♡19%

2.7K 324 1
                                    

Hah... gak ada yang lebih menyenangkan dari pada hari libur di hari senin.

Hari ini gue bisa merdeka bermalas-malasan di rumah. Tugas-tugas liburan juga udah selesai gue garap kemarin bersama teman kelompok gue.

Gue duduk dengan tenang di ruang keluarga. Gue menatap televisi yang sedang menayangkan kartun kesukaan gue.

Larva.

Sekarang gue sendirian. Kedua Abang gue entah pergi kemana sejak subuh tadi. Gue gak peduli deh.

Ponsel yang gue letakan di atas dada gue berdering beberapa kali. Notifikasi tanda pesan masuk muncul. Gue menatap beberapa kontak yang mengirim gue pesan dengan perasaan bingung. Tumben Seonho menghubungi gue.

Seonho : Woi loli, gak lupa, kan? Nanti jam 11 kita harus udah kumpul.

Rie : Ada apaan emang?

Seonho : Turnamen.
Seonho : JANGAN BILANG LO LUPA?!

Rie : HAH EMANG HARI INI?!

Seonho : Iya sayangku.
Seonho : cepat siap-siap, nanti si bule gila yang jemput.

Rie : ok
Read

Wahh gue baru ingat. Kalau gue berpartisipasi dalam turnamen tahun ini. Kadang gue suka lupa kalau gue itu salah satu pro player dari game Mobile Legend.

Dan ya, mau gak mau gue bersiap. Sekarang udah jam 10, masih ada 1 jam lagi sampai Samuel datang menjemput.

Squad game gue juga asal banget kebentuknya, sebenarnya kali ini gue agak gak yakin juga bakalan menang. Team dalam turnamen kali ini team baru yang namanya aja gak terkenal.

Banana.

Iya banana, pisang. Salahin Bang Daniel yang pas registrasi malah bikin nama Squad asal-asalan. Katanya otak dia buntu, cuma ada pisang di otaknya. Dah lah.

Waktu menggulirkan layar ponsel, gue melihat nama Guanlin. Loh? Bukannya dia udah gue blokir?

Guanlin : Rie?

Guanlin : jangan di blokir, ya. Add back lagi.
Read

Cih, gak penting.

Gue mengabaikan pesan dari Guanlin. Sekarang gue sedang bersiap, tinggal ganti baju aja sih. Mandi? Ngga deh. Nanti aja sepulang turnamen, toh gue mau mandi atau ngga orang-orang gak akan tau (:

Selesai mengganti baju, gue duduk di depan meja rias. Gue meraih liptint lalu memoleskan liptint itu tipis-tipis di atas bibir gue.

Untuk kulit wajah gue biarin gitu aja, gue cuma nambahin pelembab sama sunscreen.

Pas setelah gue rapih, panggilan dari Samuel masuk.

Samuel is calling

Gue menghela nafas, menyiapkan mental untuk mengangkat telepon dari Samuel.

"Halo?"

"WOIII LOLI! KITA BERANGKAT BARENG JAM SEBELAS, KITA BRIEFING DULU YAK."

Tiang - Lai Guanlin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang