01

35K 1K 54
                                    

Sakura keluar dari bar sembari menelepon Ino, melangkah perlahan di dekat air mancur buatan yang berada tepat di depan bar- tempatnya bekerja. Tuntutan kehidupan memaksa Sakura bekerja di sebuah bar yang direkomendasikan oleh temannya. Pada mulanya Sakura bekerja sebagai pelayan yang mengantar pesanan ke beberapa ruangan VVIP yang berisi orang-orang penting- lalu berubah ikut menemani para orang-orang penting itu. Namun, bosnya semakin kurang ajar dengan memberikan pakaian-pakaian seksi untuk digunakannya- bosnya memang pernah menawarkan menjadi pelacur di bar miliknya, tetapi Sakura menolak. Karena sudah memiliki kontrak kerja, akhirnya Sakura menuruti untuk menggunakan pakaian yang dikhususkan bosnya kepadanya. Bagi Sakura sama saja terasa seperti pelacur saat dirinya menggunakan pakaian seksi yang potongan bajunya begitu rendah dan menampakan bagian-bagian tubuhnya yang menonjol.

Mendengar panggilan teleponnya tersambung, Sakura segera berkata, "Ino, sepertinya hari ini aku akan pulang larut malam lagi."

"Forehead! Kamu sebenarnya kerja apaan sih? Sudah seminggu ini lho, kamu selalu pulang malam. Aku sangat menghawatirkanmu!" sahut Ino dari seberang sana dan terdapat kekhawatiran dari nada bicaranya.

"Maaf, Ino." Suara Sakura terdengar menyesal di telinga Ino, membuat Ino menghembuskan napas pasrah.

"Ya sudahlah. Tapi ingat jika hari berikutnya kau pulang larut malam. Aku akan menyusulmu! ke tempat kerjamu! Tunggu saja!" ancam Ino dengan sangat serius, Ino sudah menganggap Sakura saudaranya- yang harus ia lindungi.

Sontak Sakura merasa takut bercampur gelisah jika Ino benar-benar menyusulnya ke tempat kerjanya.

"Bahaya!" gumam Sakura, sudah menduga pasti Ino tidak suka ia bekerja di sebuah bar, walaupun hanya sebagai pelayan.

"Kamu mengatakan sesuatu. Forehead?"

Sakura segera tersadar setelah mendengar ucapan Ino. "Eh- tidak, a-aku hanya mengatakan- Oke kok!"

"Baiklah, sampai jumpa. Forehead!" ucap Ino yang kemudian mematikan telepon lebih dulu.

"Dia sama sekali tidak berubah." Gumam Sakura dengan tersenyum lembut pada langit yang sedang ia pandang.

Namun, detik berikutnya Sakura mengingat pekerjaannya. "Sial! aku melupakan pekerjaanku!"

Sakura berbalik, kemudian berlari menuju bar untuk kembali melayani para tamu VVIP. Tepat di pintu masuk- Sakura melihat seorang pria yang berjalan sempoyongan dengan kemeja yang sudah kusut dan dua kancing yang sudah terlepas, serta dasi yang pria itu pegang di tangan kirinya.

Sakura kemudian menghentikan langkahnya, kembali melangkah mendekati pria tersebut untuk menawarkan bantuan, "Apakah anda membutuhkan bantuan, tuan?"

"Menjauh dariku! Jalang!"

Pria itu dengan kasar menepis tangan Sakura yang berusaha menggapainya.

Sakura mengernyitkan keningnya, mencium bau alkohol yang kuat dari pria ini yang tampak begitu frustasi.

"Anda sangat mabuk, biarkan saya membantu!"

Kemudian Sakura memapah pria tersebut yang terus menolak bantuannya. "Benar-benar pria yang merepotkan. Tapi- tetap saja jika aku tidak membantunya, bagaimana jika terjadi sesuatu pada pria ini? Setidaknya aku tidak ingin masa lalu itu terulang lagi!"

Fate Met 《R》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang