Koreksi typo gaess...
"Jadi, maksud lo kalau gue jadian sama Bintang itu berarti dia jadi pacar gue yang ke-99? Bukan yang ke-100 ?" Tanya Dirga lagi.
Dengan pasti Imam mengangguk. "Benar. Itu artinya lo harus cari target baru. Setelah gue hitung-hitung lagi, jumlah mantan lo itu cuman 98 orang, Dir. Jadi gimana?"
Dirga tampak bingung dengan menggigiti kuku tangannya. Hal buruk yang selalu dia lakukan jika tengah merasa cemas, bingung dan gugup.
"Tunggu, gue mikir dulu. Stok cewe yang lumayan buat gue pacarin rasanya udah habis deh!" Ungkapnya.
Fahri dan Imam saling pandang.
"Gue tau ada satu anak pindahan dari Solo yang wajahnya lumayan lah ya. Kalau dia mau, lo bisa jadiin dia pacar. Gimana?" Tawar Fahri.
Dirga menatap Fahri. "Gue mau liat dulu anaknya. Kita ke kantin!" Putusnya.
.
.
.Seharian ini Bie tampak menikmati hidupnya. Tidak ada lagi gangguan dari Si Lintah itu. Hari-harinya damai.
Disini, disebuah kursi taman Bie tengah menikmati sebuah lagu dari ponselnya. Matanya terpejam dan tubuhnya dibuat senyaman mungkin.
"Bintang! Gawat! Bin!" Ucap Noya dengan nafas terengah-engah.
Bie melepaskan headsetnya dan menatap Noya kesal.
"Gue punya kabar buruk buat lo!" Wajah Noya begitu serius saat mengatakan itu sampai-sampai Bie mengerutkan alisnya.
"Seburuk nafas lo atau wajah lo?" Tanya Bie acuh lalu kembali memasang headset dan memejamkan matanya.
Noya yang kesal, kembali melepas benda itu dari kepala Bie dan menatapnya tajam.
Akhirnya Bie mengalah. Dia duduk menghadap Noya dan bersiap mendengarkan berita buruk itu.
"Katakan!"
"Dirga jadian sama Aqila!" Ucap Noya dalam satu tarikan nafas.
Bie menaikan alisnya. Tak ada yang berubah dari ekspresi wajahnya. Biasa saja, datar.
"Lo nggak kaget?" Tanya Noya tak percaya.
Bie terkekeh. Lalu dia kembali mendengarkan lagu dan memejamkan matanya.
"Serius, Bin..gue nggak bohong" ucap Noya dengan mengacungkan dua jarinya.
"Gue nggak perduli. Jadi, lo boleh pergi!" Jawabnya dengan mata yang masih terpejam.
Noya merasa msnjadi pembaca berita yang gagal. Bintang tak bereaksi seperti dugaannya. Wanita berhati besi ini benar-benar membuatnya kesal.
"Gue balik ke kelas!"
"Hmm!"
Bie mengintip dari sudut matanya saat Noya pergi menjauh.
Saat Noya tak terlihat lagi dengan gerakan pelan Bie memegang dada nya. "Jenis perasaan asing apa ini?"
.
.
."Nanti besok kamu jemput aku kan?" Tanya Aqila manja saat mereka menuju motor Dirga.
Dirga mengangguk dan tersenyum lembut pada pacar barunya ini. "Tunggu disini, aku mau ambil motor dulu" ucap Dirga sambil setengah berlari.
Saat hampir sampai diparkiran. Dirga melihat Bintang berjalan ke arahnya. Gadis itu tengah asik mendengarkan musik.
Sesaat mereka berpapasan, Bintang tak meliriknya sedikitpun. Gadis itu begitu cuek dan dingin.
Dengan sekali gerakan Dirga menarik headset milik Bintang. Tentu saja sang pemilik terkejut bukan main. Dan saat mata mereka bertemu, Dirga merasakan begitu dinginnya tatapan itu.
"Sorry, aku cuman mau bilang, bahaya berjalan sambil mendengarkan musik. Kamu bisa saja tidak mendengar suara klakson dari motor yang lewat" ucap Dirga.
Tapi Bintang tetaplah Bintang. Dia hanya menatapnya lalu berbalik tanpa meninggalkan sepatah kata pun pada Dirga.
Dirga tahu, gadis itu marah padanya.
Setelah berhasil melewati Dirga, Bintang kembali bernafas. Entahlah kenapa dirinya sampai menahan nafas saat Dirga menatapnya. Dia tak suka dan tak mau. Sebelum laki-laki itu kembali menyapanya, Bie mempsrcepat langkahnya.
.
.
.Bintang Ara, 22 Jul 19
🐙 salam dari yg lagi sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintangnya Angkasa (ON GOING)
Teen FictionAngkasa Dirgantara atau yang biasa dipanggil Dirga ini adalah laki laki yang memiliki cita cita sungguh mulia 'dia ingin memiliki mantan sebanyak 100 orang selama dia 3 tahun bersekolah di SMU Bakti Bangsa' lelaki dengan kulit putih, hidung mancung...