Rain - Your Day (Episode ke - 16)

25 1 0
                                        

Pagi ini Rain terbangun, dan saat tersadar ia sudah berada di kamarnya. Yang ia pikirkan pertama adalah Azzam.

"Azzam kemana?" Tanya Rain dalam hati.

Rain pun segera bersiap-siap. Namun salah satu pelayan di rumahnya masuk ke kamar.

"Mba Rain sudah bangun? Syukurlah." Jawab Pelayan tersebut.

"Loh memang kenapa mba?" Tanya Rain.

"Mba Rain sudah tidur dua hari." Ucapnya.

"Serius mba? yasudah saya mau langsung siap-siap ya mba." Ucap Rain.

"Tidak mba, mba harus tetap istirahat, nanti nenek mau menjenguk kesini, nenek masih dilantai bawah." Ucap pelayan tersebut.

Tidak lama nenek datang dan masuk ke kamar Rain.

"Gimana keadaanmu Nay?" Tanya nenek sambil mengusap kepala Rain.

"Alhamdulillah nek, sudah membaik." Jawab Rain.

"Azzam sangat khawatir dengan keadaanmu, lain kali jangan bermain hujan lagi." Ucap nenek.

"Iya nek, maaf ya nek." Ucap Rain.

"Ya sudah, bi tolong siapkan sarapan untuk Rain. Rain, nenek mau melihat keadaan kantor sekarang, nenek pikir nenek sudah cukup sehat sekarang." Ucap Nenek.

"Nenek tidak di rumah saja menemani Anaya?" Tanya Rain.

"Tidak, nenek tidak enak pada karyawan lain, karena sudah cukup lama tidak ke kantor, lagi pula nenek sudah memberi kabar pada Azzam mau ke kantor sekarang." Ucap nenek.

"Ya sudah, nenek hati-hati nek." Ucap rain.

"Iya nenek berangkat dulu ya Nay" Ucap nenek sambil mengecup kening Anay.

Tidak lama, nenek keluar kamar, dan Rain kembali berbaring di kasur. Pelayan pun keluar kamar untuk menyiapkan sarapan Rain.

Rain masih bertanya-tanya mengapa dia bisa sampai tertidur dua hari lamanya. Dia masih tidak ingat dan masih cukup lemas untuk mencari informasi, mungkin dia akan bertanya pada Azzam saja nanti, jika Azzam sudah pulang kantor.

Rain kebosanan, dan dia lebih memilih untuk berjalan ke halaman rumahnya yang bak istana itu. Dia berjalan-jalan di ikuti oleh dua orang pelayannya. Karena rumah Rain terdapat tiga lapis gerbang rumah, maka ia berjalan cukup di halaman pertama saja tidak melewati gerbang kedua dan ketiga rumahnya.

Pemandangan rumah yang bak istana tersebut, baru ia nikmati saat ini ketika ia sakit, karena tiap hari harus bekerja di kantor. Pemandangan yang indah, bunga yang bermekaran, dan hewan-hewan peliharaan beragam ada di halaman rumahnya.

Rain terus berkeliling, disana terdapat banyak sekali payung, sehingga jika sewaktu-waktu turun hujan, Rain bisa langsung terlindungi tanpa kambuh alerginya.

Rain terus berkeliling dan duduk di taman. Dia memandangi rumah yang beberapa tahunke belakang ini menjadi tempat tinggalnya. Rumah besar seperti istana.

Setelah puas berkeliling, rain memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Dan ketika ia hendak masuk ke rumah, mobil Cooper milik Azzam sudah terparkir di depan pintu rumah, melihat mobil Azzam ada, Rain langsung berlari dan memastikan apakah Azzambenar pulang atau tidak. Setelah Rain masuk, benar saja Azzam baru turun keluar dari lift rumahnya.

"Azzam!" Teriak Rain.

"Dari mana kamu? Aku cari ke kamar tidak ada." Ucap Azzam.

"Aku berkeliling tadi, mumpung sedang libur. Hhehe " Jawab Rain sambil tersenyum.

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang