"Akan ku beri kau hukuman sayang." Leon menyeringai, dia menelusup ke leher putih Jazmine, menghirup aroma Jazmine dengan rakus, seakan itu adalah candu untuknya.
Leon mengendus-enduskan napasnya di sekitar leher Jazmine, membuat Jazmine merasa geli dengan perlakuan itu. Leon mulai mengecup lembut leher Jazmine, membuat Jazmine gelisah ingin segera melepaskan diri.
Pemberontakan Jazmine pun mulai mengurang, karena serangan bertubi-tubi Leon di lehernya, "aahh." Satu desahan lolos dari mulut Jazmine, ketika Leon mengecup di belakang telinganya, itu adalah area yang sangat sensitif untuknya.
Sengolah sudah mengenal setiap titik sensitif di tubuh Jazmine, Leon pun dengan sengaja menggodanya beberapa kali.
Ciuman Leon merambat ke bawah, dengan tangan yang masih mengunci kedua tangan Jazmine, Leon menggigit kain di bagian dada pada jubah mandi itu. Mencoba menyingkirkan kain yang menutupi payudara Jazmine.
Akhirnya sebelah payudara Jazmine terlihat, dengan puting yang sudah menegang, langsung saja Leon menangkup putingnya ke dalam mulutnya.
Jazmine melengkungkan punggungnya ke atas, merasakan sensai saat bibir Leon yang basah dan panas menangkup putingnya yang sangat sensitif.
Tak cukup hanya menangkup puting itu dengan bibirnya, kini lidahnya pun ikut andil untuk menyiksa puting payudara Jazmine yang sudah benar-benar menegang.
"Oughh.."
Leon memainkan lidahnya dengan ahli pada puting Jazmine. Tak ingin membuat payudara yang satunya lagi cemburu, Leon pun menurunkan satu tangannya untuk meremas dan memijat payudara yang satunya lagi.
Dan menahan kedua tangan Jazmine hanya dengan satu tangannya.Kini jubah mandi itu sudah tidak sepenuhnya membalut tubuh Jazmine yang polos. Bahkan bagian bawah Jazmine sudah terlihat dengan jelas.
Leon menenggelamkan wajahnya pada kedua payudara Jazmine. Ini hanya milikku, aku tidak akan membaginya dengan siapapun. Ucap Leon dalam hati.
Jazmine mulai gelagapan mencoba menahan gairahnya. Ciuman Leon pun beralih pada perutnya. Mengecup lembut dan menjilat pusarnya.
Dan sampailah kini dia di inti Jazmine. Leon memandangi pemandangan yang menurutnya sangat indah itu. Di depannya sudah ada tempat yang beberpa kali di masuki oleh kejantanannya yang besar.
Tetapi lubang itu masih saja sempit. Dengan klitoris yang menegang, dan cairan yang membuat bagian itu menjadi terlihat licin dan mengkilap.
Leon membuka lembaran demi lembaran bibir vagina Jazmine. Sampai terlihatlah seluruh bagian tersembunyi yang sangat sensitif itu.
Leon mendekatkan wajahnya, menghirup dalam-dalam aroma yang di keluarkan vagina Jazmine."Ohh.. kau sangat memabukkan sayang." Leon menjilat klitoris Jazmine dengan gerakan seolah tidak sengaja. Dan Jazmine pun langsung terkesiap dan mengangkat setengah badannya untuk melihat apa yang di lakuakan Leon terhadap kewanitaannya.
Leon terkekeh lembut, respon Jazmine menujukan betapa sensitifnya dia. Dan kini lidah Leon menjilat keseluruhan permukaan kewanitaan Jazmine, membuat Jazmine harus mencengkram seprei dan bantal.
"Ough..ahh, Leon.. ahh..st..top."
Jazmine tidak kuasa saat merasakan lidah Leon menerobos masuk ke dalam liangnya yang sangat sensitif, lidah Leon sangat mahir menggodanya.
