Yakinlah bahwa jodoh sudah diatur oleh-Nya
*******
Fatimah melemparkan pandangannya pada Rafiqi yang sedang bermain futsal di lapangan sekolah yang sudah disediakan. Dia duduk sendiri ditemani dengan deretan lagu kesukaannya.
Dia memandangi wajah Rafiqi dengan perasaan senang, namun tercampur sedih. Sebab dia masih berhak untuk memilih wanita mana yang akan menjadi pendampingnya.
Suara tiupan pluit mengakhiri permainan futsal itu. Rafiqi mendekat pada Fatimah dan duduk di sampingnya. Tak lupa Fatimah melakukan adengan seperti di novel-novel memberikan sebuah minum untuk Rafiqi.
Ada jeda diantara mereka, Fatimah tidak memulai berbicara. Dia paham akan situasi Rafiqi yang masih cape. Maka dia memberiakan Rafiqi dulu untuk santai sampai perasaan lelahnya itu hilang.
"Kamu udah lama disini?" Tanya Rafiqi sambil mengambil posisi duduk yang agak renggang dengan Fatimah. Sebab Rafiqi sudah tabu bahwa sifat Fatimah itu tidak biasa duduk sampai mendekat dengan lawan jenis.
"Enggak baru sebentar."
"Oh." Selalu saja Rafiqi mengatakan kalimat itu. Sebab kalimat itu sudah menjadi kebiasaannya disaat mulutnya kehabisan kata.
"Aku mau bicara sama kamu."
"Inikan kita lagi bicara."
"Ih maksudnya serius."
"Maunya diseriusin terus, kapan becandanya."
"Ih kamu, asli ini aku."
"Ia asli, kata siapa kw."
"Jangan becanda mulu."
"Oke langsung."
"Aku mau kita putus." Tegas Fatimah pada Rafiqi yang sedang duduk di sampingnya.
Rafiqi kaget ketika mendengar kata Putus dari Fatimah. Pasalnya, hubungan diantara mereka itu baik-baik saja.
"Kenapa?"
"Hanya ingin kembali menjadi berlian." ah kata itu akhirnya keluar dari mulut Fatimah.
"Eh serius." ada jeda diantara mereka.
Rafiqi menghembuskan napas beratnya lalu melanjutkan ucapannya. "Kita memulai dari awal hingga saat ini dengan susah payah, lalu kamu dengan mudahnya bilang seperti itu."
"Ia saya serius, maaf. Itupun jika kamu sayang pada saya." Tiba-tiba Fatimah bilang dengan kata saya, tidak dengan aku kamu.
"Entahlah, saya bingung harus ngomong apa sama kamu. Coba kamu berterus terang, kenapa kamu seperti ini?" Perasaan Rafiqi saat ini benar-benar hancur dan terguncang hebat.
"Karena Allah." jleb namun bikin ngena dan bikin perasaan bercampur aduk.
"Sebenarnya situasi seperti ini, sangat enggan saya jumpai. Namun kamu mengambil langkah secara sepihak. Dan perlu kamu ketahui, bahwa saya baru pertama kali kehilangan seseorang sampai hati saya hancur. Dan orang itu adalah kamu."
"Maaf." jawaban itu benar-benar membuat Rafiqi tak habis pikir, dan kehabisan kata.
"Tidak ada niat untukku melepasmu, tapi kucoba terima jika itu maumu."
Cowok itu masih mengingat bahwa tanggal 3 adalah tanggal jadian mereka. Sebenarnya apa yang diinginkan Fatimah? Tak bisakah dia memutuskan pada tanggal lain? Mengapa harus memutuskan ditanggal bahagia?
![](https://img.wattpad.com/cover/128430084-288-k366721.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Analisa Cinta
Spiritual***** Bagaimana mau jadi suami yang baik, jika memperlakukan wanita saja masih belum baik. ***** Gadis cantik bernama Fatimah Az-Zakiyyah yang selalu mensetorkan hafalannya kepada Ustadzah Khadijah di Mushola sekolah sehabis sholat. Gadis yang memp...