Happy reading guys....
"Kamu kenapa pake baju sekolah ?" Tanya jungkook sambil memasukan sepotong kentang goreng ke dalam mulutnya.
"Itu pak... eh... oppa, tadi saya ke sekolah, eh ternyata sekolah di liburkan, katanya ada pertemuan guru. Oppa kenapa ga ikut kan oppa guru juga?" Seulgi meminum minumannya hingga tandas sehingga menimbulkan bunyi sruuuttt. Mereka berdua telah bersepakat untuk tidak berbicara formal saat di luar jam sekolah.
"Oh itu... saya malas, ga penting juga. Lagian saya anak pemilik sekolah"
"Uhuk...uhuk..." seulgi yang sedang mengunyah donat tersedak begitu mendengar perkataan jungkook tadi.
"Eh... kamu kenapa... ini airnya...." seulgi segera meminum minuman milik jungkook hingga habis tak bersisa.
"Yah... oppa... mianhae... habis..."
"Ga apa... bisa pesan lagi"
'Pantesan kaya, anaknya pemilik sekolah...' pikir seulgi.
....
"Makasih ya..." setelah seulgi turun jungkook langsung memutar mobilnya balik.
"Kok kayak ada yang ketinggalan ya ?, tas ada, kunci mo... ya ampun motor gue...." seulgi langsung berlari ke depan komplek rumah untuk mencari bis kota.
"Untuk lo ga hilang..." ucap seulgi setelah ia menemukan motor kesayangannya sedang terparkir cantik di parkiran toko buku tadi.
Saat di tengah jalan motor seulgi tiba-tiba saja mati.
"Ya ampun.. kitty lo kenapa lagi sih"
"Ihh kitty...kok pake abis segala sih bensinnya" terpaksa ia harus mendorong motornya, tetapi belum beberapa meter es kelapa segar sudah menggoda, menggoda seulgi untuk mencicipinya. Dan di sana seulgi melihat seseorang yang tidak asing.
"Itu bukannya jimin ya... oh my god, malaikat penyelamat gue" seulgi langsung berjalan ke arah jimin dan memukul belakangnya yang membuat jimin tersedak air kelapa.
"Uhukkkk...uhukk... siapa sih rese banget." Jimin membalikan badannya, disana berdiri seulgi yang senyum-senyum tak jelas sambil mengedip-ngedip ke arah jimin.
"Lo lagi...lo lagi... ga bosen-bosennya ya lo gangguin hidup gue..."
"Hehe... gue cuma mau minta tolong aja..." kata seulgi sambil menunjuk motornya yang terpakir di depan warung kaki lima itu.
"emang motor lo kenapa ?"
"Habis bensinnya... gue boleh pinjam motor lo ga ? Bentar aja kok cuman buat beli bensin spbu depan situ... boleh ya... please" seulgi mengedip-ngedipkan matanya ke arah jimin. Membuat jimin mau tak mau, rela tak rela harus meminjamkan motor kesayangannya.
"Nih kunci motornya... jangan sampe lecet, ke gores sedikit leher lo gue gorok"
'Ya ampun... sadis banget nih orang'
"Eh iya... Tengkyu yah...." seulgi langsung berjalan ke tempar motor jimin di parkirkan.
"Eh... jimin... lo seret motor gue sampe rumah ya, itu pun kalo lo mau motor lo balik..." setelah teriak seulgi langsung memacu motor jimin ke rumahnya.
"Woyyyy... cewek kampret.... balikin motor gue..." jimin hendak mengejar tetapi seulgi tapi di tahan oleh pemilik kedai.
"Eh... hyung... lo belum bayar.." setelah membayar jimin terpaksa harus menyeret motor seulgi dari kedai itu sampai rumahnya yang jaraknya cukup jauh. Sepanjang jalan jimin tak henti-hentinya memyumpah serapahi seulgi dari mulai kata-kata yang halus hingga kata-kata yang kasar.
Ting...tong...
Ting...tong...
Ting...tong...
Jimin memencet bel rumah seulgi tidak sabar.
"Ne...ne... eh den... masuk den..."
"Ne ahjuma... seulginya mana ya ahjuma?"
"Ada den di garasi motor" jimin langsung menyeret motor seulgi ke garasi. Di sana dia melihat seulgi sedang berdiri di temani dengan motor jimin yang sudah penuh dengan tempelan hello kitty.
"Yakkk.... seulgi gila.. itu motor gue....." teriak jimin kesal
"Oh motor lo... ups gue ga tau..." menutup mulutnya layaknya anak kecil yang polos.
Jimin ingin memaki... tapi ia urungkan, berperang dikandang lawan pasti ia tak akan menang. Dan ia hanya bisa pasrah, mungkin besok ia akan meminta motor baru pada ayahnya.
Thanks for reading
Don't forget to vote and comment
See you next part😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
gayring style
Fanfictiongadis bernama seulgi yang mengira jika guru laki-lakinya yang masih muda menyukai teman sekelasnya yang juga laki-laki. Pemeran : -kang seulgi -park jimin -jeon jungkook Ps: up setiap malam minggu