47

153K 4.7K 293
                                        

Aku yakin apa yang aku lakukan saat ini sudah benar. Batin Liora

Kini Liora tengah duduk di pinggir kasurnya, sesekali menyeka air matanya.

Cklek..

Saat mendengar ada yang membuka pintu kamarnya, Liora buru-buru menghapus sisa-sisa air matanya.

Lalu Liora rasakan ada seseorang yang ikut duduk di sampingnya.
Liora menoleh ke sampingnya, dan mendapati Leon yang tengah mendongakan kepalanya ke atas, menatap langit-langit kamar.

Liora mengalihkan pandangannya dari Leon.
Kemudian Liora rasakan ada tangan yang menggengam tangannya.
Liora menatap tangannya yang di genggam oleh Leon.

"Kau tahu?" Leon mulai membuka pembicaraan.

"Kau wanita yang hebat."

Liora masih diam tak bergeming, dia hanya mencoba untuk mendengarkan .

"Dan kau tahu? Aku bukan seseorang yang mudah untuk mengucapkan kata 'maaf'."

"Tapi kali ini, izinkan aku untuk meminta maaf darimu."

"Kau wanita yang kuat dan hebat Liora, kau tidak pantas mendapatkan seorang bajingan seperti aku."

Liora tidak kuat lagi menahan tangisnya, matanya mulai berkaca-kaca.

"Ketulusan hatimu lah, yang dulu membuat aku jatuh hati padamu."

"Tapi bolehkah aku jujur Lio?"

"Lambat laun aku mulai menyadari, menyadari tentang apa arti perasaanku padamu yang sebenarnya."

"Aku menyadari bahwa.. perasaanku padamu hanyalah obsesi semata, kau tahu ibuku meninggal sejak aku kecil,sejak saat itu aku kehilangan sosok penyanyang, lembut, serta memiliki ketulusan hati yang luar biasa. Lalu aku bertemu denganmu, dan aku langsung terkesan dengan sifatmu yang sama seperti sifat ibuku, saat itu aku baru menemukan sosok seperti ibuku lagi."

"Dan aku sadar, saat itu aku hanyalah merindukan sosok ibuku, sehingga aku berpikir aku harus memilikimu."

"Dan tibalah saat itu kau membawaku ke rumahmu untuk menemui orangtuamu, dan saat itu juga aku bertemu dengan Jazmine."

"Saat pertama kali aku melihat Jazmine, perasaan yang aku rasakan padamu dan juga Jazmine, terasa sangat berbeda, saat melihat Jazmine, aku merasakan keinginan untuk terus bersamanya, melindunginya, menyayanginya, sampai-sampai pikiranku selalu tidak tenang saat setiap kali aku tidak di dekatnya."

"Iya.. cukup Leon, aku mengerti, aku sangat mengerti." Ucap Liora.

"Aku juga sungguh sangat mengerti keberadaan posisiku di hatimu seperti apa saat ini."

"Iya Liora, aku tidak bermaksud untuk menyakiti hatimu lagi, aku hanya ingin kau mendapatkan lelaki yang lebih baik dariku, dan aku juga meminta restu dan izinmu untuk memiliki Jazmine."

"Iya Leon, aku memilih keputusan ini, juga untuk kebaikan kita, dengan seperti ini, tidak ada lagi yang tersakiti."

Leon mengusap punggung Liora, yang mulai bergetar itu.

"Dan bolehkah aku memelukmu, untuk yang terakhir kalinya." Ucap Liora.

"Tentu."

Liora langsung masuk ke dekapan Leon, meresapi setiap rasa ketika dia ada di dekapan hangat Leon, mungkin setelah ini dia tidak akan merasakan pelukan hangat ini lagi, karena Leon sudah bukan miliknya lagi.
Leon pun memeluk Liora tak kalah erat, mengusap kepala wanita yang pernah berbagi kasih dengannya, Liora pun menangis dalam pelukan Leon.

Affair With Brother in-law Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang