"Apalah arti dari sebuah nama?"
Pada awalnya, kutipan kalimat milik Shakespeare diatas terkesan sepele-sepele aja. Kala itu, gue masih duduk di bangku TK dan nggak memperdulikan apa itu arti dari sebuah nama.
Sampai akhirnya, ketika gue udah duduk dibangku kelas 5 SD, petaka pun dimulai. Ternyata, 'nama' bisa membuat gue menggampar dan digampar oleh temen-temen gue, mengingat dulu, di zaman gue SD, ejekan nama orang tua adalah hal yang sangat trend sekali.
Pada zaman sekarang, fenomena nama orang terkesan banyak yang sembarangan. Gue pernah searching di internet mengenai nama-nama unik di dunia. Dari situ, muncul beberapa nama yang cukup menggelitik, mulai dari nama pembela kebenaran : Satria Baja Hitam, hingga nama motto hidup : Maju Terus Pantang Mundur.
Setelah dapet nama-nama unik tersebut, gue pun merasa iba dan mengelus dada duo srigala. Pasti di masa kecil Satria Baja Hitam dan Maju Terus Pantang Mundur, mereka sering merasakan siksa batin yang teramat dalam.
Bisa dibayangin, waktu temen-temen Satria Baja Hitam nyamperin rumah buat ngajak main, temen-temennya bakal manggil gini :
"Satria Baja Hitaaaaaaam... Membela kebenaran yuk"
Atau ketika Satria Baja Hitam dan Maju Terus Panjang Umur itu ternyata kakak-adik, temen-temennya kalau manggil bakal kayak gini :
"Satria Baja Hitam, main yuk? Kamu harus Maju Terus Pantang Mundur juga ya"
APAAN BANGET.
Pada dasarnya gue tau, orang tua memberi nama kepada anaknya adalah sebagai untaian harapan dan doa supaya anaknya kelak bisa menjadi baik, sebaik namanya.
Orang tua si Satria Baja hitam mungkin berharap kelak jika anaknya udah besar nanti, dia ingin anaknya benar-benar bisa jadi pembasmi kejahatan yang dikenal banyak orang. Sementara itu, orang tua si Maju Terus Pantang Mundur jelas berharap penuh kepada anaknya supaya kalau udah besar nanti, dia nggak pantang menyerah dan terus maju menghadapi masalah yang ada.
Tapi yang nggak orang tua tau, hidup itu keras. Nama Satria Baja Hitam yang diharap bisa jadi pembela kebenaran, kelak, ketika udah masuk di dunia SD-SMP-SMA-Kuliah hanya akan menjadi bulan-bulanan teman-temannya. Sementara nama Maju Terus Pantang Mundur, kelak akan mundur dari tujuannya dan merasa minder karena bullyan teman-temannya.
Kita nggak akan pernah tau.
Kalimat 'Apalah arti dari sebuah nama' nggak sepenuhnya bisa dibenarkan. Coba kalau nama Shakespeare dulu adalah Tukijem, gue yakin, Dia nggak akan pernah bikin kalimat kayak gitu.
Xxxxx
Ngomongin masalah nama, ada satu masalah ketika manusia-manusia sarap dikumpulkan dan berdiskusi bersama untuk membentuk suatu grup. Namanya juga manusia sarap, pasti penamaan grupnya juga nggak jauh dari IQ si pembuatnya yang hanya setara sama IQ ikan teri.
Awal mulanya adalah ketika salah satu dosen mata kuliah metode numerik meminta mahasiswanya utuk membentuk grup tutor sebaya. Hal ini dilakukan supaya nanti, jika dalam mengerjakan tugas, kami bisa saling berdiskusi sama lain.
Berikut gue jabarkan dua nama Grup yang dibikin sama temen-temen gue :
KAPAL SELAM.
Yah, gue juga miris denger namanya.
Ini adalah nama grup pertama yang dibuat oleh beberapa temen gue. Gimana awal mula nama grup ini tercetus, gue pun nggak begitu. Mungkin sebelum grup ini terbentuk, beberapa temen gue sedang mendiskusikan masalah grup tutor ini di tepi pantai. Lalu, saat mulai berdiskusi masalah nama, tiba-tiba dari dasar laut muncul sebuah kapal selam yang lepas kendali, kemudian menabrak temen-temen gue itu. Alhasil, temen-temen gue itu nggak mengalami luka berat, hanya saja mengalami pergeseran otak, yang dari awalnya di kepala, kini pindah di lutut. Sampai akhirnya, mereka pun memilih kapal selam sebagai nama grup tutor untuk mengenang tragedi benturan yang memindahkan otak mereka jadi di lutut itu. Maka, dapat disimpulkan bahwa makna dari nama grup kapal selam adalah grup yang berisikan orang-orang sarap. Dengan gue didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Tengik Anak Teknik
فكاهةCatatan Tengik Anak Teknik merupakan sebuah kisah perjalanan Febri dalam melalui hidupnya semasa kuliah. Siapakah Febri? Dia hanya manusia biasa yang dengan sangat kurang kerjaan menulis ini di semester 5 pada tahun 2016, dan sampai sekarang, dianya...