1.

436 24 0
                                    

Aku mendesah pelan. Lelah sekali rasanya. Hari ini kuliahku cukup padat dan sayangnya hari ini belum berakhir. Aku beranjak cepat meninggalkan kelas. Berlarian menuju halte bus sebelum bus pergi meninggalkanku. Di negara ini semuanya harus serba cepat. Setidaknya itulah yang ku tau. Berbeda sekali dengan negara tempat kelahiranku. Omong-omong, sepertinya aku mulai merindukan negara asalku.

Aku berhasil sampai di halte bus sebelum pintu bus tertutup rapat. Menghembuskan nafas lega saat setidaknya masih tersisa satu bangku kosong di dalam bus yang ku tumpangi. Bus melaju cepat di jalanan yang luas. Tidak ada macet parah. Jalanan sangat teratur. Tidak ada bising suara klakson kendaraan yang bersahutan. Semuanya teratur sekali. Entahlah. Rasanya meski sudah hampir enam tahun menetap di negara ini aku masih tetap tidak bisa terkagum oleh negara ini. Sangat rapih juga teratur.
Aku bersiap saat bus akan tiba di tujuanku. Sebuah cafe tempatku bekerja.

"Jadwal perkuliahanmu hari ini padat ya Shuichirou san?" Satu suara yang amat familiar terdengar saat aku memasuki ruangan khusus pegawai restoran.

Aku mengangguk sekilas. Tersenyum simpul saat melihat seniorku tengah duduk beristirahat.

"Apa dapur sangat sibuk saat ini Kuroko senpai?" Aku balik bertanya.

Sosok itu mengangguk kecil. Khas sekali. Senior yang tidak terlalu suka berbasa-basi namun sangat ku hormati. Kuroko senpai. Begitulah aku memanggilnya.

"Ya. Kagami kun dan Himuro kun cukup kewalahan tadi, beruntung Akashi kun datang membantu" Jawabnya tenang.

Aku mengerutkan kening. Akashi kun? Apa karyawan part time baru? Rasanya aku baru mendengar namanya. Menghela nafas panjang. Aku berusaha mengisi persediaan udara di dalam paru-paruku sebelum aku harus berkutat di dapur dan memasak. Membantu Kagami san yang sepertinya tidak akan berhenti mengomeliku karena kedatanganku yang terlambat. Aku menggeleng pelan. Jangan perdulikan. Yang jelas sekarang aku harus segera pergi ke dapur.

"Oy, oy lihat siapa yang baru saja tiba" Aku menghembuskan nafas pelan. Seperti dugaanku. Kagami san sudah menghadiahiku dengan sambutan selamat datangnya.

"Shuichirou Ken yang datang Kagami san" Sahutku sambil memasangkan apron.

Sebuah decihan khas Kagami san terdengar. Tapi aku tidak peduli. Setidaknya aku harus segera melakukan pekerjaanku daripada memperpanjang ucapan selamat datang dari Kagami san, teman baik Kuroko senpai.

"Selamat datang Shu chan!" Suara bersahabat yang khas. Takao san yang juga bekerja paruh waktu di restoran ini. Aku mengangguk kecil dengan sebuah senyum tipis. Sebelah tanganku segera mengambil kertas pesanan yang diberikan sosok itu.

"Dua omelette dan dua parfait coklat" Aku berkata cukup keras hingga dapat didengar oleh staf dapur.

Tanganku segera bergerak cepat. Tugasku disini sebenarnya sangat mudah jika dibandingkan dengan Kagami san maupun Himuro san yang mengerjakan hampir semua pesanan yang ada. Tugasku disini hanya memasak omelette dan omurice juga segala sesuatu yang berhubungan dengan olahan telur. Sesuai dengan keahlianku. Selebihnya aku akan menjadi asisten Himuro san dan Kagami san. Sama seperti Murasakibara san yang hanya terfokus pada dessert saja.

"Sepertinya pelanggan sangat suka sekali omelette buatanmu Shu chan" Komentar Himuro san saat aku bergerak cepat memasak omelet dan omurice pesanan tadi. Aku hanya terkekeh menanggapi ucapannya. Sebenarnya dibandingkan dengan Kagami san, Himuro san sangat baik padaku. Ramah pula. Ya meski Kagami san tidak bisa dikatakan buruk juga sebenarnya.

"Itu tidak benar Himuro san, kalau bukan karena bimbingan Himuro san dan Kagami san, mungkin omelette buatanku tidak akan seperti sekarang"

OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang