Hari ini adalah awal bulan, telah terlewat seminggu mereka berlibur di pantai, rasanya semua karyawan ingin kembali ke dua minggu belakang.
Berbeda dengan Rainy Anaya Mentari, setelah alerginya muncul saat games petualangan (Episode-5), Rain lebih sering terdiam di dalam ruangan, sehabis pulang kerja Rain selalu langsung masuk ke dalam kamarnya, hingga nenek angkatnya, dan Azzam sulit menemuinya di rumah dan di kantor.
Entah apa yang membuat Rain seminggu ini terlihat murung, semua bertanya-tanya, apakah Rain malu? Atau Rain tidak mau berbaur lagi? Pastinya Rain sedang menghindari teman-teman di lingkungannya.
Mau sedekat apapun Azzam dengan Rain, Azzam tidak mau mengganggu privasi Rain, begitupun dengan jajaran direksi lainnya, Dimas dan Hanif. Saat di kantor, mereka benar-benar bekerja, jika ada rapat mereka rapat, tapi Rain selalu kembali ke ruangannya.
Namun hari ini, di waktu istirahat kerja, saat Azzam hendak menuju mushola, Azzam melewat ruangan wakil direkturnya tersebut, ternyata Azzam memergoki Rain sedang menangis di ruangannya, terlihat jelas dari jendela luar, melihat hal tersebut, tentu Azzam tidak mungkin diam saja, ketika melihat wakil direkturnya yang sudah dari kecil bersamanya itu menangis. Karena Azzam sudah berjanji pada dirinya bahwa ia akan menjaga Rain.
Azzampun masuk tanpa permisi.
"Zam! Kenapa tidak mengetuk dulu?" Tanya Rain.
"Sudah jelas di depan mata kamu menangis, aku harus tahu alasannya apa." Jawab Azzam.
"Tidak, aku tidak menangis." Jawab Rain sambil menggenggam tissu.
"Ada waktu nanti malam?" Tanya Azzam.
"Mau apa?" Tanya Rain.
"Aku mau sebelum kita pulang ke rumah, kamu cerita kepadaku, ada apa." Jawab Azzam sambil berjalan menuju pintu.
"Tidak mau." Jawab Rain sambil merapikan jilbabnya.
"Aku tidak bertanya kamu mau atau tidak, aku hanya memberitahukan bahwa aku akan menemuimu di Cafe taman, dekat rumah." Jawab Azzam sambil berjalan keluar menuju mushola.
Betapa kesalnya Rain mendengar seperti itu, dia berpikiran untuk tidak datang, tapi di sisi lain, Azzam adalah orang yang selama ini menjaga dia dari kecil, meskipun sebelumnya Azzam dan Rain sempat berpisah karena Rain di masukan ke panti asuhan oleh ayahnya sendiri.
**
Sore pun datang, ternyata Azzam sudha tidak ada di ruangannya, Rain pun bergegas keluar kantor dan pulang ke rumah, di perjalanan, mulanya Rain tidak akan ke Cafe menemui Azzam, tapi karena ia tidak tega akhirnya Rain memberanikan diri untuk ke Cafe taman. Siapa sangka di cafe taman tersebut Rain bertemu dengan band nya Ryan yang sedang live music disana.
"Rain"? Sapa Ryan yang baru saja muncul dari pintu masuk di dalam Cafe.
"Ryan? Lagi apa kamu?" Tanya Rain, dengan nada canggung pada seseorang yang pernah kagum padanya.
"Aku biasa tampil disini Rain, kamu cari Azzam ya? Dia duduk di meja VIP di lantai atas." Ucap Ryan.
"Pantas cafe ini penuh terus, ada artis band terkenalnya sih, ya sudah aku ke atas dulu ya Yan?" Pamit Rain.
Rain pun berjalan ke atas, menaiki satu demi satu anak tangga. Setibanya di atas, Rain melihat sosok tampan tersebut sedang memainkan bunga yang ada di atas meja.
"Assalamualaikum" Ucap Rain membuka ruangan VIP tersebut.
"Waalaikum salam, eh Rain, duduk Rain, aku sudah pesankan minuman kesukaan mu." Ucap Azzam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Romance"Siapa bilang tak punya keluarga membuat diri semakin lemah? Cita-cita diraih bukan karena orang lain, tapi diri sendiri. Aku tetap hidup, meski tak ada ayah dan ibu." - Rainy Anaya Mentari