Siapa?

1.1K 128 4
                                    

"Gue kasih tau lo sesuatu-" Noya mendekatkan bibirnya ke telinga Bie, "dia itu Dirga, cowo yang paling ganteng di sekolah ini." Bie menganggukan kepalanya berkali kali. Baginya bertemu dengan Dirga bukanlah pertama kali.

"Harus ya gue kenalan sama dia?"

"Harus banget, Bin. Siapa tau lo bisa jadi pacarnya."

"Jadi apa?"

"Pacar"

"Siapa?"

"Elo, Bin. Masa gue."

"NO!"

"Why, baby?"

"Bukan tipe gue."

"Serius?"

"He'em"

Noya memandang wajah Bie dengan tidak percaya. "Baru tau kalo pesona seorang Dirga bisa ga mempan sama lo, Bie?"

Bie hanya mengangkat bahunya acuh.

"Dia, baru aja putus dari cewenya, Lily dan lo tau Bie, udah banyak yang ngantri jadi pacar dia berikutnya." Noya mengisap ice chocolate nya dengan hikmat dan pandangan matanya tak lepas dari sosok Dirga yang berada di seberang sana.

"Lo aja yang daftar"

"Gue?" Noya menunjuk wajahnya.

Bie mengangguk.

"Ga mungkin lah. Lo liat dong bodi gue yang jauh dari kata ideal. Bagi gue cukup pandangin dia aja dari jauh."

"Lo cantik ko"

"Jangan bercanda deh, bin" Noya kembali mengisap minuman yang menjadi favoritnya itu.

"Serius, asal lo mau beehenti minum ginian tiap hari" Bie menarik ice chocolate milik Noya.

"Gue udah coba diet tapi gagal. Balikin minuman gue, bin" Bie membuang minuman itu ke tempat sampah dengen cara melemparnya.

"Bintang, lo ko jahat sih?!" Ucap Noya tak terima.

"Lebih jahat lagi kalo gue tetep biarin lo minum ginian tiap hari dan berat badan lo akan terus naik. Lo mau jadi kaya balon?"

Noya menggaruk tengkuknya. "Baru kali ini ada teman yang perhatian sama gue, bin" ucapnya.

Bie hanya mengangkat bahunya acuh. "Aku sih cuman ngasih tau doang. Tapi kalo lo mau tetep punya bodi kaya gini, silakan aja."

"Gue mau banget punya cowok yang nerima gue apa adanya, bin. Tapi susah."

"Cowok sekarang mau karena ada apanya, Noya."

Noya langsung mengangguk setuju.

"Eh, Dirga liat kesini, bin" Noya memasang wajah penuh senyuman sedangkan Bie hanya memutar bola matanya.

Apalagi saat dari kaejauan Dirga mengerlingkan matanya. "Idih, amit amit!" Ucap Bie langsung buang muka.

Noya terbahak, "lo ko kaya benci banget sih ama doi?"

"Mulutnya kaya ga sekolah tau ga!"

Noya kembali terbahak. "Itu emang sifatnya gitu, bin."

"Ih, sifat kaya gitu dipelihara!"

"Ya, mau gimana lagi coba. Dia itu sebenarnya-" Noya menutup mulutnya rapat saat Dirga berjalan ke arah meja mereka.

Bie memasang headsetnya dan mulai memutar lagu. Noya mengerjapkan matanya berkali kali. Dirga duduk satu meja dengan mereka. Apalagi cowok itu tersenyum manis.

"Bintang kan?" Tanya nya.

Bie tak perduli, dia lebih memilih untuk tetap mendengarkan lagunya. Walau dari ekor matanya, dia bisa melihat Dirga duduk di sampingnya.

"Bin..." Noya menyenggol lengan Bie yang tampak acuh dengan sapaan Dirga.

"Temen lo ini autis?" Tanya Dirga pada Noya.

Noya melongo karena seorang Dirga mengajaknya bicara.

"Ap...apa?"

"Temen lo ini autis?" Ulang Dirga.

"Engga ko. Dia waras" sahut Noya cepat.

Dirga tertawa kecil ketika mendapat jawaban dari Noya. "Tapi mungkin tuli ya?"

"Engga juga ko. Dia sehat wal afiat"

"Terus, ko gue dicuekin sih?" Dirga meletakan kedua tangannya di atas meja, lalu dagunya bertumpu pada satu tangan dengan wajah menghadap Bie. "Dia cantik loh"

Noya mengangguk setuju. Bie memang mempunyai wajah yang cantik. "Mungkin karena belom kenal kali" jawab Noya.

"Hallo Bintang..." Dirga mengibaskan tangannya di depan wajah Bie.

Bie yang merasa terganggu langsung melihat ke arah Dirga. Tanpa Bie sadari bahwa Dirga ternyata berada begitu dekat dengannya. "Apaan sih lo!"

Dirga tertawa senang, "akhirnya lo liat gue juga. Kita belum sempat kanalan kan waktu itu" Dirga mengulurkan tangannya.

Bukannya disambut tapi Bie malah mendengus, "gue ga minat!"

Dirga menaikan alisnya, "serius? Lo ga minat sama gue. Lo ga tau siapa gue?"

"Penting buat gue tau siapa elo?" Bie balas menatap Dirga.

Dirga tersenyum miring, "berarti mata lo perlu diberi obat, biar bisa liat seberapa gantengnya gue"

"Heh! Sinting!"
.
.
.

Jangan iri dulu karena ini bisa aku Up yaa.. ^^
Ini udh ada di draf jadi tinggal publish aja...
Untuk MCM, M vs Y
doain az smoga mood nulisku kembali yak..maacih

Bintangnya Angkasa (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang