bolehkan?"
"TENTU!!! Steven si koki tampan itu kan?? Tentu saja dia harus ikut, oh menggoda sekali."pekik Minki kegirangan.
"Kegatalan sekali. Berhenti bertindak murahan seperti itu, kamu hanya membuat cowok muak padamu." Arthar men-skak mat Minki. Hal itu tak membuat temannya itu diam saja, dia malah membalas yang membuat Arthar malah terlihat kalah telak.
"Mendingan juga aku. Daripada kamu, tua...tapi sama sekali tak bergairah. Oke bye.." bunyi khas nada telpon saat sambungannya terputus membuat Arthar menyipitkan matanya.
'Berani sekali dia bilang seperti itu.' "Yakkkkk!!!!!" teriakan suara Arthar membuat Vino yang berada di kamar sebelah dengan cepat menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Trouble in Love | TAMAT
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Boy x Boy ✔ 👬💕 Mr. Lee atau Mr. Trouble in Love Warning !! Alert ~~ 💕💕💕💕 Arthar dan Vino; datang dari dua dunia dan kehidupan yang berbeda. Arthar; pebisnis muda yang tidak suka membahas tentang cinta harus bertemu dan terkait kar...