29

27.2K 1.5K 66
                                    

Pagi semua,
Seperti yang aku bilang sebelumnya. Aku posting kelanjutan cerita ini normal tanpa private (*aku labil ya hahaha) Tapi gk menutup kemungkinan jika suatu saat aku update private ya.

Happy reading.

.◎°˙♡˙°◎.

Tiara yakin ada sesuatu yang sedang terjadi. Dan dia harus mencari tau hal itu. Dia masih ingat dengan jelas bahwa elise mandul dan sulit hamjl. Jadi, bagaimana mungkin tiara percaya jika wanita itu kini tengah berbadan dua? Tentu saja tiara curiga.

"Mom, aku ada keperluan mendesak." Tanpa menunggu jawaban ibunya tiara berjalan ke arah elena pergi. Dia masih melihat punggung wanita itu. Mengejarnya dan mengikuti kemana wanita itu akan pergi. Tiara menjaga jaraknya dari elena. Wanita itu bersembunyi di balik dinding saat elena menghampiri seorang perawat dan berbicara dengannya.

"Apa yang sebenarnya dilakukan elise di rumah sakit ini? Apa dia menjenguk seseorang yang sakit? Tapi setau ku wanita itu yatim piatu dan sebatang kara. Atau jangan-jangan dia menyembunyikan sesuatu di rumah sakit ini. Sesuatu tang berhubungan dengan kehamilan palsunya." Tiara berbicara seorang diri dengan mata yang terus mengawasi elena. Jarak tempatnya bersembunyi dengan elena cukup jauh, membuag tiara kesal karena tak bisa mendengarkan pembicaraan mereka.

Tak berapa lama elena pergi meninggalkan perawat itu. Dan dengan cepat tiara keluar dari persembunyiannya dan menghampiri sang perawat yang tak lain adalah mira.

"Maaf, suster. Apa yang wanita itu bicarakan padamu?" Tiara bertanya pada mira dengan mata yang masih memandang elena. Tiara tak ingin kehilangan elena yang dia pikir afalah elise.

Mira memandang wanita di sampingnya itu dengan kening yang mengerut. Aneh, kenapa ada seorang wanita yang tiba-tiba menanyakan tentang apa yang dikatakan elena padanya. Dengan cepat mata mira memindai penampilan tiara. Dan satu kesimpulan dia dapatkan. Wanita cantik nan angkuh ini pasti bukan kenalan elena. Dan mira merasa bahwa wanita itu memiliki niat jahat kepada elena.

Tak mendapatkan jawaban, tiara menoleh menatap wajah mira. Menuntut jawaban dengan dagu yang mendongak angkuh. Khas seorang tiara sang model terkenal.

"Dia hanya bertanya dimana letak toilet umum."

"Benarkah?" Tiara seakan tak percaya karena tadi dia melihat elena dan mira berbicara lama.

Mira mengangguk dan mengatakan harus pergi untuk bekerja kembali. Tiara tak perduli, tak mendapatkan info apapun dari mira. Dia kembali ingin mengikuti elena namun sayang dia sudah kehilangan jejak.

Mira berjalan menjauh dan sesekali melirik ke arah belakang. Menatap punggung tiara dengan curiga. Siapa wanita itu? Dia akan memberitahukan elena mengenai wanita aneh dan mencurigakan itu.

***

Hari berlalu begitu cepat. Kini perut elena sudah makin membesar dan dia tak bisa terus menemani dan merawat diego. Pria itu kini jauh lebih baik namun dia masih harus melakukan beberapa kali terapi agar bisa berjalan normal kembali.

Dan tiba saatnya elena berpamitan pada diego, berpura-pura pergi keluar kota untuk enam bulan ke depan.

"Jadi, kau akan berangkat hari ini." Nada suara diega lemah, dia tak senang dengan kepergian elena.

"Ya kak. Aku harus berangkat sekarang." Untuk meyakinkan diego, elena bahkan membawa koper berisi baju-bajunya.

"Tidak bisakah, kau membatalkannya." Diego berharap elena tak jadi pergi.

"Tak bisa kak. Aku harus pergi. Aku sudah banyak menyusahkan shelina. Jadi, tidak mungkin aku membuatnya kecewa dengan membatalkan kepergianku."

Diego menatap lekat elena. Hatinya benar-benar tak rela melepaskan elena pergi.

Expensive Baby [Update Di Webnovel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang