♡10%

3K 313 4
                                    

Bosaaaaaan~

Gue udah menguap beberapa kali, sekarang gue sedang berguling-guling di atas karpet tanpa memperdulikan senyuman geli dari penghuni rumah ini.

Dah lah, urat malu gue udah putus.

Tadi sih ada kakak cantik yang ternyata kakak perempuannya Bang Minhyun, baru pertama kali kenalan aja gue udah klop sama dia, sayangnya 20 menit yang lalu dia udah pergi lagi, ada kerjaan katanya.

Ya beginilah jadinya, gue jadi gembel gak tau diri dirumah orang. Kedua Abang gue sedang sibuk bermain game bersama teman-temannya yang lain.

Di tambah dengan keberadaan Guanlin, gue jadi semakin males aja mau mau ngapa-ngapain, bosan.

"Woojin! Cupan dulu, njing! Gue mau napas bentaran!" Heboh Bang Sungwoon.

"Mana aci bego," balas Bang Woojin keki, dia tetap fokus memainkan heronya untuk menyerang Bang Sungwoon.

"Eh tolol! Tower bawah jebol, cok! Lo farming mulu dari tadi tapi tetep gembel!" Omel Bang Jinyoung ke Bang Jihoon.

"Lo bego! Cepet ke tengah, kita lagi open war!" Balas Bang Jihoon.

"Tower atas musuh jebol nih," kata Guanlin santai, dia sebagai player Natalia bermain solo sembari membantai musuh diam-diam.

Ya mereka main Mobile Legend.

Cuma game tapi sampai seheboh itu.

Yang lain sibuk bermain sendiri, tinggal gue yang kaya gembel disini. Cuma Bang Daniel yang sejak tadi gak keliatan batang hidungnya, tadi sih bilangnya ke toilet tapi sampai sekarang belum balik juga.

"Lecek amat muka lo," kata Bang Jisung yang entah sejak kapan duduk disamping gue.

Gue yang sedang beeguling-guling gak jelas sontak berhenti dan menoleh ke arahnya, gue mamasang wajah memelas.

"Laper... Bosan... Gabut..." rengek gue.

Bukannya kasihan, Bang Jisung malah tertawa sampai matanya menyipit. Ok ini menyebalkan.

"Yaudah, ikut gue aja, gue mau keluar cari makanan," kata Kak Seongwoo tiba-tiba.

Mendengar itu gue segera bangun dari posisi tiduran, gue mengangguk-angguk antusias dengan mata berbinar.

"Mau! Mau!"

Persetan deh, gue gabut.

Kak Seongwoo terkekeh pelan, dia menadahkan tangan, meminta kunci motor kepada Bang Jisung.

"Gue minjem motor lo, Bang. Nih bocil kalau dibonceng pake FU nanti bisa main perosotan," Kata Kak Seongwoo sembari senyum meledek ke arah gue. Karena gue anak baik, gue cuma berdecak sembari mencubit lengannya pelan.

Lagian benar juga sih, gue paling susah kalau dibonceng pakai motor ribet gitu.

"Hati-hati, anak orang jangan lo bawa kebut-kebutan," kata Bang Jisung mengingatkan, dia menyerahkan kunci motor kesayangannya, Peugeot Django.

"Woi para makhluk berdosa! Gue mau beli makanan nih, lo pada mau nitip gak?" Teriak Kak Seongwoo.

Sontak semuanya ramai menyebutkan keinganannya masing-masing, gue berjalan mendekati Bang Woojin sembari menadahkan tangan dengan senyum manis terukir dibibir gue.

"Apa?" Bingung Bang Woojin.

"Okane! Mau ikut jajan sama Kak Seongwoo!" Kata gue semangat.

Bang Woojin mendengus pelan, dia mengambil dompetnya di saku, lalu dia menyerahkan dompetnya begitu aja ke gue.

Tiang - Lai Guanlin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang