Vino's POV
.
.
.
.
Aku memang merasa begitu menderita saat dipertemukan dengan sesosok penyihir bernama Arthar. Saat pertama kali bertemu dengannya, kupikir tampilannya dengan kacamata minus itu; sepertinya dia adalah pria yang culun dan lugu. Tapi apa yang tergambar dalam benakku tentang dia itu salah besar. Dia bahkan lebih mengerikan daripada yang kamu duga. Setiap perkataan yang keluar dari mulutnya itu tak pernah ia saring dulu; dia dengan begitu terus terang mengucapkannya tanpa mempedulikan perasaan orang lain. Sifatnya yang bak es, bahkan ekspresi wajahnya yang begitu kaku benar-benar membuatku ingin sekali memahatnya menjadi bongkahan yang lebih indah. Kencan pertama dengannya; karena aku menuruti permintaan sahabat karibku. Jika tidak, aku tak akan mungkin melibatkan hidupku dan jatuh ke dalam genggaman penyihir ini. Bagaimana mungkin kerusakan kecil saja yang dialami mobilnya karena aku... Dia bahkan menagih ganti rugi sebegitu besarnya? Sungguh nalar pria kaya memang sangat kejam. Tak segan-segan ataupun sedikit merasa iba, dia bahkan lebih buas dari serigala dan lebih jahat dari rentenir.
Lihatlah apa yang terjadi padaku sekarang.. Aku bahkan harus berbohong kepada orang tuaku, aku bahkan telah kehilangan seluruh tabunganku. Sungguh benar-benar nasib sial saat bertemu penyihir ini. Jika Tuhan memberiku sekali saja permintaan yang bisa dikabulkan saat ini juga; aku akan minta untuk dijauhkan dan tidak dipertemukan dengannya.
Memang penderitaanku lebih banyak, tapi masih ada sedikit keberuntungan yang tersisa karena kejadian ini. Aku bisa tinggal di apartemen mewah ini.. Apartemen yang memiliki fasilitas begitu lengkap untuk mengasah lebih baik hobiku. Mungkin terdengar sedikit aneh, tapi aku memang menyukai kuliner. Aku sering membantu ayah dan ibu di restoran kecil kami.. Karena itu, passion yang begitu kuat dalam diriku ini adalah memasak. Aku makin terinspirasi oleh Steven; Chef terkenal yang seluruh buku resep masakannya ku koleksi. Memasak dan menggunakan semua peralatan nan lengkap dan modern di apartemen penyihir ini, sudah mengurangi sedikit penderitaan ini.
"Tapi kenapa.. jam segini dia belum pulang ya?" gumamku sendiri karena pemilik apartemen ini belum juga kembali.
Tidak seperti biasanya dia pulang begitu larut di hari-hari sebelumnya; mungkin saja sedang ada meeting bersama kliennya atau apalah.. untuk apa juga aku peduli akan itu. Fokusku sekarang adalah hidangan western yang tampil pada layar TV ini. Aku memang sangat bersemangat untuk mempelajari semua jenis masakan western. Dengan buku dan pulpen seadanya, aku mencatat setiap bahan dan memperhatikan cara pembuatan masakan western itu. Konsentrasiku terpecah saat aku mendengar bunyi bel apartemen ini. Aku bangun dan kupikir ada tamu; karena Arthar tidak pernah memencet bel saat dia pulang.
Saat aku membuka pintunya, tidak ada satu pun orang yang tertangkap oleh indera penglihatan ini.
"Mwoya..." ujarku bingung. Aku hendak menutup kembali pintunya, tapi sepertinya firasatku akan sesuatu mungkin benar. Dan tepat sekali saat aku mengecek ke sudut pintu luar, ternyata Arthar bersandar dan tampak tertidur disitu. Dia kelihatanny basah kuyup dan bau alkohol begitu tajam berasal darinya.
"Arthar-ssi??" Panggilku saat berusaha mengangkatnya.
"Aissshhh kamu basah kuyup lagi sekarang." Dia ini memang begitu menyusahkan; kenapa bisa aku bertemu dengan troublemaker seperti ini.
"Neo... Apa.. yang kamu.. lakukan?" ujarnya yang tiba-tiba bangun.
"Apa kamu minum lagi eoh?" belum juga menjawab pertanyaanku, dia malah langsung roboh dan untung saja aku dengan sigap menangkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Trouble in Love | TAMAT
Fanfic[COMPLETED] Boy x Boy ✔ 👬💕 Mr. Lee atau Mr. Trouble in Love Warning !! Alert ~~ 💕💕💕💕 Arthar dan Vino; datang dari dua dunia dan kehidupan yang berbeda. Arthar; pebisnis muda yang tidak suka membahas tentang cinta harus bertemu dan terkait kar...