******
Barangkali aku harus bersyukur berada disampingmu sebagai alasanmu untuk tetap bertahan tanpa melukai.
******
"Maudi...." Teriak salah seorang dengan nada marah.
"Apose?"
"Eh, biasa aja kali. Maaf aku mengganggu waktumu."
"Ia."
"Jutek amat, kamu kenapa sih?"
"Seharusnya kamu tahu posisi, bahwa di luar sana ada seorang perempuan yang menyayangimu dan dia mempertahankan hubungannya denganmu."
"Kok kamu jadi gitu sih Di, bukannya kita akan saling menjaga."
"Tapi caramu yang salah, aku ini wanita, aku tak ingin didua. Bagaimanapun juga aku berhak memilih menjadi yang pertama. Aku tak ingin mengganggu hubunganmu dengan dia yang sudah berjalan selama dua tahun. Apa kata orang jika aku terus bersamamu, yang ada orang-orang akan membenciku dan mengataiku bahwa aku wanita pengganggu. Berpikirlah untuk kedepannya, bukan untuk saat ini." Suasana mulai memanas, Fatimah meninggalkan Maudi bersama Farel.
"Maaf permisi aku mau ke perpustakaan dulu, jika kamu sudah selesai hubungi aku. Atau kamu langsung ke perpusatakaan yah Di." Sanggah Fatimah disela pertengkaran hebat mereka.
"Oke siap, nanti aku kesana yah Fat"
"Ia sip. Mari semuanya Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." jawab serempak Farel dan Maudi.
Kali ini Maudi dan Farel pergi meninggalkan tempat keramaian tersebut, dan pindah ke taman yang dekat dengan kelasnya.
Sejujurnya Maudi merasa bosan dengan hubungannya bersama Farel yang gitu-gitu saja. Tapi dia sadar diri, bahwa dia bukan pacarnya melainkan hubungan tanpa kepastian.
"Di, jika seandainya ada cowok yang lebih baik dari aku dan dia nembak kamu hari ini, kamu akan jawab apa?" Tanya Farel dengan menyodorkan jus jeruk kesukaan Maudi. Maudi sendiri langsung mengambil minuman itu tapi disimpan di samping duduknya. Sedangkan Farel masih memperhatikan raut wajah Maudi yang kelihatannya sedang enggan berjumpa.
"Makasih." ucap Maudi dengan sedikit memaksakan senyumannya itu.
"Jadi jawabannya gimana?"
"Entahlah, mungkin didiamkan."
"Jika dia masih ngotot ingin bersamamu, dan dia itu orang yang sedang kamu sukai gimana?"
"Diamkan saja."
"Kalau terus didiamkan, cowok semakin nekat loh Di." Ujarnya yang membuat Maudi tahu bahwa ini seperti jebakan.
"Jika dia benar-benar sayang, pasti dia tahu apa yang harus dilakukan untukku."
"Seandainya aku memilih mundur?"
"Berarti kamu cowok yang ingin menikmati saja. Tapi aku juga sadar diri sih. Bukankah diantara kita tidak ada hubungan yang istimewa? Bukankah hubungan kita ini hanya sebatas teman serasa spesial namun tanpa kepastian." jelas Maudi dengan sedikit menyindir dan menaikan nada bicaranya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Analisa Cinta
Spiritual***** Bagaimana mau jadi suami yang baik, jika memperlakukan wanita saja masih belum baik. ***** Gadis cantik bernama Fatimah Az-Zakiyyah yang selalu mensetorkan hafalannya kepada Ustadzah Khadijah di Mushola sekolah sehabis sholat. Gadis yang memp...