interview with jin

10 1 0
                                    

Happy reading guys

"Haii bro...tumben lo ajakin gue ke sini??" Tanya jin heran sambil mendaratkan bokongnya ke bangku yang ada di seberang jimin. Sekarang mereka sedang berada di salah satu cafe hits, seoul.

"Pesen dulu, ntar aja nanyanya"

"Ok..." jin membuka buku menu dan memanggil waiters untuk memesan.

"Agashi...." panggil jin pada salah satu waiters yang cukup cantik.

"Ne..."

"Lemon tart sama coklat panasnya satu"

"Lemon tart 1, coklat panasnya satu... ada lagi??" Waiters itu.

"Nomor hpnya..."ucap jin sambil mengedipkan sebelah matanya. waiters itu tersenyum malu lalu kembali ke dapur untuk membuatkan pesanan.

"Lo mau nanya apa ?"

"Gini......" jimin menceritakan kejadian yang terjadi di sekolah tadi. Jin yang mendengar itu hanya mangut-mangut.

"Menurut gue... lo kayanya suka deh sama seulgi..."

"Dih... gue suka sama tu bogo ngeselin... mimpi kali ya..." jimin membantah pendapat jin.

"Tapi ya jimin... menurut teori gue... mulai dari lo yang curiga sama guanlin dan seulgi, lalu lo ga suka kalau guanlin nganterin seulgi pulang. Dari itu gue asumsikan kalo lo itu suka sama seulgi..." jimin mengigit kuku jarinya, sambil mengetarkan kakiknya layaknya orang sedang berpikir.

"Tapi masak iya gue suka sama bogo, apanya yang bisa gue suka, badan kurus kerempeng, suara cempreng, jahil, rese, tampang biasa-biasa aja" jimin tetap membantah

"Lo bilang biasa-biasa aja, mata lu udah katarak, seulgi itu cantik... banget malahan, tapi masih cantikan irene gue sih"

"Tapikan..."

"Udah... pas lo pulang nantinlo renungin di kamar lu... lu beneran suka apa engga sama seulgi    kalau lu beneran suka, gue saranin buat lo untuk segera nyatain perasaan lo sama dia. Inget lo punya saingan, yaitu guanlin, gue liat dia suka banget sama seulgi. Jangan sampe lo keduluan sama dia" jimin tak menjawab, ia masih sibuk bergulat dengan pikirannya, pikirannya selalu membantah, tetapi tidak dengan hati kecilnya.

'Apa gue beneran cinta sama bogo...'

"Udah... tunggu sampe rumah aja lo mikirnya... di sini kita senang-senang aja ok..."

....

Kini Jimin menatap langit-langit kamar temaramnya itu, kamar bertema dark white menunjukkan kalau dia benar-benar seorang namja. Bau maskulin tercium benar-benar diruangan itu.

"Apa gue beneran suka sama bogo...??"

"Argh.... stress gue mikirinnya" teriak jimin sambil terduduk, teriakan itu membuat ibunya yang kebetulan lewat segera mengetuk pintunya dengan tak sabarab, khawatir dengan anaknya yang tiba-tiba berteriak kencang.

"Ne... oo... wae eomma..." tanya jimin setelah membukakan pintu untuk eommanya.

"Eomma cuma khawatir aja, abisnya kamu teriak-teriak ga jelas tadi..." jawab ibunya, terlihat sedikit raut khawatir di wajah wanita paruh baya yang kulit wajahnya tak ada keriput sedikitpun walapun umurnya bisa dikatakan sudah berkepala empat.

"Hehe... mian eomma..." jimin hanya cengegesan...

"Huh.. ne... masuk gih kedalam kamar, istirahat, besok sekolah..."

"Ne... good night eomma..." setelah mengucapkan itu jimin langsung masuk kedalam kamar dan menguncinya dari dalam. Bukannya langsung tidur jimin justru kembali menatap langit-langit sambil memikirkan hal yang sama dengan tadi, yaitu perasaannya terhadap seulgi, dia tidak tahu perasaan ini, tetapi keinginan untuk melindungi seulgi tertanam sangat kuat dalam dirinya. Ia bingung, ini perasaan sebagai abang, atau seorang kekasih.

Thanks for reading
Don't forget to vote and comment
See you next part😘😘😘

gayring styleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang