aku mencintaimu bukan karna kontrak, ini tulus kau bahkan lebih baik dari hidupku.jika awalnya hubungan kita hanya sebatas tanda tangan kontrak, tapi tidak dengan sekarang. kau harus bisa menerimanya apa pun itu resikonya. intinya aku mencintaimu. u...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketampanan yang tak dapat dimanipulasi merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada penerimanya. Tapi tak masuk akal jika mereka semua dalam satu kelas mempunyai wajah yang tampan. Bagaikan manekin bernyawa yang sedang berjalan di hadapanku. "Minggir!". Seorang pria dari mereka datang menghampiriku. Suaranya yang dingin, dan sikap yang kurang sopan. Membuatku akhirnya menghilangkan pikiranku bahwa dia tampan. Dia menatapaku"Kau tak dengar?". Ujarnya lagi. "Apa??". Balasku. "Ini tempat dudukku, aku baru saja mendapatkannya pagi ini, guru pun menguzinkanku untuk duduk disini". Tambahku lagi. Aku tidak mau bertingkah sok berani awalnya, tapi aku harus mempertahankan apa yang telah menjadi hakku. Memindahkan tasku kemeja sebelah yang kosong. Pria itu melemparkannya tanpa rasa iba. "wahhh,,, kurang ajar sekali pria ini". Mataku terbelalak melihat tingkahnya. Orang lain pun begitu, bukan kepadanya tapi kepadaku. Tatapan yang terkesan membuatku seperti orang yang menjijikan. Tanpa bicara pria itu duduk disamping Yuju. Aku hanya tersenyum kecut, mengingat ini hari pertamaku, aku tak ingin membuat keributan. Lagi pula aku masuk sekolah besar ini karna beasiswa. Meski terkenal seperti gadis memo, bukan berarti aku lemah dan dapat direndahkan. Tapi dalam kondisi seperti ini aku lebih baik mengalah. Ku tatap Yuju, dia tak terlihat terganggu akan hal itu. Mungkin saja itu kekasihnya akhirnya aku pindah tempat duduk. Keinginanku untuk duduk bersama teman lamaku harus ku lepaskan karna hadirnya lelaki itu. Ku hampiri tempat dudukku, sedikit melirik dan wowwww... Bambam berada disampingku. Itu ternyata dia,,, ohh tak apa aku pindah tempat duduk asalkan berdua dengannya. Bisa jadi tak konsenku belajar,,, rasa kecewa ku terbayar sudah. "ah kita bertemu lagi. Ternyata kau murid baru disini. Pantas saja kau terlihat asing". Ujarnya sembari tersenyum ramah padaku. Meskipun aku asing dimatanya tapi dia hanya satu dihatiku. Aku tak dapat berkata-kata, senang sekali bisa sekelas dengan idol sekolah. "Maafkan Mark hyung, dia memang begitu". Ucap Bambam. "Mark?". Tanyaku heran. Merasa tak asing pula dengan nama itu. "iya Mark, ia adalah leader di grup kami". Kata Bambam lagi. "pemimpin grup? Jadi dia anggota GOTSTAR juga". Batinku daebakkk!! Aku berhasil masuk di kelas idol. Tapi tetap saja yang satu itu tak bisa ku maafkan. Dia bahkan kasar sekali untuk dibilang sebagai idol. "Benarkah ?? Lalu kenapa dia sedingin itu? Bukankah seorang idol harus ramah kepada orang lain, seperti apa yang kau lakukan kepadaku". Tanyaku pada Bambam. "ahh dia memang begitu, sikapnya tak bisa diubah. Tapi dia baik, jika kau dekat dengannya kau akan melihat sisi baiknya". Jawab bambam menjelaskan. "tapi tadi itu keterlaluan sekali". Ujarku lagi. "sebenarnya, ada hal lain yang membuatnya begitu". Lanjut Bambam kepadaku. " apa itu?". Tanyaku penasaran. "Rahasia". Jawabnya