Tok tok tok!
"Masuk."
Setelah mendapat izin dari sang pemilik kamar, lelaki bongsor itu langsung saja masuk dan merebahkan diri di samping sang kakak yang lagi asik membaca buku.
GREP!
Namjoo kaget akan kehadiran seonho. Gak biasanya adiknya ini dateng langsung memeluknya dengan lesu.
Namjoo lagi senderan di kepala ranjang sambil baca buku series detektif favorit dia dan sang adik asik meluk dirinya dari samping dengan erat. Tak lupa menenggelamkan wajahnya yang sudah banjir air mata.
–eh?! Banjir air mata???
"Loh? Seonho kenapa???"
"Hiks– kak~"
"Cerita sama kakak coba."
Namjoo menaruh bukunya dan bersiap mendengarkan curhatan sang adik.
"Kenapa, hm???"
"S-seonho– hiks, suka sa-sama orang," cicit seonho mengawali ceritanya sambil menunduk memainkan ujung baju tidurnya.
"Yang bener?! Ciyeeee adeknya kakak udah gede yaa~ siapa tuh? Temen sekelas kamu?" bocah kelas satu sekolah menengah atas itu mengangguk malu.
"Ya trus kenapa kamu nangis?" tanya namjoo bingung.
"A-aku biasa main s-sama dia pas pulang sekolah ke p-pe-perpustakaan nasional–hiks. D-dia suka baca b-buku soalnya," lanjut seonho masih terisak.
"Tunggu! Ohhh jadi ini sebenernya alesan kamu pulang telat mulu, hm???"
Seonho terlonjak. Dia baru inget kalo dia selalu beralasan kerja kelompok setiap pulang telat.
"Maaf kak," bibir seonho melengkung ke bawah.
"Yaudah kakak maafin. Tapi besok-besok jujur aja kalo mau nemenin dia ke perpustakaan nasional gitu," seonho mengangguk patuh.
"Tapi kak......T-ta-tadi pas pulang sekolah s-seonho liat dia s-sama cowok," ujar seonho cemberut lagi.
Namjoo mengelus rambut adiknya, "Gausah sedih. Posthink coba. Mungkin aja itu kakaknya?"
Seonho menggeleng, "Dia gapunya kakak...." ujar seonho lemah
"Hhhhh... Seonho liat mukanya?"
"Enggak keliatan kak... Mukanya blur kayak ha minblur yang suka kakak tonton," namjoo mengernyit dan refleks memukul kecil kepala seonho.
"Gausah bawa-bawa dia, ho!"
"Hiks–pokoknya aku sedih banget, kaaaakkkk~~~" seonho semakin mengeratkan pelukannya pada namjo dan menghentak-hentakan kakinya brutal di ranjang namjoo.
"Aduh ho! Jangan gabisa diem dong! ini nanti jatoh bedua!"
Seonho masih bodo amat. Namjoo memutar bola matanya. Capek juga ya ngurus anak kecil yang baru patah hati.
"Yaudah ho, mending tidur. Trus besok tanya ke dia nya..."
"Besok seonho gamau masuk!" ujar seonho cepat masih dengan menelungkupkan wajahnya.
"Lah kok?!"
"Seonho masih sedih kaaakk~" rengeknya.
"Yeuuu gajelas deh! Pokoknya besok tetep masuk ya! Gaada alesan!" ucap namjoo sambil melotot.
"Sana balik ke kamar kamu!" usir namjoo.
"Gamau ah! Mau disini aja sama kakak~"
Namjoo menghela napas pasrah, "Terserah ho..."
"Yeay!" serunya riang dan kembali mencari posisi nyaman untuk tidur.
"Jangan peluk kakak kenceng-kenceng ho! Kakak gabisa napasss!!!"
"Gapapa, biar kak namjoo kurus."
"Ugh!"
Seriusan ini yg vote cuma 1/5 dari total yg baca??? (ಥ_ಥ)
Hhhh yaudahlah yaa semoga orang-orang seperti itu diberi hidayah agar dapat lebih menghargai karya orang lain aamiin(っ˘ڡ˘ς)
Vomment juceyooong♪v(⌒o⌒)v♪