Dear kamu.
Aku selalu menunggu pagi tiba.
Karena pagi adalah waktu ku untuk memperjuangkan keinginanku agar terwujud.
Keinginan untuk memilikimu.
Ya, kamu.
Lava Dilangga.🍁🍁🍁🍁🍁
Senin. Horor. Ara tidak suka hari senin. Apalagi sekarang sedang ujian sekolah. Setelah kemarin kurang lebih 2 minggu ujian praktek. Kini Ara harus berkutat dengan soal-soal lagi.
Dan senin ini adalah jadwal Fisika. Tolong digaris bawahi. Fisika. Itu loh, mata pelajaran anak IPA yang isinya rumus berakar. Sebelas dua belas sama matematika.
Tahu tidak? Fisika itu tuh ibarat kita mencari jarum di tumpukkan jerami. Susah, sulit dan tidak mungkin. Rumus yang ini dipakai buat ini, eh ada rumus versi yang lain juga, soal 1 jawabannya 1 lembar buku, soalnya 1 tapi berakar abcd. Apalagi Ara adalah orang yang tidak mau repot-repot. Ya ngapain coba kita cari tahu berapa frekuensi bunyi sirine yang didengar seorang perawat di dalam ambulance. UNTUNGNYA buat Ara tuh apa?!?! Pusing iya! Stres iya! Nilainya bagus juga nggak! Kan capek!
Dan hari ini tuh penderitaan yang double bagi Ara. Istilahnya tuh Bad Day. Gimana tidak coba? Ujian jam pertama Fisika, yang soalnya gila tidak ada yang Ara mengerti. Terus di jam istirahat, Ara sebel di bagian ini, kuotanya habis. Padahal kan Ara ingin stalking Lava.
Tapi untungnya ada Mina yang selalu siap sedia ponselnya di pinjam. Ara pun memutuskan memakai ponsel Mina untuk membuka facebooknya.
Saat membuka akunnya, Ara langsung menuju ke laman pencarian. Tentu saja mencari akun Lava.
"IH LAVA UPDATE DI FACEBOOK!!! GANTI FOTO PROFIL? TAPI?? KENAPA FACEBOOK PUNYA GUE GAK DIKONFIRM JUGA SAMA LAVA?!?! KENAPA?!?!" Teriaknya histeris dan tiba-tiba berdiri membuat Mina terlonjak kaget di sampingnya.
"AAAAAA GUE SEBEL IH!! KENAPA GAK DIKONFIRM SIH?!! PADAHALKAN ABIS UPDATE!!! SEBEL GUEEEEE!!" Teriak Ara sambil duduk ngosek di atas lantai seperti orang gila.
"Ya ampuuun!! Kasian banget sih nasib lo! Hahaha" Kan teman laknat memang itu Mina. Temennya lagi sedih malah di tertawakan.
"Buahaha kasian banget tuh Ara! Haha." Suara tawa dari luar kelas terdengar membuat Ara mendengus. Ya siapa lagi kalau bukan teman sekelas lainnya yang sedang duduk didepan kelas. Mereka juga tahu soal Ara yang sedang naksir sama anak sekolah sebelah yang bernama Lava. Namun ya itu. Hal ini di jadikan bahan untuk menjahili Ara.
Mereka akan bilang 'mau nge-add Lava juga ah'. Dan dengan mata melotot Ara akan balas bilang dengan tegas 'nggak boleh ada yang nge-add Lava! Sebelum gue udah dikonfirn sama Lava! Titik!!'. Jelas yang lain tertawa.
"Huh! Dasar nyebelin! Nih hpnya Min! Makasih!" Ara pun mengembalikan ponsel milik Mina dengan wajah cemberut.
Lalu ia berjalan keluar kelas dan menghampiri Lindi yang sedang duduk ditingkat bersama 3 teman lainnya.
Ara menghampiri mereka dengan wajah masam dan langsung duduk di samping Lindi.
"Kenapa cemberut tuh muka lo? Makin jelek aja!!" Tanya Lindi keheranan melihat Ara tiba-tiba datang dengan wajah muram.
"Hmm." Sahut Ara tak semangat sambil menyandarkan kepalanya pada tangan Lindi. Membuat ketiga teman yang duduk di belakangnya keheranan.
"Kenapa sih Ra?" Tanya Lindi lagi.
"Lo tau?? Tadi gue buka facebook. Dan ngebuka akunnya Lava. Dan dia abis ganti foto profil. Dan gue?? Gue belum dikonfirm jugaaaa!!!" Jawab Ara dengan greget.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVARA
Teen FictionAwalnya, Ara hanya mengagumi Lava dalam diam dan pada tempat yang berbeda, hingga kegiatan stalking menjadi rutinitas kesehariannya. Banyak yang bilang kegiatan stalking orang yang dikaguminya itu sia-sia?? Salah! Demi mengorek semua tentang Lava, k...