27

26.1K 1.3K 102
                                    

Malam dear,
Udah lama banget ya aku gk update. Aku benar-benar sibuk seminggu kemarin. Kejar deadline ditambah ada yang rusak moodku. Bawaannya baper mulu ditambah pms jadinya nambah deh hancur moodku.

Anggep aja aku baperan, tapi sumpah ya. Aku keki, kesel dan bete banget. Anjloknya moodku bahkan membuatku hampir saja membuat cerita ini onhold atau unpublish cerita ini. Tapi, aku yakin masih ada beberapa orang—my lovely readers yang menunggu dan menanti2 kelanjutan cerita ini.

So, let's reading.

.◎°˙♡˙°◎.

Hari sudah malam ketika mira membangunkan elena. Tidur selama empat jam sudah membuat elena jauh lebih baik.

"Aku membawakan makanan untukmu. Makanlah. Kau pasti lapar." Mira memindahkan nampan yang sebelumnya dia letakkan di nakas ke atas pangkuan elena.

"Bagaimana keadaan diego?" elena mulai memakan makanannya.

"Jangan khawatir. Dia baik-baik saja. Diego tadi menanyakan keberadaanmu. Dan aku katakan padanya, kau sedang ada urusan dengan pekerjaanmu." Elena tersenyum lemah.

"Terimakasih mira. Aku tak tau harus membalas semua kebaikanmu dengan apa."

"Hei, kau tak perlu sungkan. Kau sudah seperti keluargaku. Aku senang bisa membantumu. Tapi, elena...." Mira terdiam sesaat. Matanya menatap elena lekat.

Elena menghentikan suapannya dan menoleh ke arah mira. Siap mendengarkan apa yang ingin wanita itu katakan.

"Diego sudah sadar sekarang. Lalu bagaimana dengan kehamilanmu? Apa kau akan mengatakan semuanya pada diego? Atau menyembunyikannya?"

Elena terdiam dan menunduk. Menatap perutnya yang kini sudah menyembul, namun masih belum begitu besar.  Elena belum memikirkan itu. Apa yang harus dia lakukan? Menyembunyikan atau mengatakan semuanya pada diego?

Elena mengerutkan keningnya. Apa yang akan dilakukan pria itu jika mengetahui bahwa elena kini sudah tak perawan dan sedang mengandung anak dari pria lain?

Elena terdiam dalam pemikirannya sendiri. Dia sudah mengenal diego dalam waktu yang sangat lama. Mereka hidup berdua dan berjuang menghadapi kerasnya kehidupan. Pria itu sangat menyayangi elena. Dia mungkin bisa memaafkan perbuatan elena yang melakukan perjanjian gila ini. Tapi ... jika diego mengetahui semuanya, pria itu pasti akan sangat kecewa pada elena. Dia tak mau. Elena tak menginginkan hal itu. Elena tau cepat atau lambat diego pasti akan mengetahui semuanya. Tapi biarkanlah saat ini semua menjadi rahasia. Elena akan mengatakan semuanya nanti, saat dia sudah menyiapkan hati dan setelah melahirkan anak ini.

"Mira, tolong bantu aku menyembunyikan semua ini. Tolong rahasialan kehamilanku dari diego." Elena memandang lekat mira. Mengerti kugundahan wanita hamil di depannya. Mira mengusap lemgan elena, meyakinkan wanita itu bahwa mira akan selalu mendukung dan membantunya.

"Aku akan membantumu, elena. Tapi kita tak bisa terus menyembunyikan kehamilanmu. Perutmu pasti akan cepat membesar. Diego pasti menyadarinya." Elena tersenyum lemah. Dia juga memikirkan hal itu. Kepalanya menunduk. Perutnya kini tak sedatar dulu. Perutnya sudah mulai membuncit, tapi masih bisa di tutupi. Elena yakin satu setengah bulan lagi perutnya pasti sudah membesar dan kehamilannya akan sulit disembunyikan dari diego. Apa yang harus elena lakukan saat itu?

Elena menghembuskan napasnya panjang. Biarlah dia memikirkan hal itu nanti. Yang penting saat ini adalah melepas rindu pada pria yang sangat dia sayangi itu.

"Aku akan memikirkannya nanti. Sekarang aku ingin menemuinya." Elena meYimgkirkan nampam berisi makanan itu ke atas nakas. Makanan yang hamya dimakan beberapa sendok saja olehnya.

Expensive Baby [Update Di Webnovel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang