Usaha yang ku lakukan bukan hanya sekali. Tapi berkali-kali.
Ekspektasi ku selalu mudah dan berakhir bahagia.
Tapi, realitanya??
Ku di hempaskan oleh harapan yang ku buat sendiri.🍁🍁🍁🍁🍁
Setelah misi pertama gagal,
selama 3 hari Ara tidak melakukan apa-apa selain bolak-balik melihat akun facebook milik Lava.Hasilnya sama. Belum di konfirmasi dan belum di follback. Padahal kemarin, Lava itu upload fotonya yang sedang menonton pertandingan sepak bola. Ara pun hanya bisa berdecak kesal sambil mengelus dada. Sabar.
Dan kebetulan hari ini kelas Ara sedang ada tugas praktek kimia. Ara mendapat tugas membuat agar-agar, sama dengan Mina. Sedangkan karib satunya, yaitu Lindi, dia mendapat tugas membuat lilin aroma terapi.
"Enak kita mah Ra. Gampang cuma bikin agar-agar," seru Mina sambil menyiapkan alat-alat untuk di gunakan dan Ara hanya mengangguk.
"Eh yang bikin agar-agar siapa aja selain kita?" tanya Jefry yang sedang memasang tabung gas pada kompor.
"Kalo gak salah kan gue, Mina, lo, terus ada Lana, Deni sama Bimo kayaknya," jawab Ara pada Jefry.
"Ini kita ganti-gantian kan make kompornya?" tanya Mina disela-sela kegiatannya menyiapkan air dalam panci.
"Iya ini kan ada dua. Lo dulu aja Min sama Lana," jawab Jefry.
"Oke!" Mina dan Lana pun masing-masing menaruh pancinya di atas kompor.
"Eh ini step pertama gimana ya? Gue nggak tau cara bikin agar." sahut Lana kebingungan.
"Ya itu tinggal taro aja bubuk agar-agar nya sama gula," jawab Jefry yang duduk di samping Lana. Lana pun mengerjakan apa yang dikatakan Jefry. Sedangkan Mina, dia sudah fokus mengaduk-aduk adonan agar nya sambil jongkok.
Perlu diketahui, karena niatnya kelompok agar-agar akan menggunakan kompor lapangan (kompor kecil yang menggunakan parafin), tapi berhubung parafin yang disediakan guru adalah parafin cair, jadi tidak bisa digunakan. Jefry yang punya ide, mengambil tabung gas milik ibu kantin yang sedang tidak di pakai, sedangkan kompornya mereka pinjam dari Lindi yang kebetulan rumahnya di depan sekolah. Kenapa jongkok? Karena mereka masaknya diluar lab tanpa menggunakan meja, biar labnya nggak kotor kata gurunya.
"Ra itu ambilin adukan!" sahut Lana sambil menunjuk barang yang di maksud, Ara pun mengambilkannya dan memberikan pada Lana. Padahal itu punya Ara, tapi ya yang namanya cowok kan males bawa perlengkapan dari rumah. Mereka cukup bawa bubuk agar-agar, sedangkan alat-alatnya pinjam di anak cewek.
Saat Mina dan Lana sedang sibuk mengaduk-aduk, Deni datang dengan membawa nampan yang isinya agar-agar sudah jadi.
"Lah Den!! Kenapa agar nya langsung jadi?! Bikinnya di sekolah," sahut Ara.
"Haha, ada-ada aja lo Den! Pasti nanti di suruh bikin ulang disini lo," sambung Ara sambil mencomot 2 agar-agar milik Deni dan di berikannya satu pada Mina, "Minta yah Den."
"Lah gue nggak tau! Kemarin kirain di suruh bikinnya di rumah," jawab Deni sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Hal itu membuat semua team pembuat agar-agar tertawa melihat tingkah konyol Deni. Bagaimana tidak, namanya ujian praktek ya dikerjakannya di sekolah.
"Ada-ada aja lo! Bikin lagi berarti lo! Sana beli bubuk agar-agarnya!" Jefry pun menyahut.
"Nah tuh Bimo!" teriak Lana yang melihat Bimo baru saja datang.
"Bim lo dapet bagian bikin agar-agar! Sana beli bubuknya sama Deni," sahut Lana dan mendapat balasan 'oke' dari Bimo.
"Lah itu apa Lan?" Tanya Ara yang melihat Lana memasukan sesuatu pada adonan agar-agar miliknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/140988956-288-k378569.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVARA
Teen FictionAwalnya, Ara hanya mengagumi Lava dalam diam dan pada tempat yang berbeda, hingga kegiatan stalking menjadi rutinitas kesehariannya. Banyak yang bilang kegiatan stalking orang yang dikaguminya itu sia-sia?? Salah! Demi mengorek semua tentang Lava, k...