jealous part 2

18 1 0
                                    

Happy reading guys.....

"Laknat....." panggil seulgi sambil menjalankan kursi rodanya ke arah jimin. Jimin yang di panggil laknat memandang seulgi tak percaya, bagaimana nama bagus yang diberikan orang tuanya dengan mudah diubah menjadi laknat oleh yeoja yang sekarang berada di depannya.

"Lo.... panggil gue apa tadi... siapa tau gue salah dengar..."

"Ck... laknat, kenapa?? Ga suka??" Tanya seulgi garang. Jimin menelan air ludahnya dengan susah payah. Bagaimana seulgi yang menyebalkan kini bertransformasi jadi galak seperti ini.

"Gimana drama gue... baguskan.. hehe... itu tugas drama minggu depan" jimin yang mendengar itu menatap seulgi tak percaya.

'Jadi dia tadi cuman drama??' Tanya jimin dalam hatinya.

"Bagus banget.. sumpah. Tapi lebih bagus kalo lo ga drama sama sekali didepan gue.."

"Hehe..."

"Cengegesan aja lu"

"Jimin gue minta pertanggung jawaban lo..."

"Idih... gue aja ga pernah nyetuh lo... pake minta pertanggung jawaban segala... ga.. ga..." seulgi menatap jimin datar.

"Udah ngocehnya ?? Ck... yaudah ga jadi gue minta tanggung jawabnya. Gue juga bisa jalanin ni kursi roda..." seulgi langsung menjalankan kursi rodanya dengan susah payah demi menggapai kelas yang ada di ujung koridor. Jimin yang melihat itu hendak membantu, tetapi guanlin sudah terlebih dahulu menghampiri seulgi dan membantu seulgi mendorong kursi rodanya.

'Kenapa dada gue sesak ya...' tanya jimin dalam hatinya. Terlalu malas untuk memikirkan hal seperti itu ia memilih langsung berjalan ke kelas.

"Hai broo... tepuk jin dari belakang" jimin tak menjawab, melainkan langsung duduk dan menelungkupkan kepalanya ke meja. Mengabaikan jin yang terus memandang ke arahnya heran.

.....

"Lo kenapa ??" Jimin tak menjawab, ia terlalu sibuk melihat ke arah seulgi yang makan disuap oleh guanlin. Jin yang melihat itu mengikuti arah pamdangan jimin.

"Lo jealous ya..." boom...tebakan jin benar, sekarang dirinya jealous. Sangat-sangat jealous.

"Udah ah... gue ga mau mikirin itu dulu" ucap jimin sambil memakan cepat makanannya.

"Jin bayarin makanan gue ya..." ucap jimin menepuk bahu jin lalu pergi dari kantin.

"Yakkkk... jimin... arggh... untung temen..."

Jimin yang malas untuk memilih pergi ke rooftop, berbaring di sana sambil memperhatikan indahnya langit biru, tapi tidak selaras dengan hatinya yang di rundung kecemburuan. Apa yang harus dia lakukan. Apakah ia harus mengungkapkan perasaannya.

"Hai... boleh duduk??" Tanya seorang yeoja berparas imut dan cantik, dia joy penggemar rahasia jimin. Ia tahu jika jimin menyukai seulgi, hatinya sedikit sakit jika mengingat itu.

"Wae ??" Tanya joy.

"Huft...ani..."

"Hemm......"

"Udah lama di sini??" Tanya joy, padahal ia tau.

"Engga.. baru saja kok"

"Oh..." joy hanya mengangguk-angguk.

"Lo ga ke kelas ?"

"Ga... gue lagi melas belajar, lagi pula itu pelajaran matematika, lo tau sendirikan gurunya gimana"

"Hehe... iya... gurunya galak banget, gue ga suka kalo dia ngomong didepan gue, air liurnya muncrat semua...jigongnya beuh... bau bangke, kaya ga pernah disikat setahun"

"Haha... iya... apalagi kalo dia lagi marah-marah, gue yakin tu meja guru abis basah sama air liurnya..."

"Haha iya..."

.....

"Stt...stttt..."

"apaan sih gi ??"

"Lo tau ga jimin kemana??"

"Ga tau gue, kenapa lo nyariin dia??"

"Ga... cuman nanya doang..." irene hanya beroh ria.

"Eh rine... lo sadar ga... kalo joy juga ga ada di kelas."

"Oh iya, gue dari tadi ga liat joy, joy kemana ya..."

"Ye... lo... malah nanya balik" ucap seulgi cukup kencang sambil menonyor kepala irene. Itu membuat semua perhatian kelas tertuju kepada mereka berdua.

"Seulgi... irene... kalian berdua kenapa ribut di jam saya..." irene menatap ngeri melihat air liur pak hyung sik yang sudah membasahi wajah jehop yang kebetulan berada didepannya.

"Egh... itu pa... saya sama irene lagi latihan drama buat ambil nilai seni minggu depan"

"Kalian tahukan ini pelajaran matematika, bukan pelajaran seni... jangan ulangi itu lagi"

"Siap pak..."

Thanks for reading
Don't forget to vote and comment
See you next part😘😘😘

gayring styleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang