Chapter 4 : Change

6.3K 385 86
                                    

Author's POV

.

.

.

.

"Keluar!" ujar Arthar sambil melemparkan tas ke arah Vino.

"A..a.. waeyo?" balas Vino tak percaya.

"Diam! Cepat pergi dari sini." Potong Arthar cepat yang membuat Vino melepaskan tisu yang menyumbat hidungnya yang berdarah. Rupanya sebelum itu, Arthar meninju hidung Vino saat mereka berada dalam satu bak mandi karena ketidaksengajaan Vino.

"Kenapa aku harus pergi? Aku bahkan tidak melakukan apapun terhadap kontrak kita." Balas Vino tak mau kalah. Arthar sempat memasang wajah bingung hingga dia kembali melotot ke arah Vino.

"Aku tak memintamu untuk mengintip ke arahku." Sergah Arthar yang membuat Vino tertawa karena tak percaya.

"Mwo? Ohoo.. Lagian siapa juga yang mengintip ke arahmu hah? Bukankah kamu yang menyuruhku untuk masuk kesana?"

"Heee? Neo..."

"Sudah.. Aku bahkan tak melakukan kesalahan apapun terkait kontrak kita. Jadi berhentilah untuk selalu menyuruhku untuk pergi." Vino kembali mengangkat tas dan menarik kopernya untuk masuk ke dalam; Arthar hanya tercengang karena tak bisa menjawabnya lagi.

.

.

.

.

Arthar yang sekarang sudah tiba di kantor mulai mengadakan pertemuan dengan para karyawannya. Mereka membahas proyek iklan yang akan dilakukan minggu ini. Semuanya tampak memberikan ide dan saran mereka untuk proyek ini; tapi tetap saja ide dari direktur mereka sendiri itulah yang dipakai. Arthar memang begitu ahli dalam hal seperti ini; itulah kenapa dia sering dipanggil penyihir karena mampu menaklukkan semua lawannya saat ada tender iklan.

"Jadi..? Apa kalian sudah paham?" tanya Arthar yang kemudian dianggukan oleh para karyawan.

"Baguslah.. Persiapkan semuanya dengan baik, aku akan menemui klien sekarang. Sekian rapat kita, kalian boleh kembali untuk bekerja lagi." Sambung Arthar sambil berdiri dan keluar dari ruangan.

"Otaknya terbuat dari apa hah?" ujar Baekho.

"Tentu saja dari kekuatan mistis. Lihat saja, auranya itu penuh akan kegelapan." Balas Sooyoung seakan tak suka.

"Oke oke.. Sebaiknya kalian berhenti mengurusi hal itu. Semuanya jangan lupa untuk mempersiapkan proyeknya dengan baik nanti." Sahut Taehyung sambil berlalu bersama karyawan yang lain.

"Cih... Kenapa dia selalu bertentangan dengan kita kalau ini berkaitan dengan direktur?" ujar Sooyoung tak senang.

"Apa mungkin dia menyukai direktur kita?" sahut Fanny.

"Ye..? Mana mungkin seorang Taehyung menyukainya. Dia lebih pantas bersamaku." Tegas Sooyoung.

"Terserah kamu saja deh." Fanny pun ikut pergi meninggalkan Sooyoung yang menatapnya tak percaya.

"Omo... oii.. jinjja.."

.

.

.

Di apartemen, Vino mulai melakukan rutinitasnya lagi sebagai seorang pembantu rumah tangga. Dia menyusun kembali semua majalah yang diletakkan secara berceceran oleh Arthar pada tempatnya, membersihkan ruang tamu, mencuci piring, dan membersihkan toilet; bahkan dia juga menyiapkan makan siang untuk Arthar. Saat dia sedang duduk beristirahat untuk melepas lelah, ponselnya tiba-tiba berdering dan dia tersenyum begitu manis saat menatap layar ponselnya.

Mr. Trouble in Love | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang