Dalam dunia perkuliahan, hal yang paling ditakutkan pertama kali buat mahasiswa teknik adalah pembuatan tugas laporan secara berkelompok. Apalagi kalau tergabung dalam kelompok yang anggotanya pemalas, asisten dosen yang kejam serta dosen yang menuntut kesempurnaan. Mending, mari bersama-sama kita mengurus surat cuti akademik dan kawin aja.
Gue nggak mau membahas laporan. Suram. Kasihan.
Sementara itu, hal kedua yang paling ditakutkan oleh mahasiswa teknik adalah ujian. Ya, bahkan hampir semua kalangan, baik anak SD, SMP, atau SMA sekalipun.
Biasanya, cara kita menanggapi kehadiran hari diadakannya ujian itu bermacam-macam. Ada yang langsung menjadi manusia sholeh dan rajin belajar, hingga ada pula yang langsung menjadi manusia penganut sekte pengusir hari ujian.
Semua sah. Yang penting nggak korupsi aja.
Kalau membahas masalah cara menghadapi ujian, anak teknik pun juga punya banyak trik jitu untuk menanggulanginya. Sejauh ini, cara menghadapi ujian dengan metode membongkar dan membakar ruang ujian supaya ujian dibatalkan adalah cara yang sudah kuno.
Semakin maju ke era modernism, metode itu diganti dengan cara yang lebih elegan dan mempunyai kreatifitas tinggi : Membawa contekan.
Ada banyak cara yang dilakukan mahasiswa teknik untuk membawa contekan sewaktu ujian. Mulai dari menulis rumus-rumus perhitungan di sebuah kertas kecil, hingga mengukir tattoo rumus perhitungan menggunakan huruf arab di lengan tangan kanan. Yang jelas, semua dilakukan demi satu tujuan : Nilai yang bagus.
Gue sendiri mempunyai cara jitu dalam hal membawa contekan. Gue menemukan cara ini setelah 2 tahun bertapa di hati sang mantan yang sangat gelap dan penuh bayang kenangan. Gue menamai trik contekan itu dengan sebutan 'Bunglonlator', yang berarti contekan samar-samar diatas kalkulator.
Ini dia penampakannya :
Namun, sesiap apa kita dalam menghadapi ujian, sekreatif apa kita dalam membuat contekan dan segahar apa kita dalam menyambut ujian, tetap, hal yang paling menakutkan ketika ujian adalah pengawas.
Sebenernya ada banyak tipe pengawas ujian di dunia ini. Tapi entah, apa karena gue berada di lingkungan teknik, maka ketika dilaksanakannya ujian, pihak kampus selalu mengutus pengawas langsung dari neraka untuk mengawasi kami selama ujian berlangsung. Serem abis.
Dalam beberapa kesempatan, ada banyak temen-temen gue yang menjadi korban pengawas utusan dari neraka. Ada yang baru beberapa menit ujian dimulai tapi udah ketahuan nyontek dan disuruh keluar. Ada juga yang ketahuan nyontek dan dicoret lembar jawabannya ketika ujian 1 menit lagi selesai. Bener-bener mengerikan.
Namun, terlepas dari banyaknya temen-temen yang ketahuan nyontek, gue justru punya pengalaman unik saat menyontek.
Semua terjadi di ujian akhir semester 2, mata kuliah fisika teknik. Gue duduk di kursi tengah sambil memegangi kepala gara-gara permasalahan yang ada di lembar soal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Tengik Anak Teknik
HumorCatatan Tengik Anak Teknik merupakan sebuah kisah perjalanan Febri dalam melalui hidupnya semasa kuliah. Siapakah Febri? Dia hanya manusia biasa yang dengan sangat kurang kerjaan menulis ini di semester 5 pada tahun 2016, dan sampai sekarang, dianya...