Malam semuanya,
Sebelumnya mau menjelaskan sedikit,
Sebenarnya saat nulis part 25 aku memang sengaja menulis usia kehamilan elena 3 bulan dengan alasan di usia itu kehamilan belum terlalu kelihatan alias perut elena belum kelihatan banget membuncitnya.
Tapi banyak yang bilang seharusnya jenis kelamin baru terlihat diusia empat bulan. Tapi ada juga teman yang bilang dia pernah baca buku jika dibulan ketiga sudah bisa. Ah entahlah, aku ngikut yang banyak orang katakan saja. Empat bulan.Nah ada kendala lagi disini.
Aku punya kenalan yang hamil anak kembar. Kehamilan anak kembar itu berbeda dengan yang hamil satu anak. Usia empat bulan pada kehamilan bayi kembar perutnya sama besar dengan perut ibu hamil enam bulan yang mengandung satu baby.Aku dilema nih disini. Masa perut elena udah besar banget sih. Padahal aku pengen perut elena itu belum kelihatan membesarnya. Masa aku harus edit ulang cerita atau meniadakan part jenis kelamin kemarin.
Aku pengennya perut elena masih kecil gitu. Karena elena harus menyembunyikan kehamilannya.Lalu ada teman atau readers Haebaragi18 yang ngasih info singkat tentang kakaknya yang hamil kembar. Dan benar seperti yang aku bilang di atas jika kehamilan 4 bulan untuk bayi kembar itu sudah terlihat besar perutnya. Padahal kan elena harus menutupinya dari sesuatu. Setelah kupikir kembali. Jadilah part 25 aku revisi.
Usia kehamilan elena 3 bulan dan info tentang jenis kelamin dihapuskan di part 25 ya. Karena di usia itu belum terlihat jenis kelaminnya. Tapi sudah ketahuan jika baby atau janin yang dikandung kembar. Ini juga info dari haerabagi.
Terakhir thanks buat Haebaragi18 yang membantuku untuk revisi dan memperbaiki cerita ini dengan memberikan info tentang kehamilan kembar. Jadi cerita ini kembali pas dan sesuai keinginanku.
AKU TAMBAH ATAU DITULIS LEBIH PART INI DARI YANG SEMALAM.
Happy reading ya all.
.◎°˙♡˙°◎.
Elena langsung berlari setelah taxi sampai di rumah sakit dan membayarnya. Dia berlari secepat yang dia bisa. Seakan dia tengah berlari dikejar waktu. Harus sampai secepatnya dan yak ingin membuang waktu sedetikpun untuk berhenti. Yang ada dipikirannya hanya Diego. Pria itu.
Elena berlari menyusuri lorong, menghiraukan teriakan perawat uang melarangnya untuk berlarian. Tak memperdulikan orang yang mengumpat akobat tertabrak olehnya.
Saat dia berada di depan pintu ruangan diego. Dia membukanya dengan cepat dan membeku. Matanya mengerjap beberapa kali. Hingga airmata jatuh menyusuri pipinya. Airmata yang semakin lama semakin deras.
"Diego," lirihnya tak percaya.
"Syukurlah, kau sudah datang elena." Mira mengusap ke dua pipinya. Untuk menghilangkan jejak airmata di sana. Wanita itu berjalan mendekati elena. Berdiri di depannya. Dia sudah menganggap elena sebagai saudaranya sendiri. Dan mira tau betapa berartinya diego bagi elena. Wanita itu sudah mengatakan semuanya padanya. Bahkan mengenai kesepakatan elena dengan elise. Karena sangat mempercayai mira. Dan mira sangat terharu dengan besarnya pengorbanan elena. Itu sebabnya dia selalu membantu elena untuk merawat dan menjaga diego.
"Aku akan meninggalkan kalian. Mendekatlah ke arahnya." Mira menepuk pundak elena lalu berjalan keluar dan menutup pintu.
Elena masih berdiri dengan airmata yang tak pernah berhenti mengalir. Dengan perlahan dia mendekat ke arah ranjang diego. Dia terdiam dengan berdiri di pinggir ranjang. Tak bisa mengeluarkan kata-kata. Hanya memandang diego dalam diam. Seakan dia tak percaya dengan apa yang dia lihatnya saat ini. Diego, dia....
KAMU SEDANG MEMBACA
Expensive Baby [Update Di Webnovel]
General Fiction"Maukah kau tidur dengan suamiku hingga hamil dan melahirkan anaknya?" Elena Wasley bertemu kembali dengan kembarannya, Elise. Dia meminta bantuan Elena untuk mengandung anak dari suaminya, Brian Fernandez. Tentu saja, Elena menolak karena sebentar...