.
.
.
.
.
Langit kota Seoul tampaknya sedikit bersahabat hari ini. Begitu cerah, hingga warna birunya tampak segar untuk dipandang. Arthar hanya duduk dan menatap keluar jendela mobil. Pikiran dan perasaannya menjadi bercampur aduk sekarang. Dia masih ragu akan keputusan yang ia buat sebelumnya, apakah mungkin dengan cara ini hubungan orang lain bisa ia pertahankan.. Pria yang duduk di kursi kemudi sesekali menoleh untuk melihat Arthar.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Kibum pelan.
"Iya.." balas Arthar sambil kembali duduk dengan benar.
"Apa kamu ingin ke suatu tempat?" tanya Kibum lagi.
"Ah tidak.. Aku sebaiknya kembali ke apartemen sekarang." Sahut Arthar yang kemudian membuat Kibum akhirnya berbelok untuk menuju apartemen.
Setelah tiba di depan apartemen, Arthar turun dari mobil bersama Kibum.
"Terima kasih sunbae karena sudah mengantarku." Ucap Arthar sambil tersenyum.
"Tidak apa. Aku dengan senang hati melakukannya." Balas Kibum.
"Apa sunbae ingin singgah sebentar untuk minum kopi?" tawar Arthar ragu-ragu. Kibum tersenyum kecil dan mengiyakan tawaran itu. Mereka berdua akhirnya bersama masuk ke dalam apartemen Arthar. Setelah mempersilahkan Kibum untuk duduk, Arthar pergi ke dapur untuk menyiapkan secangkir kopi. Hampir saja dia tersentak kaget karena Vino rupanya sudah pulang duluan ke apartemen. Sosok itu muncul tiba-tiba sambil mengeringkan rambutnya yang basah sehabis mandi.
"Omo... Neo..? Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Arthar setengah berbisik.
"Aku...? Bukankah kamu bilang aku boleh tinggal disini denganmu?" balas Vino bingung.
"Ah soal itu... Iya sih. Tapi...? Kenapa jam segini kamu sudah pulang? Apa kamu tidak bekerja?" Arthar penasaran.
"Hari ini aku masuk shift pagi, jadi jam 5 aku sudah boleh pulang." Jelas Vino.
"Oh begitu ya..? Ehehehe.." Arthar menjadi canggung. Dia langsung kembali untuk membuatkan kopi dan tidak ingin bertanya lagi pada Vino.
"Arthar-ah... Selamat ya.. Kamu akan segera bertunangan.." Vino menyodorkan tangannya untuk memberikan selamat. Arthar hanya terpaku beberapa saat dan tersadar kembali saat Vino menjabat tangannya duluan.
"Ne... Terima kasih atas bantuanmu selama ini. Aku... Aku harap hubunganmu dengan Ara juga akan membaik seperti sedia kala." Balasan Arthar ini membuat Vino seketika berhenti mengeringkan rambutnya.
"Oh ne.... Tapi, tumben kamu buat kopi.. Apa ada tamu di depan?" tanya Vino.
"Ah itu... Kibum sunbae. Aku.. kedepan dulu ya." Arthar membawa kopi yang ia buat dan berjalan ke ruang tamu. Rupanya Vino mengikutinya dan mengintai mereka berdua.
"Terima kasih Arthar-ah.." tutur Kibum sambil tersenyum manis.
"Ne sunbae.. Silahkan diminum." Balas Arthar.
Tak hanya minum kopi dan berbincang, Kibum dan Arthar juga menonton Tv. Kebetulan Arthar mengganti saluran dan ada film yang menurut Kibum bagus. Mereka berdua menonton dalam diam, hingga keadaan menjadi canggung saat ada adegan ciuman dalam film yang mereka tonton. Arthar yang bingung akan situasi ini berusaha mencairkan suasana dengan tertawa kecil.
"Ehehehe.. Sunbae, kopimu rupanya habis ya.. Biar aku buatkan lagi." Arthar bangun untuk pergi menuju dapur, tapi Kibum dengan cepat memegang tangannya. Sosok seniornya itu mendekat dan menepis jarak keduanya. Mencium Arthar layaknya adegan film yang baru saja mereka berdua lihat. Vino tersentak melihat hal itu secara langsung dan hendak menghampiri, tapi dia urungkan niatnya itu saat teringat kalau mereka tidaklah memiliki hubungan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Trouble in Love | TAMAT
Fanfic[COMPLETED] Boy x Boy ✔ 👬💕 Mr. Lee atau Mr. Trouble in Love Warning !! Alert ~~ 💕💕💕💕 Arthar dan Vino; datang dari dua dunia dan kehidupan yang berbeda. Arthar; pebisnis muda yang tidak suka membahas tentang cinta harus bertemu dan terkait kar...