Ketika Leon sudah puas bermain dengan vagina Jazmine, dia pun mensejajarkan lagi posisinya dengan Jazmine.
"Hukuman yang sebenarnya baru saja akan di mulai sayang."
Dan terjadilah percintaan panas di atas ranjang yang sangat memabukkan mereka berdua.
-----------
Percintaan panas itu pun akhirnya berakhir dengan Leon yang sudang mengalami lima kali pelepasan di dalam rahim Jazmine.
Jazmine terkulai lemas, sesudah percintaan itu akhirnya dia pun tidur.
Leon menyelimuti Jazmine sampai leher, karena tubuh wanita itu polos di balik selimut.Leon pun kembali ke kamarnya dan mendapati Liora yang sedang duduk di depan meja riasnya sambil mendengarkan suara seseorang di ponselnya dengan wajah mengantuk.
Ini sudah 2 jam lamanya sejak Leon pergi dari kamar ini untuk menemui Jazmine, sampai akhirnya dia bercinta dengan Jazmine dan kembali lagi ke kamar ini.
Dan liora masih saja bertelepon dengan sahabatnya olivia.
Sejujurnya sejak 1 jam yang lalu Liora ingin mengakhiri panggilan ini, tetapi Olivia terus membantah dan bersikeras agar Liora mau mendengarkan curhatannya, akhirnya dia melupakan keinginannya untuk mengejar Leon. Liora tidak bisa membantah permintaan sahabatnya itu. Lihat, betapa baiknya wanita itu.Dan akhirnya Olivia pun mau mengakhiri panggilannya, karena dia sudah merasa puas mengungkapkan seluruh isi hati dan bebannya pada Liora, tak lupa Olivia pun meminta maaf, karena sikapnya yang bersikeras agar Liora mau mendengarkan curhatannya, sampai Liora harus sampai mengantuk mendengarkannya.
Liora merenggangkan otot-ototnya, karena dia terlalu lama duduk dan merasa pegal di sekujur tubuhnya. Liora pun tersadar dan mendapati Leon yang sudah kembali lagi ke kamar dan Leon hendak melangkah ke kamar mandi.
"Hont, tadi kau habis dari mana? Apa kau menemui Jazmine dan memarahinya karena dia ingin tinggal terpisah dari kita?" Tanya Liora.
"Iya, aku menceramahinya agar keinginannya untuk tinggal di apartemen itu di tunda dulu, bagaimanapun Jazmine adalah tanggung jawabku juga, kalau samapi terjadi apa-apa bagaimana? Aku kan yang harus tanggung jawab." Ucap Leon.
"Kau benar honey, terimakasih ya sudah menasehatinya, terkadang dia keras kepala dan tidak mau mendengarkan ucapanku, tapi aku bersyukur, setidaknya dia mendengarkan ucapanmu." Liora tersenyum lembut pada Leon.
Leon hanya mengangguk dan melanjutkan lagi langkahnya untuk ke kamar mandi.
----------
Jazmine bangun dengan keadaan tubuh yang serasa remuk, dia pun merenggangkan otot-ototnya, kewanitaannya pun masih terasa lembab dan basah karena sperma yang di tumpahkan Leon sangat banyak.
Jazmine teringat untuk segera meminum pil pencegah kehamilan itu. Dia pun beranjak dari kasur dengan selimut yang membakut tubuhnya, lalu dia menuju ke kamar mandi, dan setelah itu dia putuskan untuk segera meminum pil itu.
Keputusannya untuk pergi dari penthouse ini sudah cukup bulat. Dia akan pergi dari sini bagaimanapun caranya.
Dengan atau tanpa izin Leon, Jazmine akan tetap pergi.Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With Brother in-law
Romance• Warning : 18+ • [HR #4 in Romance] 12/05/18 •⚠NEW COVER • SINOPSIS • Jazmine dan Liora adalah seorang kakak dan adik, Liora telah memiliki suami bernama Leon. Setelah seminggu pernikahan Liora dan Leon, kedua orangtua Liora dan Jazmine meninggal...