BSC - 32

1.4K 38 0
                                    

"Aarrgghh !!!!"jerit seorang pria mengantam kaca berulang kali dan menghampas semua yang ia dapatkan.

Kamarnya yang penuh dengan serpihan kaca, ia beruntung karena kamar miliknya memiliki kedap suara, darah berceceran dimana seakan luka sayatan yang diciptakan dia menimbulkan rasa sakit sama sekali.

"Bajingan!! Kenapa lo gak mati aja sih hah!!"umpatnya terus menerus.

Diluar lebih tepatnya di ruang tengah, Miyuki yang sudah diperbolehkan pulang itupun karena ia memaksa agar ia dirawat jalan saja mengingat besok adalah hari dimana ia mulai masuk sekolah.

"Bang...."panggilku yang sedang duduk dipangkuan Lukas.

"Apa sayang..."balasnya sembari memakan kue kering.

"Lapar..."ucapku dan ia pun memanggil Hanabi untuk menyiapkan makanan dan obat untuk Miyuki.

"Abang..."panggilku lagi hingga membuat Lukas tak konsen bermain game.

"Apa adekku sayang... yang tercinta..."ucapnya penuh penekanan membuat Debby yang didepannya tertawa geli.

"Suapin..."pintaku membuatnya menghela napas dan mulai menyuapiniku.

"Berasa punya bayi tua yah kaya gitu.."tegur Adlan yang datang bersama Kai.

"Mana Tatsuya perasaan dari malam gue gak liat dia.."sambung Kai.

Mereka yang tidak tahu jika yang berada didalam tengah terluka, karena Naya memberi tahu Tatsuya jika Kai berhasil merebut kembali hati Miyuki dan keduanya pun memutuskan untuk balikan kembali. Tentu saja Tatsuya tidak ikhlas mendengar itu semua ditambah lagi Naya memberi tahu jika Kai memberi cincin kepada gadis kecilnya tersebut.

"Paling dikamar.. aku coba cek dulu yah.."ucapku berdiri dan menghampiri kamar saudaraku.

"Abang !!!"panggilku yang mengetuk kamarnya.

Hanya ada keheningan tanpa jawaban setelah berulang kali Miyuki mengetuk akhirnya pintu tersebut terbuka, saat Miyuki masuk pintu tersebut terkunci dengan otomatis.

"A-abang..."panggilku lagi setelah mencium bau darah.

Dan benar saja saat Miyuki menyalakan lampu betapa syoknya ia melihat Tatsuya yang tengah duduk dengan darah segar yang melumuri tubuhnya. Miyuki pun mengambil sapu dan meminggirkan serpihan kaca tersebut, lututnya lemas saat melihat wajah pucat Tatsuya.

"Abang !!"teriakku histeris dan memapahnya menuju kamar mandi untuk kedua kalinya.

"Pergi !!"hardik Tatsuya menepis tangan Miyuki.

"Kenapa lagi sih hah !! Kamu mau bunuh diri ? Udah bosan hidup hah !! Konyol tau gak !!"omelku menarik paksa ia untuk duduk di bathup.

Lagi - lagi Miyuki mengeluarkan serpihan kaca yang tertancap lumayan banyak di tubuh Tatsuya , tanpa sadar air matanya jatuh menetes bukan karena takut akan darah dan pingsan tetapi rasa sakit dan sesak menimpa hatinya.

"Tunggu aku ambil perban sama kotak obat..."ucapku keluar kamar dan menuju ruang yang terdapat P3K.

Dan sengaja ia menyuruh Hanabi untuk menghampirinya diruang tersebut untuk menyuruh membersihkan serpihan kaca dan darah, lalu Miyuki meminta untuk tidak memberi tahu siapapun.

Setelah itu ia dan Hanabi masuk kedalam kamar Tatsuya, Hanabi membersihkan kekacauan, sedangkan Miyuki mengobati luka Tatsuya.

"Kamu kenapa lagi sih... kamu gak kasian kah sama diri kamu sendiri.. kamu gak kasian kah lukai dirimu sendiri.. kan ada aku, ada bang Lukas. Kalau ada masalah kan bisa cerita.."lirihku sembari membalutnya dengan perban setelah diberi obat merah. "Sekarang gini.. tanganmu luka, lengan atasmu luka, kedua pahamu luka juga.. belum sembuh tangan satunya ini lagi.. mau kamu apa sih bang !! Kamu mau mati kah ?"tanyaku sambil menangis.

Bro X Sist Complex'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang