Maaf buat Typonya😊
Bie meletakan tas ranselnya dikursi lalu berjalan ke arah Doni yang sedang menata nasi goreng di atas piring, "baunya enak banget, yah" Bie tersenyum.
Doni melihat Bie sekilas lalu kembali meletakan potongan timun di atas nasi goreng, "apapun yang ayah masak, pasti kamu bilang enak" jawab Doni sambil terkekeh.
"Tapi Bie serius yah. Semua yang ayah masak pasti enak, Bie suka" Bie mengambil piring yang sudah terisi nasi goreng dan meletakanya di atas meja makan.
Kemudian Doni mengambil lagi satu buah piring untuk diisi nasi goreng. Bie yang melihat itu langsung bertanya, "untuk siapa, yah?"
Doni tersenyum lalu menunjuk ke belakang Bie dengan dagunya.
Otomatis tubuh Bie berputar dan, "shit!" Umpat Bie pelan.
Dirga tersenyum dan melambai bak model ke arah Bie.
"Pagi, sayang .... " bisiknya.
Wajah Bie merengut, dia kesal kenapa kadal ini ada dirumahnya sepagi ini.
"Silakan duduk, nak" ucap Doni mempersilakan Dirga untuk bergabung dengannya dimeja makan.
Dirga tersenyum dan segera menuju meja makan tapi kemudian langkahnya dicegah oleh Bie.
"Ingat ini yang terakhir" ucap Bie memperingatkan. Dirga hanya terkekeh lalu menyahut dengan santai.
"Kita lihat saja besok, sayang" balasnya berbisik.
Bie memejamkan matanya menahan kesal. Benar-benar kehadiran Dirga dalam hidupnya membuat semuanya kacau. Dia hanya ingin lulus SMA dengan damai tanpa meninggalkan drama cengeng.
.
.
."Jangan tersenyum seperti orang bodoh!" Bie sangat jengkel dibuatnya. Karena alasan hujan deras dan sang ayah yang tak bisa mengantarnya, akhirnya Bue harus rela satu mobil dengan Dirga.
"Apa senyumku terlihat seperti itu? Padahal semua wanita menyukainya. Sayang sekali kalau kamu tak suka"
Bie membuang mukanya. Kenapa perjalanan dari rumah ke sekolah terasa begitu lamban.
"Oya, baby. Saat jam istirahat nanti aku mau mentraktirmu"
Bie tak menyahut. Dia semakin membuang wajahnya. Dirga hanya terkekeh melihatnya.
"Aku tau kamu sangat gugup saat ini. Biasanya anak perempuan seperti itu jika sedang bersama laki-laki"
Bie menarik nafas dalam dan menghembuskannya. Dia melipat tangannya didada.
"Seperti apa rasanya? Apa rasanya jantungmu seperti akan melompat keluar?"
Bie memejamkan mata. Lebih baik dia berpura-pura tidur saja.
"Owh, aku mengerti. Rasa itu pasti menyiksa mu, benar kan? Apa perlu aku bantu untuk meredakannya?"
Bie membuka mata dan menatap Dirga tajam.
"Mau mencobanya?"
Bie mendekatkan tubuhnya pada Dirga.
"Astaga! Aku tak menyangka kamu yang lebih dulu mendekatiku" ucap Dirga bangga.
Bie mendekat lalu tangannya terangkat seperti akan mengelus wajah Dirga.
Lampu merah di depan mata. Dirga menghentikan mobilnya. Ini kesempatan bukan untuk mereka.
"Come on baby." Dirga mendekatkan wajahnya.
Bie tersenyum.
Jantung Dirga berdegup kencang dibuatnya. Dia tak pernah merasa seperti ini.
Saat wajah mereka begitu dekat. Tangan Bie menyentuh rahang Dirga dan Plak!
"Aww!" Dirga memegang pipinya yang terasa panas.
"Jangan bermimpi!" Ucap Bie sambil kembali duduk dikursinya.
"Kamu terlalu kejam! Ini tidak seperti yang aku bayangkan!" Ucap Dirga.
Bie kembali memejamkan matanya. "Diamlah! Kembali menyetir dengan benar. Jangan gunakan otak kotormu untuk menyetir kalau kamu masih ingin selamat!"
Dirga mencibir. Sungguh moodnya langsung rusak saat ini. Wanita bar-bar ini ternyata benar-benar sulit ditaklukan.
.
.
."Makasih untuk tumpangannya" ucap Bie sebelum keluar dari mobil Dirga.
Dirga hanya berdehem. Pipinya masih terasa nyeri.
"Kuat juga tamparan gadis bar-bar itu" Dirga menyandang tasnya dan ikut keluar dari mobil.
Hah! Seharusnya dia lebih mematangkan lagi rencananya. Ini menarik sekaligus menantang. Atau juga berbahaya.
Dalam perjalanan ke kelas, Bie memukul kepalanya. "Bodoh! Hampir aja gue tergoda. Wajah si brengsek.itu bener-bener tampan! Dan ups! Apa tadi gue pakai aku kamu dengannya? Aish! Apa-apaan ini!"
.
.
.Bersambung...
Sori telat dan singkat yaa 😁Banjarbaru, 31 Des 18
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintangnya Angkasa (ON GOING)
Novela JuvenilAngkasa Dirgantara atau yang biasa dipanggil Dirga ini adalah laki laki yang memiliki cita cita sungguh mulia 'dia ingin memiliki mantan sebanyak 100 orang selama dia 3 tahun bersekolah di SMU Bakti Bangsa' lelaki dengan kulit putih, hidung mancung...