Confused

2.8K 294 34
                                    

Aku tersentak mendengar ucapan Chanyeol soal perasaanya. Ada rasa bahagia ketika dia mengucapkan kata itu. Aku bingung harus mengatakan apa karna jantungku berpacu lebih cepat seakan ingin keluar dari dalam sana.

"emmm chan apa maksudmu?"tanyaku  gugup.

Dia hanya diam tak menjawab pertanyaanku. Aku memanggilnya kembali.

"chan"panggilku dengan nada yang lembut. Ku lihat wajahnya yang telah terlelap tidur di pelukanku dengan satu tangan kirinya melingkar di atas perutku.
Mungkin efek obatnya telah bekerja.

Ishhhh jadi tadi dia mengigau mengatakan itu. Ya ampun rose apa yang kau pikirkan kenapa aku berharap dia mengatakan itu sungguhan. Sungguh bodohhh

Jari-jariku bermain di wajahnya menyentuh setiap inci wajahnya mulai dari matanya yang sangat polos ketika sedang tidur .turun ke hidung yang sangat mancung. Dan berahir di bibir nya yang  menurutku sangat sexy. Aku membelai wajahnya lembut menyibak anak rambut yang menutupi dahinya dan mencium nya lama .entah apa yang membuatku melakukan ini akupun bingung. Yang jelas aku sangat nyaman.

Matahari telah berada di peraduanya pagi hari ini .perlahan ku buka mataku yang masih sangat berat karna rasa kantuku.kulirik chan yang masih setia dalam posisinya di pelukanku. Sangat lucu. Seperti seorang anak kecil yang tak mau lepas dari ibunya. Aku kembali menempelkan tangaku di dahinya mengecek apakah demamnya telah turun. Dan untunglah demamnya sudah turun.aku menghela nafas lega.

"kau sangat lucu ketika sedang tertidur chan. "bisiku pelan di telinga chanyeol.

Aku melepaskan tangan chan dengan pelan karna takut dia terbangun. Ku langkahkan kakiku keluar karna aku takut ada yang melihatku tidur di kamar chan yang tak lain anak tiriku. Apa tanggapan mereka tentangku nanti.

Aku mengintip dari pintu kamar chanyeol melihat keadaan di luar dan tampaknya sepii. Aku membuka pintu pelan dan berjalan menuju kamarku. Aku terkejut melihat sosok yang ada di depanku tengah melihat kearahku dengan sorot mata yang tajam. Dia berjalan ke arahku dengan sebuah cangkir kopi di tanggannya. Aku menelan ludahku kasar karna sudah pasti dia akan melakukan hal buruk terhadapku.

"kau keluar dari kamar anaku sepagi ini? "tanyanya yang sedikit mengintrogasi.

"em em ak aku hanya. "aku sangat gugup tidak bisa menjawab pertanyaan si tua itu.

"apa kau berlamam di kamar anak tirimu? Wahhh tidak bisa kupercaya. "

"kau salah paham tuan. Aku hanya melihat keadaan chan karna semalam dia demam dan pagi ini aku kembali melihat keadaan dia apakah demamnya sudah turun atau tidak. "jelasku pada si pria tua itu dan dia terlihat menaikan satu alisnya.

"kenapa kau tidak memberihatuku?. "

"maafkan aku. Aku terlalu panik jadi tidak sempat memberi tahumu. "

"hmmm baiklah. Pergi sana aku akan masuk melihat keadaan putraku dan yaa setidaknya kau melakukan hal yang berguna  dengam merawat anaku. "dia langsung masuk ke kamar chan .dan aku hanya mematung karna rasanya jantungku mau copot takut jika si tua bangka itu tau aku semalam tidur bersama chan. Aku menghela nafas kasar lalu pergi ke kamarku.

Terlihat rose sedang sibuk di dapur membuat bubur untuk chanyeol. Tak butuh waktu lama buburnya sudah siap.

Ting tong
Ting tong

Suara bell berbunyi .rose bergegas menuju pintu untuk melihat siapa yang datang sepagi ini.

"selamat pagi unnie"sapa irene dengan senyum manisnya.

"ya selamat pagi"balas rose dengan senyum tipis.

"apakah chan sudah baikan. Kudengar dari ayahnya dia demam. "tanya irene yang terlihat khawatir.

"kau tak perlu khawatir sekarang demamnya sudah turun. "jelaas rose padanya.

"ahhh syukurlahh. Baiklah unnie boleh aku ke kamar chan sekarang. "rose hanya mengangguk mengiyakan.

Rose kembali ke dapur untuk menyiapkan bubur yang tadi sudah di buatnya. Dia menuangkan buburnya ke dalam mangkuk lalu menaruhnya di atas nampan dan tak lupa ia membawa segelas air beserta obat. Rose berjalan ke kamar chanyeol dengan nampan berisi bubur di tangannya. Ia melihat pintu kamar chanyeol yang agak sedikit terbuka. Dilihatnya irene sedang duduk di samping chanyeol sedang menyuapi makanan padanya. Rose mengurungkan niatnya untuk masuk ke kamar lalu kembali ke dapur.

"hemmm kasian sekali nasib bubur ini. Daripada kau di buang mending aku makan saja"gerutu rose kepada bubur di hadapannya.

"woahhh aku tidak menyangka bubur ini sangat enak. Kau memang pintar rose. "pujinya pada diri sendiri.

Tbc

Butekk idee hhaa lagi gak mood buat nuliss ..fell nya lagi gak di ff lagi demam yang lain gak tau bakal lanjut gak tau gak nulisnya. Hemmmm  butuh inspirasi

Hatred And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang