6

29.4K 1.2K 43
                                    

.○°˙♡˙°○.

Aku tak bisa hamil

Teringat kembali kata-kata yang elise ucapkan. Elena tak menyangka elise akan mengatakan itu. Apa adiknya sungguh tak bisa hamil? Benar-benar tak akan hamil sampai kapanpun. Raut wajah elise yang sedih dan frustasi kembali terbayang dalam ingatannya. Membuat kening elena mengernyit menahan sakit yang dia rasakan. Dia tak sanggup melihat elise menunjukkan wajah seperti itu. Dia sangat ingin membantu elise. Bahkan jika elise meminta satu ginjalnya, elena pasti akan menyetujui hal itu.

Tapi ini? Berhubungan sex dengan suami elise dan hamil anak pria itu, elena tentu saja tak bisa. Hal itu terlalu berat untuk dilakukan. Dia akui jika pria yang bernama brian yang merupakan suami elise adalah pria yang sangat tampan tapi membiarkan pria asing untuk menyentuhnya dia tak bisa. Dia sudah bertekad untuk menyerahkan keperawanannya hanya untuk suaminya kelak. Dan itu adalah diego kekasihnya.

"Kak elena, blackforest-nya habis. Dan ada pesanan kue ulang tahun." Evelyn mengajak elena berbicara. Mengatakan pesanan kue yang harus elena buat.

Tapi gadis itu hanya diam dan tak merespon. Evelyn menepuk pundak elena untuk menyadarkannya.

"Eh? Ah evelyn, ada apa?" Badan elena berdenyut dan langsung menoleh ke arah evelyn di sampingnya.

"Kak elena melamun?" Kening evelyn berkerut. Dia tak pernah melihat elena melamun. Ini pertama kalinya. Dan dia yakin kak elena pasti memiliki masalah.

"Ada apa?" Elena mengabaikan pertanyaan evelyn dan kembali bertanya.

"Kue Blackforest habis dan ada pesanan kue ulang tahun."

"Oh, oke. Aku akan membuatnya." Elena bergegas menyiapkan bahan-bahan yang dia butuhkan. Tapi pikirannya kembali memikirkan perkaraan elise. Dia juga memikirkan bagaimana kecewanya diego jika dia menyetujui permintaan elise itu. Tapi dia sungguh tak bisa lepas dari bayang-bayang wajah elise yang sangat tersiksa dan frustasi memohon bantuan padanya kemarin.

Saat elena mengambil mangkuk besar tak sengaja tangannya menyenggol sebuah piring dan mentebabkan piring itu terjatuh.

Suara pecahan kaca memekikkan suasana dapur yang sepi. Elena terdiam tak percaya dengan apa tang baru saja dia lakukan. Evelyn dan shelina masuk ke dalam dapur untuk melihat apa yang terjadi. Elena masih terdiam. Jantungnya berdenyut kencang dan rasa gelisah menyerbunya. Ada hal yang tak beres tengah dia rasakan. Seakan ada sesuatu yang sangat buruk tengah terjadi.

"Kak elena tidak apa-apa?" Shelina berjalan menghampirinya. Meyadari bahwa elena masih mematung tak percaya.

"Evelyn cepat ambil sapu dan bersihkan pecahan kacanya." Evelun bergerak cepat mencari sapu. Sedangkan shelina menarik tangan elena untuk menjauhi pecahan kaca piring itu. Tangan elena bergetar, jantungnya masih berdegup kencang dan hatinya semakin gelisah tak wajar. Ada apa? Apa ada hal buruk yang akan terjadi?

Suara dering ponsel elena membuat gadis itu semakin bergetar. Dia mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Jantungnya semakin berdebar saat menatap nama sang pemanggil. Diego. Dengan jari gemetar elena menerima panggilan itu.

"Ha—hallo." Elena mengernyitkan kening saat suara asing menjawab sapaannya. Lalu matanya membesar tak percaya saat orang yang memanggilnya menjelaskan sesuatu.

"APA?!" Teriak elena tak percaya. Sebelah tangannya membungkam mulut. Airmata mulai memupuk di sudut mata. Dia terdiam mendengar seluruh perkataan orang asing itu. Dan saat panggilan itu berakhir tubuh elena berubah seperti jelly. Yang sangat ringan hingga dia hampir saja terjatuh jika shelina tak menahannya.

"Kak elena, ada apa?" Shelina bertanya panik melihat elena yang kehilangan fokus.

"Di—diego masuk rumah sakit." Suara elena terbata dan bergetar.

Expensive Baby [Update Di Webnovel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang